PAGASA untuk mencetak peringatan cuaca melalui pencarian Google
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Biro cuaca negara bagian bekerja sama dengan raksasa teknologi tersebut untuk memberikan peringatan cuaca secara real-time jika terjadi topan dan bahaya alam lainnya
MANILA, Filipina – Di negara yang dilanda lebih dari 20 badai tropis setiap tahunnya, peringatan sinyal badai masyarakat datang dan pergi. Namun menemukan informasi peringatan cuaca terbaru dan paling relevan secara online sering kali memerlukan beberapa langkah.
Google dan biro cuaca negara bagian PAGASA berharap dapat mengubah semua itu dengan memberikan informasi yang dibutuhkan netizen terlebih dahulu Peringatan publik Google.
Diluncurkan pada Rabu, 12 November, Google Public Alerts akan memberikan peringatan topan secara real-time kepada pengguna di Filipina melalui halaman pencarian Google, Google Now, dan Google Maps berdasarkan lokasi pengguna. Informasi cuaca disediakan oleh PAGASA (Administrasi Layanan Atmosfer dan Geofisika dan Astronomi Filipina) yang merupakan mitra dalam inisiatif ini.
“Dengan menyediakan informasi krisis melalui alat online yang biasa digunakan masyarakat, kami berharap dapat membantu mereka yang berisiko bertindak lebih cepat dan memitigasi dampak bencana,” kata Meryl Stone, Kepala Kemitraan Google Respons Krisis kepada wartawan, Rabu. Stone menambahkan bahwa menyediakan informasi yang relevan untuk respons krisis adalah inti dari misi perusahaan teknologi tersebut.
(BACA: Project Agos: Platform Rappler untuk kesiapsiagaan dan tanggap bencana)
Peringatan publik saat ini terbatas pada peringatan topan, namun akan diperluas untuk mencakup peringatan tsunami dan bahaya lainnya di masa depan, kata manajer produk Google Payal Patel. Informasi lain seperti lalu lintas, lokasi pusat evakuasi dan pusat bantuan juga akan tersedia di halaman ringkasan singkat ketika topan melanda daratan.
Berbagi data
Internet semakin menjadi sumber utama informasi penting sebelum, selama dan setelah bencana. Pemerintah Filipina, melalui portal Gov.ph dan akun media sosialnya, telah menyadari tren perubahan ini dengan memproduksi infografis berwarna-warni dan konten berbasis tema untuk menarik audiens yang lebih muda. Namun, lembaga pemerintah lainnya belum mengikuti langkah tersebut. Beberapa lembaga masih mengandalkan situs statis dan media tradisional untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Kolaborasi: Norma baru
Peluncuran Google Public Alerts menjadi penting karena adanya kolaborasi antara lembaga pemerintah seperti PAGASA dan perusahaan teknologi swasta untuk berbagi informasi secara tepat waktu.
PAGASA dan lembaga pemerintah lainnya seperti Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina dan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (DILG) semakin banyak bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil dan media untuk mengkomunikasikan konsep kesiapsiagaan bencana dengan lebih baik kepada masyarakat. Project Agos yang dijalankan Rappler adalah salah satu contoh kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memanfaatkan media sosial untuk kesiapsiagaan, respons, dan pemulihan bencana.
Fleksibel
Pakar Fasilitas Cuaca PAGASA Arnel Manoos mengatakan kemitraan dengan Google akan membantu PAGASA menjangkau jutaan masyarakat Filipina di seluruh dunia, terutama pada saat krisis ketika situs web PAGASA melambat karena meningkatnya lalu lintas pengunjung.
Meskipun kolaborasi ini bukannya tanpa kendala, menurut divisi cuaca PAGASA OIC Espernza Cayanan, kerja sama dengan Google mengajarkan lembaga tersebut pentingnya fleksibilitas dalam berbagi informasi. Stone mengatakan, waktu yang dibutuhkan selama 5 bulan untuk menyiapkan protokol berbagi informasi bersama dengan PAGASA adalah yang tercepat di antara 9 negara mitra Google Public Alert yang ada. Google berharap dapat menjalin lebih banyak kemitraan dengan lembaga dan organisasi pemerintah lainnya untuk berbagi lebih banyak informasi.
“Kita bisa menjadikan dunia ini tempat yang lebih aman untuk ditinggali jika kita bisa menyelaraskan upaya, sumber daya, dan pengetahuan kita untuk bekerja sama secara damai demi kebaikan bersama,” tambah Manoos. – Rappler.com