Paket ‘1 September’ belum memberikan dampak nyata
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Oleh karena itu, pemerintah harus berhati-hati dalam mengelola ekspektasi pasar.
JAKARTA, Indonesia — Paket kebijakan ekonomi ‘1 September’ Diperkirakan hal tersebut tidak akan berdampak nyata terhadap kondisi perekonomian Indonesia pada tahun ini.
“Aalam Paket kebijakan ini lebih bersifat jangka menengah dan panjang. Saya masih belum melihat paket kebijakan ini akan berdampak langsung pada tahun ini, kata Fithra Faisal, Ekonom Universitas Indonesia, Kamis, 10 September 2015.
Menurut Fithra, sejumlah kebijakan belum bisa segera dilaksanakan karena sarana, prasarana, dan pemangku kepentingan terkait belum siap.
“Terkait pemanfaatan LPG bagi nelayan, perlu waktu untuk konversi dan adaptasi. Kemudian dukungan ekspor melalui lembaga pembiayaan ekspor, masalahnya lembaga tersebut tidak berani mengambilnya di bawah melayani pelanggan karena faktor risiko. “Jadi seperti berburu di kebun binatang,” ujarnya.
“Raskin (beras miskin) dan subsidi beras sejahtera membutuhkan waktu memperbarui data penduduk miskin. Belum lagi dampaknya pengalimelawan permintaan total yang tidak terlalu besar,” kata Fithra lagi.
pertanyaan bersama, atau permintaan agregat, menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan barang dan jasa menurut tingkat harga.
Sementara itu, sejumlah kebijakan lainnya dirancang untuk jangka menengah dan panjang.
“DDalam hal deregulasi kebijakan, dampaknya tentu saja lebih bersifat jangka panjang. Lalu hal“Pengembangan kawasan industri tidak akan berpengaruh pada tahun ini,” kata Fithra.
Ekspektasi pasar harus dipertahankan
Oleh karena itu, Fithra meminta pemerintah berhati-hati dalam mengelola ekspektasi pasar.
Ekspektasi pasar harus dikelola, jangan terburu-buru berharap ada perubahan besar di tahun ini, ujarnya.
Sejauh ini pasar merespons positif paket ‘1 September’. Salah satu indikatornya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) punya waktu memperkuat 0,72% atau 31,81 poin ke level 4.433,11 poin pada awal perdagangan hari ini, meski dialami sejak pukul 12:00 WIB reaksi dan melemah 0,44%.
Pada tanggal 9 September 2015, pemerintah meluncurkan paket kebijakan di bidang perekonomian yang nantinya akan tertuang dalam 7 Peraturan Pemerintah (PP), 11 Peraturan Presiden (Perpres), dua Instruksi Presiden (Inpres), 63 Peraturan Menteri (Permen) dan 5 peraturan lainnya.
Peluncuran paket kebijakan ini merupakan upaya pemerintah untuk menstimulasi perekonomian nasional yang sedang lesu akhir-akhir ini. Seluruh komponen ‘mesin’ pertumbuhan ekonomi tersentuh, mulai dari konsumsi, investasi hingga belanja pemerintah. — Rappler.com
Baca juga: