• October 6, 2024
Pemuda Marikina mempelajari penggunaan media sosial untuk tanggap bencana

Pemuda Marikina mempelajari penggunaan media sosial untuk tanggap bencana

Pemuda Marikina dan pejabat pemerintah daerah belajar bagaimana menggunakan platform online Project Agos milik Rappler untuk melaporkan keadaan darurat selama bencana

MARIKINA, Filipina – Kota Marikina akan mewujudkan #ZeroCasualty.

Kesiapsiagaan bencana di kota ini tidak hanya berhenti pada peningkatan peralatan dan pelatihan pertolongan pertama. Penggunaan media sosial dan teknologi juga dapat membantu kesiapsiagaan dan tanggap bencana.

Hal itu diketahui warga saat workshop media sosial Rappler yang digelar Jumat, 26 Juni, di Gedung Legislatif Marikina.

Ke-73 peserta tersebut terdiri dari siswa, guru, relawan dan pejabat pemerintah daerah dari berbagai barangay di Marikina. Selama lokakarya, mereka diajarkan cara menggunakan alat media sosial seperti Facebook, Twitter, dan juga platform online Project Agos milik Rappler.

Diluncurkan pada bulan September 2013, Project Agos adalah platform informasi dan komunikasi yang menggabungkan tindakan pemerintah dari atas ke bawah dengan keterlibatan masyarakat dari bawah ke atas untuk membantu masyarakat belajar tentang adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana.

Koordinasi antar warga

Marikina menjadi korban Badai Tropis Ondoy pada tahun 2009 dengan korban jiwa sebanyak 246 orang akibat banjir. Sungai Marikina membuat kota ini menjadi kawasan rawan banjir.

Mark Lester Mejia, salah satu staf Kantor Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Kota Marikina (MCDRRMO), belajar dari pengalaman Ondoy-nya.

“‘Saya tidak bisa melupakan Ondoy karena ketika saya seharusnya kembalimenyelamatkan kita, bukannya mampumenyelamatkansemua orang tidak bisa keluar rumah karena naiknya air dan selain kami penyelamat, kita harus mengutamakan keluarga kita sebelum kita-keselamatan,” katanya.

(Saya tidak bisa melupakan Ondoy karena ketika kami akan melakukan operasi penyelamatan, alih-alih menyelamatkan orang, kami semua tidak bisa keluar karena banjir, dan penyelamat kami ingin keluarga kami menyelamatkan terlebih dahulu sebelum menyelamatkan orang lain.)

Menurut Mejia, perangkat pemerintah setempat selalu siap dengan peralatan penyelamatannya, namun warga juga harus selalu mengikuti instruksi terutama ketika diperintahkan untuk mengungsi dari kawasan banjir.

Koordinasi pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam penanggulangan bencana karena dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Selama lokakarya, para peserta mendapatkan pelatihan tentang bagaimana media sosial dapat membantu penyebaran informasi saat terjadi bencana.

Mereka belajar bagaimana menggunakan Peta Peringatan Proyek Agos, sebuah peta informasi bencana online di mana warganet dapat melaporkan peringatan banjir dan penyelamatan serta informasi umum lainnya.

Simulasi pengelolaan informasi juga dilakukan.

Para peserta membagi diri menjadi 5 kelompok, dan di setiap kelompok terdapat seorang korban yang ditugaskan untuk meminta pertolongan melalui Facebook dan Twitter, serta seorang penyelamat yang ditunjuk untuk meminta informasi kontak.

Anggota kelompok lainnya ditugaskan untuk menggunakan Peta Siaga Agos.

Pemuda aktif

Mahasiswa yang mengikuti workshop aktif di media sosial.

Siswa Pamantasan ng Lungsod ng Marikina (PLMar), Mark Anthony Teñoso mengatakan, penggunaan media sosial saat terjadi bencana bukanlah hal baru baginya karena para pemuda sangat aktif di Facebook dan situs jejaring sosial lainnya.

Ini aku, selalu diperbarui pada Facebook, Twitter, setiap orang. Di situlah saya mendapatkan banyak hal informasinya (saya selalu update di Facebook, Twitter, semuanya. Dari sana saya mendapat banyak informasi),” ujarnya.

Ia biasanya mendapat update dari akun Facebook dan Twitter Kantor Penerangan Masyarakat Marikina. Pembaruan ini juga dapat dibagikan oleh generasi muda kepada orang tuanya yang tidak memiliki akses internet, ujarnya.

Untuk kegiatan terakhir, kelompok membuat daftar hal-hal yang harus dilakukan sebelum, saat dan setelah gempa bumi yang kemudian mereka diskusikan di depan sesama peserta.

MCDRRMO juga memberikan peralatan bencana ke lokakarya tersebut.

Project Agos mengadakan lokakarya serupa di wilayah lain di negara ini seperti Cagayan de Oro dan Naga.

Mitra Project Agos mencakup lembaga pemerintah nasional, organisasi non-pemerintah internasional dan lokal, unit pemerintah daerah, dan kelompok swasta. – Rappler.com


Keluaran SGP Hari Ini