• November 23, 2024

Menunggu kemenangan pertama di Liga Champions

JAKARTA, Indonesia – Manchester United mulai mengembalikan warisannya sebagai tim juara. Untuk pertama kalinya dalam empat musim mereka berada di puncak klasemen Liga Premier.

Kondisi serupa juga ditunggu di ajang yang lebih bergengsi: Liga Champions.

Dalam persaingan raksasa Eropa tersebut, United masih mengumpulkan nihil poin. Itu akibat kekalahan mereka melawan PSV Eindhoven dengan skor 1-2 pada laga pertamanya di Philips Stadium, kandang PSV.

Momen untuk mengembalikan mereka sebagai tim dengan tradisi kuat di Liga Champions datang pada Kamis 1 Oktober dini hari WIB. Di kandang mereka, Old Trafford, United akan menjamu klub Jerman Wolfsburg.

Manajer United Louis van Gaal akan memasangnya tim pemenang yang menempatkan mereka di puncak Liga Premier.

Striker baru favorit fans Anthony Martial akan mengisi posisi striker tunggal. Di belakangnya, trio Memphis Depay, Wayne Rooney, dan Juan Mata akan kembali mendukungnya.

Formasinya hampir sama seperti saat mengalahkan Sunderland 3-0 di Old Trafford pada 26 September. Hanya gelandang jangkar Michael Carrick dan bek kanan Antonio Valencia yang diragukan tampil. Carrick bisa digantikan Bastian Schweinsteiger, sedangkan posisi Valencia bisa diisi Phil Jones.

Dengan situasi ini, ruang ganti United sangat kondusif untuk meraih hasil maksimal. “Kami kalah di Eindhoven dan hal pertama yang bisa kami lakukan adalah menang di kandang sendiri,” kata Schweinsteiger. Waktu Inggris.

Schweinsteiger mengakui situasi gemilang di Premier League membuat mental para pemainnya berada dalam kondisi prima.

“Apa yang kami miliki adalah semangat tim. Tapi kita harus melakukannya satu per satu. “Saat ini Wolfsburg berada di depan kami,” kata mantan pemain Bayern Munich itu.

Wolfsburg akan menimbulkan masalah bagi Setan Merah – julukan United. Mereka memang kehilangan Kevin de Bruyne yang hengkang ke “tetangga berisik” United, Manchester City. Namun talenta muda mereka masih melimpah.

Mereka masih diperkuat pemain muda Jerman Julian Draxler dan Andre Schurrle. Van Gaal memberi perhatian khusus pada Draxler. Menurutnya, masa keemasan Draxler belum tiba. Sama seperti Martial.

“Tetapi Draxler akan sampai ke sana lebih cepat, karena dia sudah berada di level teratas lebih lama dibandingkan Martial,” kata Van Gaal. Situs resmi United.

Juan Mata mengungkapkan hal serupa. “Musim lalu, Wolfsburg tampil sangat baik. Draxler adalah pemain yang fantastis. Kami harus siap. “Tidak ada yang mudah di Liga Champions dan Wolfsburg adalah tim yang sulit,” ujarnya.

Berakhirnya era penguasaan bola

Salah satu kritik terhadap permainan United adalah obsesi mereka yang berlebihan terhadap penguasaan bola. Sebagai bagian dari filsafat sepak bola total Gaya Belanda, Louis van Gaal menekankan penguasaan bola dalam permainannya. Namun di United, dominasi itu tidak berarti apa-apa.

Di awal musim Liga Inggris, Setan Merah selalu mendominasi lini tengah. Dalam 4 laga pertama, rata-rata penguasaan bola mereka adalah 59 persen. Namun tembakan ke gawang sebenarnya irit. Alhasil, mereka hanya mencetak 3 gol dalam 4 pertandingan tersebut.

United mulai mendapat masalah serius saat kalah 1-2 melawan PSV Eindhoven. Klub asal Belanda itu tidak merespon penguasaan bola oleh United. Mereka lebih mengandalkan serangan balik cepat dari sayap. Meski penguasaan bola lebih sedikit, PSV lebih efisien.

Kolumnis independen Simon Hart menyebut era tersebut mendapatkan tiket Gaya murni Josep Guardiola sudah berakhir. Musim lalu, Barcelona berhasil tampil pemenang tiga kali lipat (tiga gelar dalam satu musim) justru karena dia pergi mendapatkan tiket.

Di bawah pelatih (Pelatih) Luis Enrique, Barca masih dominan di dalam penguasaan bola. Namun mereka menggabungkannya dengan transisi cepat dari bertahan ke menyerang.

Berbicara di sela-sela forum kepelatihan elit di Nyon, Swiss, yang juga dihadiri oleh Arsene Wenger (manajer Arsenal) dan Manuel Pellegrini (Manchester City), Direktur Teknik UEFA Ioan Lupescu mengatakan: “Kontrol bola hanya penting jika Anda memiliki penetrasi. wilayah lawan. Jika Anda memiliki serangan tajam di akhir lewat,” katanya seperti dikutip Independen.

Tren serupa juga terjadi di Liga Europa. Tim-tim yang tampil di babak 16 besar merupakan tim-tim dengan rata-rata penguasaan bola yang rendah. Faktanya, dua finalis Liga Europa, Sevilla dan Dnipro Dnipropetrovsk, merupakan dua tim dengan penguasaan bola terendah.

Mantan manajer United Sir Alex Ferguson mengatakan obsesi penguasaan bola sudah keterlaluan. “Tim mengontrol bola di areanya sendiri. Itu tidak menghibur para penggemar,” katanya.

Van Gaal sebenarnya mulai mengubah hal itu. Beberapa kali bek Daley Blind menciptakan peluang melalui umpan-umpan dari belakang langsung ke sayap. Gol Memphis Depay ke gawang Sunderland, Sabtu 26 September, jadi salah satunya.

Blind mengirimkan umpan ke Mata. Mata mengirimkannya kepada Depay yang berada di depan gawang Costel Pantilimon. Wolfsburg patut mewaspadai skema ini.

Susunan prediksi

Manchester United (4-2-3-1)

De Gea; Valencia, Smalling, Buta, Darmian; Schweinsteiger, Schneiderlin; Mata, Rooney, Depay; bela diri.

Pelatih: Louis van Gaal

Wolfsburg (4-2-3-1)

Benaglio; Traesch, Naido, Dante, Rodriguez; Guilavogu, Arnold; Cagliuri, Draxler, Schurrle; Bung

Pelatih: Dieter Hecking.

—Rappler.com

BACA JUGA:

Singapore Prize