• September 19, 2024
Menpora tidak mengakui Ketua Umum PSSI La Nyalla

Menpora tidak mengakui Ketua Umum PSSI La Nyalla

Menpora Imam Nahrawi akhirnya menuruti perintah DPR untuk menemui manajemen PSSI. Namun yang ditemuinya bukan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti, melainkan Djohar Arifin.

JAKARTA, Indonesia – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi diminta DPR bertemu dengan PSSI paling lambat 23 Juni 2015. Namun alih-alih mengundang La Nyalla, Imam malah mengundang Djohar Arifin.

Djohar Arifin menjabat sebagai Ketua Umum saat PSSI dinonaktifkan pada 17 April 2015. Kongres Luar Biasa PSSI yang mengangkat La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum baru digelar sehari setelahnya, yakni 18 April 2015.

Imam mengatakan, status PSSI setelah 17 April 2015 adalah organisasi beku. Dengan sendirinya, segala kegiatan setelah surat itu keluar tidak mempunyai kekuatan hukum. Saat PSSI disuspen, ketua umumnya adalah Djohar, bukan La Nyalla.

Undangan ke PSSI baru diberikan pada Senin 22 Juni 2015 siang. Rapat sebenarnya digelar pada Selasa 23 Juni 2015 sore di ruang rapat lantai 10 kantor Kemenpora di kawasan Senayan, Jakarta.

Kubu PSSI pun menang. Menteri Imam akhirnya mengalah dan setuju untuk bertemu. Sejak diumumkannya pembentukan Tim Sembilan pada Desember 2014, Menteri tak pernah mau bertemu dengan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti.

Namun di luar dugaan, Menpora justru melakukan manuver di hari pertama pertemuan tersebut. Menteri bahkan mengundang PSSI sebelum Kongres Luar Biasa, 18 April 2015, yakni PSSI dengan Djohar Arifin sebagai ketuanya.

Ini ketiga kalinya Imam Nahrawi tidak bertemu dengan La Nyalla, Ketua Pemuda Pancasila Jatim. Saat dikonfirmasi, alasannya selalu sama: “Siapa bilang (tidak mau ketemu Nyalla). Saya juga bisa melakukannya dengan jurnalis bertemu” kata menteri.

Imam mengatakan, pertemuan ini digelar hanya karena diminta oleh DPR. “Pertemuan ini bukan untuk mencabut keputusan pembekuan, tapi hanya untuk memanggil PSSI,” ujarnya usai pertemuan.

Menteri Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, keputusan skorsing PSSI tidak akan dicabut begitu saja. “Jika PSSI memenuhi syarat, mau melakukan reformasi, dan mencabut gugatan atas keputusan skorsing tersebut, kami bisa memikirkan pencabutan,” kata Imam.

Perintah pembekuan akan tetap berlaku. “Skors tersebut dicabut sampai FIFA menyelesaikan kongresnya (Desember 2015). FIFA sendiri masih menghadapi permasalahannya sendiri. Jadi kita tunggu saja seperti apa hasilnya,” kata Imam.

Ia menjelaskan, pemerintah ingin melihat sejauh mana FIFA telah melakukan reformasi internal. Seperti diketahui, 12 petinggi FIFA telah ditangkap oleh Badan Detektif AS (FBI) dalam kasus korupsi dan pencucian uang hak siar Piala Dunia. “Mereka bilang FIFA juga mau datang ke sini, jadi kita tunggu saja mereka datang ke sini,” ujarnya.

PSSI geram karena Djohar memenuhi panggilan tersebut

PSSI pun langsung merespons tindakan Djohar tersebut. Menurut mereka, seharusnya Djohar tidak menuruti somasi Menteri Nahrawi. Ketua Komite Etik PSSI TM Nurlif mengancam akan mengadili Djohar.

“Setiap pengurus PSSI tidak boleh melanggar aturan pasal 3 ayat 1 kode etik. Mengenai pelanggaran kode etik yang dilakukan Djohar, kami akan gelar sidang dan mengundang yang bersangkutan, kata Nurlif.

Nurlif mengatakan, Djohar saat ini kembali menjabat pengurus PSSI, yakni duduk di dewan kehormatan PSSI. Namun Ketua Umum PSSI adalah La Nyalla.

“Sebagai orang yang memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka tidak etis jika dia menghadiri rapat. “Dia masih menganggap dirinya sebagai Ketua Umum PSSI,” kata Nurlif.Menurutnya, sebagai anggota dewan kehormatan PSSI, Djohar seharusnya ikut menjaga dan menjaga aturan organisasi.

Saat KLB digelar, kata Nurlif, Djohar memang duduk sebagai ketua umum. Ia bertanggung jawab menyiapkan segala kebutuhan KLB. Namun setelah ditunjuknya La Nyalla, posisinya berubah.

Alibi Djohar Arifin

Sementara Djohar menilai dirinya berhak datang atas undangan menteri. Berikut petikan wawancara Djohar Arifin usai pertemuan dengan Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga.

Mengapa Anda menerima undangan Menpora?

Hal ini dalam konteks permasalahan sepak bola Indonesia saat ini. Saya ingin aktivitas sepak bola tidak pernah berhenti, pembinaan pemuda, pembinaan, kompetisi. Jika masih belum bisa berjalan, turnamen adalah hal yang patut Anda coba.

Saya menghargai ribuan orang yang hidup di sepak bola. Saya mohon langkah konkritnya. Sesegera mungkin kompetisi liga bergulir, turnamen dimainkan, ada saja sponsorship.

Kenapa yang datang menggantikan La Nyalla sebagai Ketum PSSI?

Saya Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Pada tanggal 17 April 2015, saya masih menjadi ketua. Surat pembekuan itu keluar.

Apakah Anda setuju dengan turnamen tersebut? (Sebentar lagi Tim Transisi akan mengadakan Piala Kemerdekaan)
Siapapun boleh mengikuti turnamen, namun dalam kompetisi tetap PT Liga Indonesia yang bermain.

Mungkinkah terjadi dualisme dalam pengelolaan? Kali ini Anda datang, padahal La Nyalla mengaku juga Ketum PSSI?

Saya tidak akan melakukan hal seperti itu. Kami mendekati pemerintah. Dan nantinya pembekuan akan dicabut. Tidak ada komunikasi. Hingga 17 April 2015, saya masih menjabat sebagai ketua umum.

Bagaimana jika pembekuan dicabut? Saya tidak memikirkan tentang kekuasaan. Yang paling penting adalah kompetisi jalan raya, turnamen jalan raya. Itu dulu. Apapun, klub harus punya aktivitas, pemain boleh bekerja. Yang jelas saya tidak ingin jadi ketua umum lagi. – Rappler.com

Baca juga:
Anggota Tim Transisi PSSI.
PSSI: Tudingan pengaturan skor adalah konspirasi

Data SGP Hari Ini