• October 6, 2024
Penampilan saya hanya cocok menjadi ketua RW

Penampilan saya hanya cocok menjadi ketua RW

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Abraham Samad membantah tudingan adanya muatan politik dalam penetapan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka.

JAKARTA, Indonesia – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nonaktif Abraham Samad membantah tudingan bermuatan politik dengan menetapkan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka.

“Itu hanya asumsi, agar masyarakat bisa menerima bahwa KPK nyatanya selalu bekerja secara profesional. Setiap perkara yang diajukan ke pengadilan selalu terbukti. Setidaknya selalu ditemukan dua alat bukti sebelum ditetapkan tersangka, kata Abraham saat diwawancara Kompas TV, Selasa 24 Februari 2015.

“KPK punya prinsip kehati-hatian, hati-hati.”

Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali menuding KPK punya niat politik saat menetapkannya sebagai tersangka korupsi penyelenggaraan haji.

Pengacara Suryadharma, Humphrey Djemat, mengatakan kepada Rappler.com, niat politik KPK terlihat dari penetapan Suryadharma sebagai tersangka hanya dua hari setelah menyatakan dukungannya terhadap calon presiden Prabowo dan Hatta Rajasa.

Tampaknya ada latar belakang politik karena Surya menjadi tersangka, dua hari setelah dia menyatakan dukungannya kepada Prabowo dan Hatta Rajasa, kata Humphrey.

Tak hanya itu, Humphrey juga menyebut niat politik tersebut terkait dengan ambisi Abraham menjadi wakil presiden. Abraham saat ini dikabarkan menjadi cawapres Presiden Joko Widodo.

(BACA: Suryadharma Ajukan Sidang Pendahuluan dan Gugat KPK Rp 1 Triliun)

Penampilan saya bukan wakil presiden, kualifikasi saya bukan kualifikasi wakil presiden, kata Abraham. “Penampilanku pas jadi ketua RW.”

Abraham mengaku dicalonkan bukan karena faktor pribadi, melainkan karena jabatannya sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Masyarakat melirik saya bukan karena Abraham, tapi karena ingin meningkatkan elektabilitas,” ujarnya. Sebenarnya karena Abraham adalah Ketua KPK, dia dipromosikan.

Abraham diperiksa untuk pertama kalinya

Abraham Samad hari ini pertama kali diperiksa Polda Sulsel sebagai tersangka pemalsuan dokumen. Wanita bernama Feriyani Lim rupanya membuat KTP dan Kartu Keluarga beralamat Abraham, padahal dia bukan anggota keluarga Abraham.

Kasus pemalsuan dokumen ini mencuat setelah foto mesra orang yang diduga Abraham Samad dan Feriyani beredar di media sosial.

Abraham berkali-kali mengatakan dirinya tidak mengenal Feriyani.

Yang ingin saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, sampai saat ini saya belum mengenal orang itu, kata Abraham dalam jumpa pers, Selasa sore, 24 Februari. “Saya sebagai warga negara tetap patuh mengikuti proses hukum ini. Mudah-mudahan kebenaran sebenarnya, apa yang sebenarnya terjadi, nanti terungkap dalam proses hukum ini.

Dia mengatakan sedang mempersiapkan bukti untuk membuktikan dia tidak bersalah.

Risiko pekerjaan

Abraham mengaku tak menyangka dengan tekad Budi Gunawan yang menjadikannya tersangka dalam kasus yang menurutnya tidak bisa dipahami.

“Kami tidak tahu apa masalahnya (pemalsuan dokumen). “Jadi kami tidak pernah (berpikir), karena kami berada di lintasan. Kami tidak mengerti.”

Menurutnya, apa yang terjadi merupakan risiko dalam perjuangannya memberantas korupsi.

“Semua pekerjaan, semua profesi pasti ada risikonya, namun tingkat risikonya berbeda-beda, ada yang kecil, ada yang besar. Jika Anda tidak ingin mengambil risiko, tidur saja di rumah.”

Abraham mengatakan, yang terpenting baginya saat ini adalah agenda pemberantasan korupsi tetap berjalan. — Rappler.com


Pengeluaran SDY