• October 7, 2024

Mulai dari vonis pengusaha suap hingga pencarian pengungsi bendungan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Indonesia bungkus: 8 September 2015

JAKARTA, Indonesia –– Sejumlah pemberitaan merangkum berbagai peristiwa terpilih pada Senin 7 September kemarin.

Ada tulisan Alissa Wahid tentang ayahnya, Presiden Abdurrahman “Gus Dur” Wahid; relawan mencari warga yang mengungsi akibat pembangunan waduk Jati Gede; hukuman terhadap pengusaha yang menyuap politisi; pelantikan Jenderal Polisi Bintang Tiga Budi Waseso bersama Anang Iskandar; Presiden PSSI Malaysia akan mengundurkan diri.

Penyuap politisi PDIP Bali divonis dua tahun penjara

Pengadilan Tipikor kemarin menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepada pengusaha batu bara Andrew Hidayat. Direktur PT Mitra Maju Sukses menyuap anggota DPR RI dari PDI-P Adriansyah saat kongres partai di Bali, April lalu. Andrew ditangkap KPK di Jakarta pada April lalu.

Adriansyah merupakan mantan Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Ia kemudian menjadi anggota Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan. Dia diduga menerima suap sebesar Rp500 juta.

Berkas perkara Abraham Samad dan Budi Waseso sudah rampung

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso melengkapi berkas perkara Ketua KPK nonaktif Abraham Samad dan Wakil Ketua nonaktif Bambang Widjojanto. Selesai juga berkas perkara Novel Baswedan, penyidik ​​KPK yang sebelumnya menjabat polisi.

Polisi mulai mengusut kasus tersebut sejak Budi memimpin Badan Reserse Kriminal Polri.

Relawan mencari warga yang mengungsi akibat pembangunan Waduk Jati Gede

Pembangunan Waduk Jati Gede di Sumedang, Jawa Barat menyebabkan ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal. Mereka mengungsi ke desa tetangga setelah menerima kompensasi yang tidak cukup untuk menutupi biaya relokasi.

Bulan ini (kami) harus jemput dan ambil,” kata salah satu koordinator relawan, Dik Tanbih, kepada Rappler kemarin.

Proyek waduk ini dibiayai oleh pemerintah Tiongkok. Aktivis menuduh perusahaan konstruksi mengabaikan hak-hak warga yang digusur.

Alissa Wahid: Ayah saya, Gus Dur

Bagaimana rasanya menjadi putri seorang negarawan? Putri Abdurrahman Wahid menceritakan hal ini.

“Saat saya duduk di bangku kelas dua SMP, sekitar usia 14 tahun, Gus Dur mengatakan kita tidak bisa mengharapkan dia menjadi ayah seperti ayah teman-teman saya. Katanya, keluarga adalah prioritas keempat dalam hidupnya, setelah Islam, Indonesia, dan NU, kata Alissa.

Dikalahkan UEA 0-10, Ketum PSSI Malaysia Siap Mundur

Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Tengku Abdullah Ahmad Shah siap mengundurkan diri setelah timnas Malaysia dikalahkan 0-10 oleh Uni Emirat Arab pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018.

“Saya akan mengundurkan diri karena ada banyak masalah di FAM yang harus saya selesaikan,” kata Ahmad Shah seperti dilansir kantor berita Bernama.

Hasil ini merupakan yang terburuk dari laga sebelumnya yang dimainkan Malaysia. Harimau Malaya—julukan Timnas Malaysia—sebelumnya ditahan tim terlemah di grup, Timor Timur 1-1 dan dikalahkan Palestina 0-6.

Menteri Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin mengancam akan memberikan sanksi. “Saya bisa membekukan FAM, seperti yang dilakukan Indonesia dengan federasi sepak bolanya,” ujarnya. —Rappler.com

demo slot