• October 6, 2024
Pelaut Filipina yang ditemukan di perairan Papua Nugini kini selamat

Pelaut Filipina yang ditemukan di perairan Papua Nugini kini selamat

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Keenam awak F/V Champeon 17 berada di rakit penyelamat ketika kapal China Steel Growth yang terdaftar di Taiwan menemukan dan menyelamatkan mereka di laut dekat Wewak.

MANILA, Filipina – Enam pelaut Filipina yang menyelamatkan diri setelah kapal mereka tenggelam di lepas pantai Papua Nugini kini selamat, kata Departemen Tenaga Kerja pada Rabu (27 Mei).

Kapal Filipina F/V Champeon 17, yang dioperasikan oleh Frabelle Fishing Company yang berbasis di Navotas, tenggelam pada dini hari tanggal 8 Mei.

Keenam anggota awak F/F Juara 17 aktif sebuah rakit penyelamat, kemudian menjadi kapal China Steel Growth yang terdaftar di Taiwan ditemukan dan diselamatkan di laut dekat Wewak, Papua Nugini.

Dalam perjalanannya menuju Taiwan, kapal dagang penyelamat menyimpang dari jalur aslinya untuk mencari Filipina.

Kini dalam kondisi aman terdapat kapten Eddie Ramos, rekan sekapal Francisco Culagbang Jr, chief engineer Ray Sareno, kapal tangki Jakeson Sucuje, serta nelayan Alvin Montes dan Jay Makr Vasaya.

Informasi ditransfer ke Australia

Kapal curah tiba pada tanggal 15 Mei bersama para pelaut yang diselamatkan di Kaoshiung, Taiwan, dimana keenamnya dibantu oleh Atase Tenaga Kerja Cynthia Cruz dari Kantor Perburuhan Luar Negeri Filipina (POLO) di sana.

“Kami akan memastikan bahwa enam pelaut yang diselamatkan akan dipulangkan dengan aman ke Filipina sesegera mungkin, bahkan ketika kami mengoordinasikan upaya untuk kelancaran reintegrasi mereka ke negara tersebut,” kata Menteri Tenaga Kerja Rosalinda Baldoz.

Informasi mengenai penderitaan para pelaut di laut disampaikan melalui radio ke Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Australia (JRCC) pada hari kapal mereka tenggelam.

Kapal penyelamat China Steel Growth dioperasikan oleh Pusat Koordinasi Penyelamatan Maritim Port Moresby. Pusat penyelamatan diberitahukan oleh JRCC.

Dalam menjelaskan status pelaut, Baldoz mengutip laporan Atase Tenaga Kerja Rodolfo Sabulao dari POLO di Canberra, Australia.

Pelaut Filipina

Baldoz menekankan perlunya memastikan bahwa keenam pelaut tersebut menerima tunjangan pemerintah yang menjadi hak mereka ketika mereka tiba.

Ia mengatakan, hal ini menjadi perhatian utama departemennya “untuk menjamin kesejahteraan para pelaut Filipina dan keluarga mereka, terutama ketika kecelakaan laut seperti ini terjadi.”

Dengan 300.000 pelaut Filipina yang dikerahkan setiap tahunnya, “selalu ada kemungkinan bahwa seorang pelaut Filipina bisa berada di kapal tersebut ketika sebuah kapal dilaporkan mengalami kecelakaan di mana pun di dunia,” katanya.

Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO), Filipina adalah pemasok pelaut terbesar di dunia. Sekitar 20% pelaut dunia adalah orang Filipina. Lebih dari satu juta di antaranya terdaftar di Administrasi Ketenagakerjaan Luar Negeri Filipina.

Namun, ILO juga mengatakan bahwa hanya sebagian kecil dari 20.000 lulusan sekolah dan pusat pelatihan maritim Filipina setiap tahunnya yang benar-benar mendapatkan pekerjaan di kapal tersebut.

Kekhawatiran utama bagi pelaut adalah keselamatan dan kesehatan kerja, yang memerlukan kepatuhan ketat dari pemberi kerja dan operator kapal.

Para pelaut “menghadapi kondisi yang sangat menantang” saat berada di laut “di tempat yang sempit dan bergantung pada cuaca,” jelas ILO. – Rappler.com

game slot online