Menyikapi paket ekonomi yang diusung Jokowi
- keren989
- 0
Lirik lagu di atas milik band asal Amerika Serikat, Bon Jovi. Hari ini, John Bon Jovi dan kawan-kawan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Besok, kelompok batu yang memiliki banyak penggemar di Indonesia akan menggelar konser di Gelora Bung Karno, Senayan.
Hanya dalam seminggu, tiket konser yang dijual seharga Rp 500.000 – Rp 3.500.000 ludes terjual. Terjual habis. GBK berkapasitas sekitar 100.000 orang jika penuh. Perlambatan ekonomi sepertinya tidak berpengaruh pada penggemar Bon Jovi seusia saya. Kurang lebih setengah abad 😉
Lagu Napas, kemungkinan besar tidak akan dinyanyikan pada konser Bon Jovi di Jakarta. Dia tidak begitu populer Tempat Tidur Mawar Dan Selalu yang selalu saya nyanyikan di karaoke.
Namun, saya yakin besok puluhan ribu penggemarnya akan merasa “bernafas” dan melepaskan depresinya, meneriakkan lagu-lagu yang sudah lama mereka hafal, dan melupakan sejenak beban berat dan dampak perlambatan ekonomi.
Jangan khawatir dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang mencapai Rp 14.300 per 1 dolar AS, atau ancaman PHK ribuan orang hingga ratusan ribu orang. Napas!
Paket kebijakan ekonomi Jokowi
Pernafasan Ambil napas dalam-dalam. Pasalnya pada Rabu, 9 September, tepat di hari ulang tahun Pak SBY yang ke-66, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengumumkan paket ekonomi pertama.
Paket inilah yang ditunggu-tunggu sejak Jokowi menyatakan pemerintah akan meluncurkan paket deregulasi secara besar-besaran untuk membendung perlambatan ekonomi dan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rencana tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato di acara yang digelar Majelis Ulama Indonesia di Surabaya, 25 Agustus.
Paket ekonomi yang diusung Jokowi juga mencakup 9 hal penting, mulai dari deregulasi yakni revisi 89 peraturan (dari 154 peraturan yang ada), relaksasi persyaratan pembukaan rekening dolar AS bagi asing, penambahan kuota stok dolar AS, hingga insentif di sektor pariwisata. .
Selain langkah pencegahan krisis yang dilakukan pemerintah, kemarin juga diumumkan resep dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Saya dibantu Wakil Presiden dan seluruh anggota kabinet akan memimpin langsung pelaksanaan paket kebijakan ekonomi ini sehingga terwujud langkah-langkah terobosan untuk menggerakkan perekonomian nasional, kata Jokowi.
Saat mengumumkan paket ekonomi ini, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan para menteri perekonomian lainnya, termasuk Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Turut hadir Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua OJK Muliaman Hadad. Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak terlihat. Rupanya JK harus istirahat di rumah sakit.
Banyak detail yang belum terjawab
Meskipun paket ekonomi ini mungkin bisa memberikan kelegaan, masih banyak rincian yang belum terjawab hingga kini paket tersebut telah tiba. Melonggarkan aturan pembukaan rekening bagi asing yang nilainya mencapai US$ 50 ribu dolar, menjadi harapan untuk menambah jumlah dolar di perbankan.
Niatnya baik, kata Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri.
Muliaman Hadad mengatakan, asumsinya wisman ke Indonesia berjumlah 10-12 juta orang, dimana 20 persennya adalah mereka yang mudik ke Indonesia, sehingga perlu diberikan kemudahan dalam pembukaan rekening hanya dengan menunjukkan paspor. .
Saya berharap kebijakan pembukaan rekening bagi asing bisa efektif dalam mengumpulkan dolar AS. Namun kebijakan tersebut harus didukung dengan insentif perpajakan.
Pertanyaan besar yang masih menggantung adalah, apakah orang asing benar-benar membutuhkan kesempatan membuka rekening dolar di sini? Tidak bisakah mereka menggunakan transaksi ATM dengan kartu kreditnya?
Menteri Keuangan Bambang S. Brodjonegoro mengatakan sebelumnya sudah ada insentif libur pajak Dan tunjangan pajak untuk 9 jenis industri. Ini adalah cara untuk menarik investasi.
Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, juga menghadiri pengumuman paket ekonomi tersebut di Istana Negara. Sebelumnya beredar kabar akan ada relaksasi ekspor mineral, khususnya bauksit, bagi yang sudah membangun smelter.
“Misalnya kita sedang mendalami yang sudah membangun 30 atau 40 persen, apakah bisa diberikan ruang,” kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan saat ditemui media.
Sudirman mengatakan, setelah berdiskusi dengan pengusaha, manfaat relaksasi ekspor tidak sebanding dengan kerugian akibat ketidakpastian penerapan undang-undang tersebut.
Saat ditemui Luhut awal September lalu, beberapa hal yang dianggap masuk dalam paket ekonomi Jokowi antara lain pertanyaan: amnesti pajak (amnesti pajak).
“Ada rencana penurunan tarif pajak penghasilan agar kita lebih kompetitif dibandingkan negara lain di kawasan,” kata Luhut, 1 September lalu.
Luhut yakin jika paket ekonomi tersebut digulirkan, maka perekonomian Indonesia akan membaik pada kuartal I 2016.
Mungkinkah menarik simpanan dolar AS kepada orang asing tanpa iming-iming pajak yang lebih rendah?
Darmin menyinggung upaya menarik devisa dari sektor pariwisata. Fasilitas visa kunjungan akan disediakan. Saat bertemu dengan Pemimpin Redaksi pada 25 Agustus, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengungkapkan rencana memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara bebas visa kunjungan.
“Kami sedang berpikir untuk menambah 30 negara dari yang sudah ada,” kata Rizal Ramli.
Ia juga akan menggarap infrastruktur pariwisata, termasuk membangun bandara di dekat Danau Toba di Sumatera Utara.
“Toba akan kita jadikan seperti Monaco,” kata Rizal Ramli.
Satu hal bebas visa. Menyediakan infrastruktur yang nyaman bagi wisatawan adalah hal lain yang sangat penting. Membangun infrastruktur memerlukan dana.
Saat menaikkan harga BBM tahun lalu, Jokowi menyebut ada ruang fiskal sekitar Rp300 triliun dari APBN 2015, yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur dan mengalokasikan dana melalui tiga kartu ajaibnya untuk membantu masyarakat miskin.
Sejauh ini, pemerintahan Jokowi telah meresmikan beberapa proyek, antara lain Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116,75 kilometer dan Waduk Jatigede yang kontroversial. Namun proyek-proyek tersebut merupakan warisan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menarik investor
Untuk mempermudah perizinan investasi, hal ini sudah berkali-kali dijanjikan oleh Jokowi. Jadi saya tunggu apa saja yang disederhanakan, termasuk soal izin pemendekannya waktu tinggalatau waktu tunggu bongkar muat barang di pelabuhan.
Fifiek Mulyana, seorang pengacara yang banyak menangani perizinan investasi, mengingatkan perlunya peningkatan kapasitas dan kapabilitas staf Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mendukung keinginan presiden untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada investor.
“Kurangnya koordinasi dan perbedaan standar antara satu lembaga dengan lembaga lainnya juga menjadi kendala bagi investor,” kata Fifiek.
Meyakinkan investor saat perekonomian melemah juga tidak mudah, padahal ada kredo berinvestasi saat harga pasar turun, bahkan saat perekonomian sedang terpuruk. Investor membutuhkan kepastian hukum dan birokrasi yang profesional.
“Hal itu terus diingatkan sejak era SBY,” kata Natalia Soebagjo, Direktur Transparansi Internasional Indonesia yang juga anggota panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Pekan ini, Jokowi memutuskan membatalkan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan menggantinya dengan kereta berukuran sedang. Proyek Kereta Api Jakarta Bandung diserahkan kepada BUMN.
Belum jelas apakah proses persaingan seru antara China dan Jepang dalam rencana Kereta Api Berkecepatan Tinggi yang berakhir dengan pembatalan akan mempengaruhi minat investor di kedua negara tersebut? Ibarat lagu dangdut, proyek HSR ini berbunyi, “Kamu mulai, kamu selesai.”
“Pak Jokowi ingin menarik investor dalam paket ekonominya, meski investor khawatir atau ragu dengan penegakan hukum. “Penegakan hukum bukanlah paket ekonomi,” kata Fifiek.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Pribumi Indonesia Yani Motik mengatakan paket ekonomi yang diluncurkan kemarin terlihat menarik.
“Tantangannya adalah implementasi. “Termasuk pembebasan lahan untuk infrastruktur,” kata Yani.
Rusdian Lubis, mantan ekonom Asian Development Bank yang juga pakar ekonomi lingkungan, mengingatkan pentingnya memperhatikan akses bagi masyarakat kecil, menganalisis dampak lingkungan dan berkonsultasi insentif kepada masyarakat kecil yang tanahnya diambil negara seharusnya untuk tujuan kesejahteraan. pembangunan infrastruktur.
Jokowi juga menyinggung upaya penggalangan dana dari Badan Pengelola Dana Perusahaan Kelapa Sawit (BPDP), dan rencana penurunan suku bunga kredit usaha kecil dan menengah dari 22-23 persen menjadi 12 persen.
Jika semua itu bisa segera dilaksanakan, maka sebagian orang bisa bernapas lega. Napas!!
Nyanyian lagu Bon Jovi dan jilid pertama paket ekonomi diharapkan dapat sejenak melupakan kekhawatiran akan ancaman krisis dan laporan suram dari pertemuan para menteri keuangan G-20 di Turki pekan lalu. — Rappler.com
BACA JUGA:
Uni Lubis adalah jurnalis senior dan Eisenhower Fellow. Dapat dihubungi di @UniLubis.