• November 26, 2024

Mudik 2015: Sadar Lewat Pantura

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Berencana untuk pulang? Hati-hati berkendara di Pantura, atau cari rute lain

JAKARTA, Indonesia — PPemudik dalam negeri yang berencana melewati Pantura tahun ini sebaiknya meningkatkan kewaspadaan. Meski angka kecelakaan pada masa mudik tahun lalu menurun, namun justru terjadi peningkatan di Pantura.

Dari tahun 2013 hingga 2014, meskipun kecelakaan di jalur tengah dan selatan masing-masing mengalami penurunan sebesar 28% dan 3%, namun di Pantura justru meningkat sebesar 33%.

Selain jalur tol dan jalur alternatif, secara umum ada 3 jalur yang dapat ditempuh pemudik di Pulau Jawa untuk pulang ke kampung halaman: Jalur Utara (Pantura); jalur tengah dan jalur selatan.

Dari ketiganya, jalur Pantura menjadi favorit traveler. Berdasarkan Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Seorang pria) Edo Rusyanto, itu karena situasi Pantura relatif lebih nyaman untuk dikelola. KKonturnya sebagian besar lurus dan kondisi jalan lebih mulus dibandingkan jalur lainnya.

Menurut Edo, banyaknya kecelakaan di Pantura disebabkan oleh banyak faktor. Selain karena Pantura merupakan jalur tersibuk, kualitas jalan itu sendiri juga bermasalah.

Banyak faktornya, misalnya drainase yang buruk sehingga jika air turun hujan lalu menggenang maka akan merusak kualitas jalan dan akhirnya menimbulkan kecelakaan, kata Edo.

Tol Cipali solusinya

Saat dikonfirmasi tentang data ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Sasono berharap Tol Cipali bisa menjadi salah satu solusi.

Jalan tol yang baru diresmikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada 13 Juni ini menghubungkan kawasan Cikopo dan Palimanan.

“Dengan adanya Tol Cipali, beban di jalur Pantura akan berkurang hingga 40%. “Dari situ diharapkan kecelakaannya bisa berkurang,” kata Djoko.

Untuk bisa lewat, masyarakat tidak dipungut biaya. Periode ‘promosi’ ini akan berakhir pada 26 Juni.

Namun mampukah Tol Cipali memenuhi harapan tersebut? Masih menjadi tanda tanya. Meski belum dua minggu diresmikan, namun sudah terlaksana 14 kecelakaan di jalan tol sepanjang 116,75 km ini.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W. Husaini menunjukkan mengatakan kepada media bahwa kurangnya waktu istirahat pengemudi diyakini menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut.

“Sepertinya waktu istirahat mereka berkurang karena sudah menemukan jalan baru yang masih jauh,” kata Hediyanto. Wisatawan, berhati-hatilah. Rappler.com

link sbobet