• October 7, 2024
Peluang besar bagi industri TI di Asia Tenggara

Peluang besar bagi industri TI di Asia Tenggara

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Asia Tenggara dengan cepat mengejar kemajuan global dalam teknologi informasi, dan menikmati pertumbuhan dan perkembangan yang kuat di sektor tersebut

Meskipun terlambat memulai perlombaan ekonomi global, Asia Tenggara kini dianggap sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan rata-rata PDB lebih dari 6% selama dekade terakhir.

Bank Dunia memperkirakan bahwa negara-negara seperti Filipina, Myanmar, Kamboja dan Laos akan mulai memulihkan momentum PDB mereka setelah resesi ekonomi, dan memperkirakan tingkat pertumbuhan lebih dari 7% pada tahun 2015.

Tingkat pertumbuhan PDB negara-negara Asia Tenggara (%)
2012 2013 2014 2015
Myanmar 5.8 7.5 7.8 7.8
Kamboja 7.3 7 7 7
Filipina 6.8 6.9 6.5 7.1
Laos 8.2 8 7.7 8.1
Vietnam 5.2 5.3 5.4 5.4

Sumber: Bank Dunia

Asia Tenggara dengan cepat mengejar kemajuan global dalam teknologi informasi (TI), dan menikmati pertumbuhan dan perkembangan yang kuat di sektor tersebut. Menurut perkiraan Gartner, total nilai layanan TI di Singapura, Thailand, Malaysia, dan Indonesia akan mencapai $74 miliar antara saat ini dan tahun 2017. Big data dan komputasi awan mendorong kemajuan di bidang perbankan, layanan kesehatan, telekomunikasi, dan distribusi.

Data perkiraan di pasar layanan TI

Ukuran Pasar Layanan TI (dalam Miliar Dolar)
2013 2014 2015 2016 2017
Singapura 8.7 9.2 9.7 10.2 10.7
Malaysia 3.1 3.3 3.6 3.9 4.4
Thailand 2.1 2.2 2.4 2.7 2.9
Indonesia 1.6 1.7 2 2.4 2.8

Sumber: Gartner

Asia Tenggara juga menjadi tujuan outsourcing yang menarik. Menurut a survei Gartner awal tahun 2014, 3 dari 5 lokasi outsourcing lepas pantai baru di kawasan Asia-Pasifik berasal dari Tenggara, termasuk Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Sementara itu, Laporan 100 Tujuan Pengalihdayaan Teratas Tholons 2014 14 kota di Asia Tenggara masuk dalam daftar, tujuh di antaranya berada di Filipina.

Selain itu, Rapat Menteri Telekomunikasi dan IT TELMIN 10, yang rencana induk orientasi pengembangan TIK ASEAN telah disetujui. Teknologi komunikasi informasi dipandang sebagai alat penting bagi pertumbuhan ekonomi kawasan, serta jembatan yang menghubungkan negara-negara ASEAN dengan tren pembangunan yang terjadi di seluruh dunia.

Hal ini membantu menciptakan permintaan untuk konferensi regional serupa, seperti TELMIN dan ASOCIO, dan menunjukkan komitmen para menteri untuk menciptakan lingkungan TI yang aktif. Berkat hal ini, perusahaan-perusahaan daerah juga mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam membangun sistem TI untuk wilayah tersebut, dan bahkan menghasilkan solusi perangkat lunak mereka sendiri.

Investor melihat Asia Tenggara penuh dengan potensi investasi TI, sama seperti Tiongkok pada akhir dekade terakhir. Perusahaan teknologi di kawasan ini kini melihat peluang pengembangan yang sangat besar, yang pertama adalah memenuhi permintaan TI. Namun, untuk memanfaatkan peluang ini, perusahaan harus segera mengejar skala, kapasitas, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh tren teknologi terkini.

Banyak perusahaan IT besar yang ingin berkontribusi terhadap perkembangan pesat ASEAN. FPT, misalnya, salah satu perusahaan terkemuka di Vietnam, mendanai penelitian solusi sosial, seluler, analitik, dan cloud (SMAC) terkini untuk sektor sosial-ekonomi seperti perbankan, telekomunikasi, dan layanan kesehatan. Pada tahun 2013, perusahaan memperoleh keuntungan sebesar $119 juta.

CSE Global Ltd, sebuah perusahaan IT yang berbasis di Singapura dengan 1.300 karyawan yang beroperasi di 17 negara, menyediakan solusi integrasi sistem di berbagai sektor seperti otomasi, telekomunikasi, dan lingkungan. Pada tahun 2013, pendapatannya mencapai SGD 416 juta.

Diversifikasi dan spesialisasi adalah masa depan teknologi di Asia Tenggara. Selain outsourcing, perusahaan IT akan menyalurkan sumber daya dan inisiatif mereka di sektor-sektor seperti pengembangan solusi, integrasi sistem, dan SMAC. Kita dapat mengharapkan hal ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan status kawasan ini di panggung dunia. – Rappler.com

Artikel ini diterbitkan bekerja sama dengan Forum Ekonomi Dunia (WEF). Truong Gia Binh adalah ketua FPT Corporation dan anggota pendiri WEF.

Filipina menjadi tuan rumah Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur pada tanggal 21-23 Mei 2014 di Makati Shangri-La Hotel. Untuk pembaruan di forum, kunjungi situs mikro Rappler.

Peta modern Asia Tenggara gambar dari Shutterstock

Integrasi bisnis sebagai sebuah konsep dalam sebuah aplikasi gambar dari Shutterstock

lagu togel