Pawai Sejuta Orang: Tidak ada lagi keheningan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Apa yang kita lakukan selanjutnya akan membedakan protes ini sebagai aksi kolektif emosional belaka dan gerakan sosial sadar yang berupaya membawa perubahan nyata
26st hari Agustus 2013 membawa pulang pernyataan: Korupsi tidak mendapat tempat di pemerintahan yang mengklaim mampu mewujudkan produktivitas dan integritas warga negaranya.
Apa yang seharusnya menjadi hari libur nasional biasa, ternyata menjadi peristiwa bersejarah yang bisa disaksikan seluruh bangsa. Apa yang kemudian dikenal sebagai “Pawai Sejuta Orang” dengan mudah mengumpulkan ribuan warga Filipina dari berbagai lapisan masyarakat dengan seruan terpadu: Hapuskan sistem tong babi, hukum yang bersalah, dan berikan hak yang seharusnya kepada kami.
Pawai Sejuta Orang tidak hanya dilakukan oleh para pengunjuk rasa; kini diabadikan dengan gambar seekor babi – sebuah simbol ikonik yang mengingatkan kita semua betapa para politisi yang kita miliki bisa saja serakah dan kotor seperti babi liar yang ada di hadapan kita.
Gambaran babi yang mewakili rasa muak kita terhadap sistem korupsi dan inefisiensi menjadi bahan bakar peristiwa bersejarah tersebut. Dalam protes yang sebagian besar tidak terkendali ini, sangat mudah untuk merasakan kegelisahan di tengah lautan orang yang marah.
Namun, dalam upaya mewujudkan perubahan nyata dalam sistem sebagai pemangku kepentingan melalui protes, kita harus mulai menyadari bagaimana sebuah peristiwa bersejarah harus melampaui kemarahan kolektif masyarakat yang menunggu untuk bubar.
Tidak ada lagi keheningan
Pawai Sejuta Orang mengajarkan kita bahwa diam tidak pernah menjadi pilihan ketika tindakan jahat dilakukan secara terang-terangan di belakang kita. Bagi sebuah negara yang mengaku menikmati kebebasan, akan sangat disayangkan jika tidak menyadari bahwa matinya nilai-nilai demokrasi tidak hanya disebabkan oleh tirani diam-diam para politisi korup, namun juga oleh sikap apatis rakyatnya sendiri.
Pengalaman pribadi saya menunjukkan bahwa banyak masyarakat Filipina yang cenderung mengutuk namun pada saat yang sama menoleransi praktik buruk dalam pemerintahan, meskipun mereka membenarkan korupsi sebagai cara hidup. Saya rasa hal ini terjadi karena banyak dari kita yang menerima bahwa perasaan putus asa yang kita alami adalah akibat dari sikap apatis kita terhadap pemerintah. Namun lebih dari itu, saya yakin hal ini juga merupakan hasil dari pengkondisian diri kita untuk bersikap skeptis.
Protes ini tidak hanya menjadi bukti sejarah keinginan negara ini untuk melawan budaya korupsi dan impunitas dalam pemerintahan, namun juga mengajak kita untuk memikirkan kembali ketidakberdayaan atau sinisme kita yang memaksa kita untuk tidak membela apa yang kita yakini. .
Sejuta Orang Berbaris adalah sebuah pengalaman yang mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari sebuah sistem yang kita anggap sah namun korup, sebuah masyarakat yang seringkali tidak terdengar, yang secara tragis disebut demokratis, dan sebuah budaya diam.
Akibat
Kini, setelah Pawai Sejuta Orang berakhir, kita menghadapi tantangan untuk membangkitkan antusiasme untuk bergerak maju.
Protes tersebut memang merupakan seruan yang baik dan merupakan upaya untuk memberikan pernyataan yang tegas kepada pejabat pemerintah. Namun, apa yang terjadi setelah protes adalah hal yang penting karena menentukan apakah aksi protes itu efektif atau tidak.
Apa yang kita lakukan selanjutnya akan membedakan protes ini sebagai aksi kolektif emosional belaka dan gerakan sosial sadar yang berupaya membawa perubahan nyata.
Sebagai pemangku kepentingan nyata dalam sirkus tong babi, di mana posisi kita selanjutnya? Menjaga isu ini tetap hidup – baik di media sosial atau di tempat lain – hanyalah salah satu cara untuk memberi tahu semua orang bahwa masyarakat tidak mudah menyerah. Di luar spanduk yang dikibarkan dan kata-kata yang digunakan, kita harus terus-menerus menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan inspirasi dan ide-ide baru untuk membawa perubahan.
Seperti yang mereka semua katakan, ini hanyalah permulaan. Protes mungkin tidak mengubah keadaan dalam semalam, tapi saya senang setidaknya melihat warga mengambil langkah sederhana namun penting untuk mengakhiri sikap diam mereka. – Rappler.com
John Patrick Allanegui adalah kandidat MS yang melakukan penelitian sosiologi militer di Universitas Ateneo de Manila. Saat ini dia adalah redaktur pelaksana Verstehen (verstehenonline.org).