Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Setelah 13 tahun dipenjara, kampanye global dan virtual untuk uang darah dan kehidupan baru, Rodelio “Dondon” Lanuza akhirnya pulang. Warga Filipina yang dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi akan berkumpul kembali dengan keluarganya pada Kamis sore. Kepulangannya terjadi setelah dia diampuni karena membunuh seorang warga negara Saudi pada tahun 2000. Dia mengklaim bahwa dia bertindak untuk membela diri ketika korban diduga mencoba melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Pengadilan tertinggi Saudi menguatkan hukuman matinya pada tahun 2001, namun Lanuza diampuni setelah keluarga korban meminta uang darah. Keluarga korban menerima uang darah sebesar 3 juta Riyal Saudi. Pemerintah Saudi melalui Raja Abdullah menanggung 2,3 juta dari jumlah tersebut (sekitar P24,9 juta) sementara pemerintah Filipina dan kelompok swasta mengumpulkan 700,000 Riyal Saudi atau P7,5 juta pada bulan Februari. Kisah Lanuza menunjukkan bagaimana masyarakat dapat menggunakan media tradisional, media sosial, dan seruan global untuk memenangkan kebebasan. Keluarga dan teman-temannya menggunakan jaringan offline dan online untuk mengumpulkan uang darah, mendapatkan daya tarik global dan mendapatkan dukungan melalui situs web www.helpdondon.com.
Baca cerita selengkapnya di Rappler.