• November 23, 2024

Pemimpin Dunia Antri Temui Jokowi: Istimewa atau Tidak?

Bahkan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, juga antre bertemu Presiden Jokowi. Baca kalimat itu, yang dimuat di situs berita viva.co.idSaya teringat pengalaman meliput kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sejumlah forum internasional.

Pemberitaan yang dimuat pada Selasa (4/11) itu mengutip keterangan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai bertemu dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Presiden, kata Menlu Retno, berencana menghadiri tiga agenda internasional yang akan diselenggarakan pada November ini, yakni Pertemuan Pemimpin APEC, KTT ASEAN, dan KTT G20.

Menlu Retno pun angkat bicara mengenai sulitnya mengatur jadwal karena banyak pemimpin negara yang ingin bertemu dengan Presiden Jokowi yang baru dilantik pada 20 Oktober lalu. Beberapa kepala negara yang sudah dijadwalkan untuk bertemu antara lain Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, dan Presiden Myanmar Thein Sein.

Tidak terlalu istimewa?

Saya telah meliput beberapa kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke luar negeri. Jurnalis yang meliput kegiatan Presiden SBY kerap melontarkan lelucon. Pak SBY terlihat lebih baik senang jika Anda berada di luar negeri.

Posisi Indonesia dalam 10 tahun pemerintahannya relatif baik. Peran Indonesia di forum global semakin meningkat. Misalnya, masuknya Indonesia sebagai anggota Majelis Pimpinan Negara G20 membuat Presiden SBY masuk dalam liga para pemimpin dunia. Singapura yang lebih maju dari Indonesia dalam hal angka produk domestik bruto disebut iri dengan keikutsertaan Indonesia di forum G20. Hal tersebut disampaikan Presiden SBY dalam pertemuan dengan anggota Dewan Pers. Saya hadir pada pertemuan yang berlangsung di kantor presiden pada 22 Oktober 2012.

Saat sidang tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berlangsung pada tahun 2005, Presiden SBY menjadi salah satu kepala negara yang diundang makan malam oleh Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan.

“Presiden SBY duduk di sebelah kiri Presiden AS George W. Bush. “Di sebelah kanan Bush duduk raja Spanyol,” kata Dino Patti Djalal, juru bicara presiden untuk urusan luar negeri. “Perjamuan seperti ini tidak seperti makan di kantin. Tapi itu diatur seperti itu. Jadi bukan suatu kebetulan kalau SBY ada di samping Presiden Bush, lanjut Dino.

Pertemuan SBY dengan Bush tercatat ketiga kalinya. Dino mengatakan, duduknya SBY di samping Bush, dan satu meja dengan Raja Spanyol, Presiden Chile, Presiden Rusia, dan Raja Yordania, merupakan perkembangan yang baik bagi Indonesia, apalagi posisi Presiden SBY di mata rakyat. Dunia. Makan siang tersebut bersifat non-formal dan bertujuan untuk meningkatkan hubungan pribadi. Namun, forum semacam ini juga digunakan untuk membahas isu-isu khusus kepala negara. “Ini menunjukkan Presiden SBY bersifat global. Terlihat dari posisi duduknya dan dengan siapa SBY duduk, kata Dino seperti dikutip detikkom. Saat itu saya sedang meliput sebagai jurnalis TV7.

Saat meliput KTT G20 di Toronto, Oktober 2010, saya melihat dari dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diundang sarapan pagi oleh Presiden AS Barack Obama. Acara tersebut digelar beberapa jam sebelum pembukaan sesi pertemuan G20 di Toronto, Kanada.

Berdasarkan pengalaman itu, saya kira tidak ada yang istimewa jika Presiden AS ingin bertemu dengan Presiden Indonesia, siapa pun dia.

Berdasarkan pengalaman itu, saya kira tidak ada yang istimewa jika Presiden AS ingin bertemu dengan Presiden Indonesia, siapa pun dia. Negara ini merupakan laboratorium demokrasi yang dinilai paling sukses. Apalagi dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Tidak mengherankan jika pihak-pihak yang berkonflik di Timur Tengah berharap Indonesia dapat memainkan peran yang lebih penting dalam mediasi konflik.

Posisi strategis Indonesia

Di antara negara-negara ASEAN, posisi Indonesia juga strategis, dan sejak era Soeharto, Indonesia dianggap sebagai kakak senior. Peran Indonesia dalam memediasi berbagai konflik cukup menonjol. Dalam pidato kenegaraannya di hadapan sidang paripurna Dewan Rakyat (DPR) tahun 2012, Presiden SBY menyinggung peran Indonesia dalam mengakhiri konflik antaretnis di Myanmar.

“Sementara kami terus mendukung proses demokratisasi dan pembangunan bangsa “Khususnya di Myanmar, kami memberikan perhatian serius untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan yang menimpa kelompok etnis Rohingya di Myanmar,” ujar Yudhoyono.

“Dengan niat baik, saya mengirimkan surat kepada Presiden Thein Sein, mendesak agar masalah konflik antaretnis diselesaikan dengan cepat, bijaksana dan damai.”

SBY juga membahas tentang persatuan dan peran sentral ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan kawasan, termasuk perkembangan sengketa Laut Cina Selatan yang meninggalkan tanda merah dalam sejarah ASEAN karena pertemuan tingkat menteri negara-negara Asia Tenggara karena gagal mengeluarkan pernyataan bersama yang pertama. waktu. .

Indonesia juga dianggap sebagai kekuatan ekonomi baru.

“Saat ini Indonesia merupakan kekuatan ekonomi ke-16 di dunia. Kita adalah negara berpendapatan menengah, dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang perlahan-lahan berkurang,” kata Presiden SBY saat itu.

Yudhoyono menyinggung kedatangan Dana Moneter Internasional (IMF) beberapa waktu lalu untuk berkonsultasi dengan Indonesia dan bertukar pikiran guna mengatasi krisis global yang sedang terjadi.

Dalam forum perubahan iklim itulah posisi Indonesia pengubah permainanYaitu saat dirinya mengumumkan akan menurunkan tingkat emisi karbon dioksida hingga 26 persen pada tahun 2020. Saya teringat bagaimana juru bicara Dino Patti Djalal bolak-balik ke kabin presiden di pesawat yang membawa rombongan SBY menghadiri KTT Perubahan Iklim ke-15 di Kopenhagen. het, Denmark, Desember 2009. Sesampainya di tanah air Hans Christian Andersen, SBY disambut Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg. Pertemuan dengan Perdana Menteri Australia juga menjadi agenda rutin di berbagai forum multilateral.

Karena Presiden SBY sering menghadiri forum-forum internasional yang diposisikan sebagai tokoh penting, saya bertanya, “Pak, apa manfaatnya bagi masyarakat jika kita menghadiri pertemuan seperti ini? Biayanya besar bukan?”

Saya menanyakan pertanyaan ini saat konferensi pers di pesawat. Pak SBY terdiam, seolah tak suka. Namun sesaat kemudian dia menjelaskan. Intinya penting. Selain peluang untuk memasarkan potensi investasi, pertemuan bilateral juga dimanfaatkan di sela-sela agenda multilateral.

Saya beberapa kali ditanya di forum dengan diplomat asing, apa warisan Presiden SBY? Saya kira salah satunya adalah kursi di pentas dunia. Tantangan terberatnya adalah menjadikan kursi tersebut sebagai tempat duduk yang nyaman demi kemaslahatan bangsa Indonesia. Jika tidak, maka kritiknya adalah Indonesia selalu mengambil posisi “diantaraalias abu-abu ketemu bagian bawah. Pada akhirnya kami hanya senang bisa makan siang atau sarapan bersama. Lalu berfoto bersama sambil tertawa bahagia.

Pada KTT APEC dan G20, saya membayangkan Presiden Obama akan menindaklanjuti kunjungan Menteri Luar Negeri John Kerry mengenai ancaman terorisme dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bagaimana tanggapan Presiden Jokowi? Menarik untuk ditunggu.

Pagi ini saya mengirimkan pesan singkat kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenai sikap Singapura yang mengirimkan pasukan untuk melawan ISIS. Di depan Parlemen, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menyatakan, Angkatan Bersenjata Singapura akan mengirimkan personel ke pusat komando dan markas Satuan Tugas Gabungan AS. Ini adalah ujung tombak pasukan koalisi di Irak dan Suriah.

Bagaimana sikap Indonesia? “Indonesia menunggu sampai ada mandat dari PBB, Bu,” jawab Menlu Retno.

Hal seperti ini antara lain menjadikan posisi Indonesia menjadi penting. Jadi, selamat berpartisipasi dalam tiga KTT tersebut, Presiden Jokowi. Anda mewakili negara yang besar dan penting. Saya tunggu gebrakan dan “blusukan” presiden di kancah dunia. Foto selfie dengan para pemimpin dunia juga menyenangkan. —Rappler.com


Uni Lubis, mantan Pemimpin Redaksi ANTV, menulis blog tentang 100 hari pemerintahan Jokowi. Ikuti Twitter-nya @unilubis dan membaca blog pribadinya unilubis.com.


Result SGP