Nantikan kehebatan Juventus Stadium
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Juventus dan Sevilla sama-sama melemah di kompetisi domestik. Siapa yang lebih baik di pentas Eropa?
JAKARTA, Indonesia – Meski terpuruk di level domestik, Juventus menunjukkan kelasnya sebagai klub dengan tradisi Liga Champions yang kuat. Meski hanya duduk di peringkat ke-15 Serie A, mereka kini membuntuti pemuncak klasemen Grup D Sevilla dengan selisih angka yang sama.
Juventus bisa naik ke posisi pertama klasemen jika mampu melumat klub asal Spanyol itu pada Kamis, 1 Oktober dini hari.
Selain itu, beberapa pemain Sevilla juga mengalami cedera, termasuk striker Fernando Llorente yang juga mantan pemain Juventus. Llorente mengalami cedera paha dan pelatih Unai Emery tidak bisa bermain.
Sembilan puluh menit untuk memberikan segalanya. #FinoAllaBaik #FORZAJUVE #JuveSevilla #UCL pic.twitter.com/ZUuoR8Jayr
— JuventusFC (@juventusfcen) 30 September 2015
Motivasi klub asal kota Turin ini semakin meningkat, pasalnya kini mereka menjadi wakil Italia yang punya prospek lebih. Pasalnya rekan senegaranya, AS Roma, kalah 2-3 dini hari pada laga kedua melawan BATE, Rabu 30 September.
Apalagi, hanya ada dua di antaranya yang mewakili Italia di Liga Champions. Lazio kalah lebih dulu di babak tersebut pertandingan ulang melawan Bayern Leverkusen.
Namun, Sevilla bukan sembarang klub. Mereka menyambangi Juventus Stadium dengan status juara Liga Europa musim lalu. Meski hanya kompetisi lapis kedua Eropa, Sevilla tak bisa dianggap remeh.
Mirip dengan Juve, Sevilla mengawali persaingan di Divisi Primera dengan tertatih-tatih. Dalam 6 pertandingan mereka hanya mendapat 5 poin dari satu kemenangan, 2 kali seri dan 3 kali kalah.
“Musim ini tidak berjalan dengan baik. Namun kami bekerja sangat keras untuk kembali ke level kami sebelumnya. “Melawan Juventus kami lebih percaya diri, kami baru saja menang melawan Villareal,” kata gelandang Gregorz Krychowiak.
16 bulan dan #SevillaFC kembali berlatih di permukaan lapangan yang rapi di Juventus Stadium #JUVvSFC pic.twitter.com/NXwyJXiolE
— Sevilla FC (@SevillaFC_ENG) 29 September 2015
Mereka adalah tim dengan permainan yang sangat efektif. Gaya permainan inilah yang pula yang mengantarkan mereka menjadi juara Liga Europa.
Musim lalu, dengan penguasaan bola hanya 31 persen, Sevilla mampu mengalahkan klub Italia Fiorentina di semifinal. Pertahanan yang kuat dan serangan balik yang cepat menjadi ciri khas mereka.
Tapi, Juventus juga merupakan tim yang sangat mudah beradaptasi (tidak bisa dibilang berubah-ubah). Mereka bukanlah tim dengan gaya permainan yang kaku. Allegri kerap mengubah rencana permainannya. Di Serie A setidaknya ada 3 formasi berbeda: 4-3-1-2, 4-3-3, dan 3-5-2. Melawan City, Allegri memilih bermain 4-3-3.
Jika hobi berganti formasi berdampak buruk di Serie A, situasi serupa tidak bisa ditemui di Liga Champions. Untuk menghadapi Sevilla, Allegri kemungkinan akan kembali mengubah formasi yakni 4-3-1-2.
.@gianluigibuffon katakan apa adanya. #FinoAllaBaik #ForzaJuve #JuveSevilla #UCL pic.twitter.com/kGyniXNnc9
— JuventusFC (@juventusfcen) 29 September 2015
Paulo Dybala akan berduet dengan Alvaro Morata. Di belakang duo striker tersebut, gelandang serang asal Brasil, Hernanes, akan menjadi penyedianya.
Allegri sudah memastikan akan memainkan Sami Khedira untuk pertama kalinya. Pemain yang dibeli dari Real Madrid itu mengalami cedera panjang. “Dengan kualitasnya sebagai pemain internasional, saya tidak ragu memainkannya,” kata Allegri. Sepak Bola Italia.
Khedira menjadi pilihan terbaik Allegri karena sejumlah pemainnya mengalami cedera. Claudio Marchisio diragukan. Begitu pula Stefano Sturaro dan Kwadwo Asamoah. Bek kanan Juve, Stefan Lichtsteiner juga keluar karena cedera.
“Apakah saya bingung mengatur taktik untuk tim? TIDAK. “Saya hanya bingung mencari pengganti bek kanan (Lichtsteiner),” kata Allegri.
Meski demikian, Allegri setidaknya bisa berharap pada keberuntungan di Juventus Stadium. Stadion baru yang menjadi markas mereka sejak 2011 ini tak pernah ramah terhadap pendatang baru. Dalam 13 pertandingan kandang, Juve tidak terkalahkan.
Prediksi pemain
Juventus (4-3-1-2)
Buffon; Caceres, Chiellini, Bonucci, Evra; Cuadrado, Khedira, Pogba; Hernanes; Morata, Dybala.
Pelatih: Massimiliano Allegri
Sevilla (4-2-3-1)
Kaya; Coke, Andreolli, Kolodziejczak, Tremoulinas; N’Zonzi, Krychowiak, Konoplyanka, Iborra, Krohn-Dehli; Gameiro.
Pelatih: Unai Emery.
—Rappler.com
BACA JUGA: