• September 26, 2024

“Pak Jokowi, semangat Pak”

SURABAYA, Indonesia- “Harus sibuk karena permasalahan Indonesia semakin bertambah. Saya hanya ingin berpesan kepada Pak Jokowi agar selalu semangat. Tetap semangat ya pak, tetaplah tersenyum.”

Demikian penggalan surat pembaca kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang dibacakan Rina Widyastuti, siswa kelas 5 SD Negeri Pakis 8, Jalan Bintang Diponggo Surabaya, Selasa (27/1).

Tak hanya Rina yang menulis surat kepada Jokowi, hal serupa juga dilakukan 120 siswa kelas 5 SDN Pakis 8 Surabaya. Kegiatan menulis massal yang digelar di halaman depan perpustakaan SDN Pakis 8 ini digelar dalam rangka memperingati Hari Epistoholik Nasional (hari penulis surat pembaca) yang diperingati setiap tanggal 27 Januari.

“Apakah menjadi presiden itu sulit? Apakah menjadi presiden itu memusingkan? Kapan kita bisa berkumpul? Saat aku bertemu denganmu, satu-satunya harapanku adalah mengatakan: tegarlah!” tulis Rina dalam suratnya.

Andai Rina bisa bertatap muka dengan Presiden Jokowi, mantan Wali Kota Solo itu mungkin akan sedikit terhibur menghadapi permasalahannya saat ini. Apalagi tanggal 27 Januari 2015 bertepatan dengan hari ke-100 pemerintahan Jokowi.

Selain Rina, ada juga Aulia yang ingin berbincang dengan Presiden Jokowi. Aulia ingin Presiden memperbanyak koleksi buku di perpustakaan sekolahnya. Aulia pun terkesan dengan kepemimpinan Presiden Jokowi yang berterus terang, berani, jujur, dan anti korupsi.

Ada mahasiswa lain yang bertanya apa sebenarnya tugas Presiden? Kenapa Badan Jokowi Kecil? Bahkan ada yang sekadar ingin berfoto bersama Jokowi. Namun mampukah Jokowi menjawab pertanyaan anak kecil tersebut? Apalagi, seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi sedang sakit gigi.

Bukan peristiwa politik

Menurut Dr. Isnaheni, Kepala SDN Pakis 8, mengatakan siswanya masih belum memahami kondisi politik di negeri ini. Kegiatan menulis surat kepada pembaca ini juga bukan dalam rangka memperingati 100 Hari Pemerintahan Jokowi, hanya tanggalnya yang sama dengan Hari Epistokolik Nasional.

“Kami tidak menyangka acara ini bertepatan dengan hari ke-100 Pak Jokowi. “Kami ingin mengajak anak-anak di sini untuk menuliskan harapannya, sehingga mereka juga bisa menuangkan imajinasinya melalui tulisan,” kata Isnaheni.

Isnaheni mengatakan, kegiatan penulisan surat pembaca ini merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI), sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pengembangan perpustakaan di daerah.

Sehari sebelumnya, Koordinator Komunitas Arek-Arek Kreatif YPPI Dicki Agus Nugroho menyiapkan bahan bacaan berupa profil dan kisah perjalanan Jokowi. Bahan bacaan tersebut merupakan ide untuk menulis surat pembaca kepada Jokowi. Ada juga beberapa siswa yang aktif mencari sumber lain.

“Kami baru menyiapkan profil singkat dan cerita perjalanan Jokowi sepanjang dua halaman. Namun ada juga sebagian anak yang mencari bahan makanan sendiri di luar. Senin sorenya mereka bertanya kepada orang tuanya, ada pula yang mencari referensi di internet, apalagi kalau ada Gawai “Ya, kamu bisa menemukannya sendiri,” kata Dicki.

Sebelum menulis, Dicki memberikan petunjuk kepada siswa tentang cara menulis surat pembaca. Menurut Dicki, seorang pembaca surat sebenarnya memerlukan 3 tahapan yaitu prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Dalam prapenulisan terdapat kegiatan observasi atau pencarian informasi. Namun khusus untuk penulisan surat pembaca oleh siswa SDN Pakis 8 langsung ke tahap penulisan. “Saya hanya mengajari mereka 4 poin penting dalam sebuah surat pembaca, yaitu pembukaan, isi, penutup, dan alamat penulis,” kata Dicki.

BACA PUISI.  Seorang siswa SD membacakan puisi untuk Presiden Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 27 Januari 2015. Foto oleh Kartika Ikawati/Rappler

Untuk memikat mahasiswa agar berani terjun ke bidang sastra, YPPI telah menyiapkan hadiah berupa buku. Dari 120 anak yang menulis, dipilih 8 orang yang maju ke depan untuk membacakan suratnya kepada Jokowi. Ada pula beberapa anak yang diberi tugas untuk mengoreksi huruf-huruf yang ditulis temannya.

Dalam surat yang ditulis pembaca, mayoritas mahasiswa ingin meneladani Jokowi, banyak juga yang berharap bisa bertemu langsung dengan Jokowi. Ada pula yang berharap agar Jokowi datang ke sekolahnya dan menambah koleksi buku di perpustakaannya.

Saat surat pembaca ini ditulis, terpilihnya Jokowi karena ia baru saja terpilih menjadi Presiden, dan menjadi tokoh sentral pada awal tahun ini. Menurut Dicki, banyak keteladanan Jokowi yang bisa ditiru oleh anak-anak.

“Sosok Jokowi masih relevan dengan anak-anak masa kini. Ia berasal dari keluarga miskin namun bisa mandiri. “Beliau juga berjuang keras untuk mencapai posisinya saat ini,” kata Dicki.

Rencananya surat-surat pembaca yang ditulis akan dikumpulkan dan dijadikan koleksi perpustakaan. Dicki juga menyarankan agar siswa SDN Pakis 8 dapat mengirimkan surat tersebut ke majalah atau koran anak kesayangannya.

Kenali Epistoholik

Epistoholic diartikan sebagai seseorang yang kecanduan menulis surat pembaca di media massa. Kolom surat pembaca biasanya identik dengan protes dan keluhan masyarakat terhadap layanan atau organisasi tertentu.

Selain masyarakat yang protes dan mengeluh melalui surat pembaca, ada beberapa kalangan khusus yang kerap memanfaatkan kolom surat pembaca, tidak hanya untuk protes, namun juga untuk memberikan antisipasi dan solusi. Orang-orang istimewa ini diberi label sebagai epistoholik, hingga terbentuklah Komunitas Epistoholik Indonesia.

Pada tanggal 27 Januari 2005, komunitas yang diprakarsai oleh Bambang Haryanto mencanangkan tanggal tersebut sebagai Hari Epistohol Nasional. Komunitas ini juga mendapat apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Jaya Suprana, pendiri MURI, mengatakan ide epistoholik merupakan salah satu ide terbaik yang pernah masuk MURI saat itu.

Di Surabaya sendiri, YPPI hanya dua kali memperingati Hari Epistohol Nasional. Menurut Dicki, kegiatan menulis surat kepada pembaca dapat menggencarkan dimensi spiritual, istilah yang hampir sama dengan kredo Presiden Jokowi, yaitu revolusi spiritual.

Dimensi mental dapat diasah melalui tulisan, baik itu surat pembaca, jurnal maupun gagasan. Menulis juga baik untuk mempengaruhi kemampuan kita berpikir jernih, bernalar secara akurat bahkan sebagai pereda stres. Apakah kamu tertarik? -Rappler.com

sbobet