Pembunuhan Asisten Dirut XL: Polisi meragukan motif tersangka
- keren989
- 0
Terduga pembunuh, Hayriantira mengaku mengincar proyek milik korban. Polisi meragukan motif pelaku.
GARUT, Indonesia – Polisi masih meragukan motif pembunuhan Hayriantira (37) yang dilakukan Andy Wahyudi (38), yang mengaku gila setelah berkali-kali diejek. Penyidik berusaha mencari motif lain di balik pembunuhan asisten presiden direktur PT XL Axiata tersebut. Andy bahkan menyebut motif lain terkait kontrak tender tersebut.
“Saya masih meragukan keterangan tersangka tentang motif tersebut, karena beberapa keterangannya ada yang janggal. “Kami yakin ada motif lain, hanya saja belum bisa kami ungkapkan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti di Garut, Jumat (7/8).
Sebelumnya, Andy mengaku membunuh Rian, sapaan akrab korban, karena menjadi gila usai disebut ‘homo’. Ia kini menambah pengakuannya, yakni diancam tidak akan mendapatkan tender jika tidak memenuhi hasrat korban untuk berhubungan badan.
“Kalau kamu tidak mau bersamaku, aku tidak akan membantumu dengan kontrak kolaborasi dengan XL,” kata Krishna menirukan pengakuan Andy.
Selain menjual alat kesehatan, Andy juga mengaku menjual alat pemadam kebakaran. Saat itu, ia berharap Rian mau membantunya mendapatkan kontrak. Keuntungan yang dihitung adalah Rp 500 ribu per unit, untuk pembelian alat pemadam kebakaran 3-8 ribu unit. Polisi kini tengah mendalami pengakuan tersebut.
Elemen perencanaan
Polisi di Jakarta dan Garut menargetkan penerapan Pasal 340 KUHP tentang perencanaan pembunuhan dan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
“Kami sedang menyelidiki unsur pembunuhan berencana. Jika dilihat dari pemalsuan dokumen dan pemalsuan plat nomor, memang mengarah ke sana. Tapi nanti kita lihat lebih dalam lagi,” kata Krishna.
Unsur perampokan dapat dibuktikan secara jelas dengan barang bukti mobil yang dikuasai tersangka.
Awal perkenalan Andy-Rian
Rian dan Andy sudah saling kenal selama dua tahun. Andy adalah teman kakak perempuan Rian, Hyariani, yang tinggal di Belanda. Sang kakak memperkenalkan Andy pada pengobatan gejala tremor tangan Rian. Andy mengaku mampu menyembuhkannya dengan metode akupresur saraf.
Saat pertama kali kami bertemu, Rian masih menikah. September 2014 rumah tangganya putus. Setelah Rian menjanda, Andy kerap menemui Rian di rumah kontrakannya di Kelapa Dua, Depok. “Saya juga sering ke kantornya dan membicarakan proyek tempat Rian bekerja,” kata Andy.
Salah satu paman Rian, Yudi Wijayakusuma mengaku mengenal Andy meski tak terlalu dekat. Yang dia tahu adalah Andy adalah orang baik. Namun ia juga menduga Andy adalah penyebab putusnya Rian dan mantan suaminya.
“Setelah dia dekat dengan Andy, rumah tangga Rian runtuh. Andy bahkan kerap menemani Rian saat sidang cerai, kata Yudi.
Sertifikat rumah hilang
Usai membunuh Rian, Andy mengemas pakaian dan barang milik korban ke dalam tas korban. Setelah hampir satu jam merenung di kamar hotel, Andy kemudian keluar dan mengunci jenazah Rian yang tenggelam di bak mandi air panas hotel.
Kunci hotel, pakaian Rian, dan seluruh barang yang ada di dalam tas kemudian dibuang di dekat Terminal Guntur, Garut. Andy mengaku tak mengambil satu sen pun dari saku Rian. “Saya membuang semuanya, termasuk ponsel saya, karena takut ketahuan polisi,” ujarnya.
Pihak keluarga mengklaim hilangnya sertifikat rumah di Jl Kucica, Perumahan Pondok Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Surat keterangan tersebut diduga ada di dalam mobil Honda Mobilio yang dibawa Andy kabur usai membunuh korban.
“Rumah itu dibeli oleh anak saya dengan uang anak saya. Tapi atas nama suaminya. “Rian tidak menyangka akan berakhir seperti ini, makanya saat itu dia membawa serta surat keterangan tersebut,” kata Rukmila, ibu korban.
Makam itu dibuka
Setelah Andy mengaku melakukan pembunuhan, polisi menggali kuburan jenazah yang dimakamkan secara anonim di Cibunar, Garut. Polisi mengambil sampel DNA lain dari tubuh tersebut untuk dicocokkan dengan ibu korban.
Penggalian kuburan itu diiringi tangisan Rukmila yang didampingi anggota keluarga lainnya. Jenazah Rian masih utuh setelah dikuburkan selama 8 bulan. Diberi kain kafan dan peti mati baru, jenazah Rian akan dimakamkan bersama keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Banjarlor, Banjarharjo, Brebes, Jawa Tengah.—Rappler.com
BACA JUGA:
Pengakuan Korban Bully: Teman-teman saya tidak seberuntung saya
Denda Rp 500 ribu untuk itu kecepatan di jalan