Pengamat mempertanyakan fungsi posisi Puan yang tidak aktif
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pengamat menilai, lebih baik Megawati memilih orang lain, ketimbang menunjuk Puan sebagai Ketua Umum Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Nonaktif.
JAKARTA, Indonesia — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri kembali menuai kontroversi saat menunjuk putrinya, Puan Maharani, sebagai Ketua Umum nonaktif bidang politik dan hubungan antarlembaga.
“Kalau diangkat lalu dinonaktifkan, lalu siapa yang menjalankan fungsi jabatan itu,” tanya pengamat politik sekaligus CEO lembaga riset politik Cyrus Network Hasan Nasbi, Selasa, 14 April 2015.
Menurutnya, dalam situasi seperti ini, sebaiknya Megawati memilih orang lain sejak awal.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin.
“Keputusan Megawati memasukkan nama Puan sebagai pengurus tapi tidak aktif adalah hal yang janggal dan janggal. Apakah PDI Perjuangan kekurangan kader?” tanya Said seperti dikutip media.
“Filosofi suatu pekerjaan adalah bekerja. Bukan tidak aktif dan tidak bekerja.”
Namun, pengamat politik dan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengaku membela keputusan tersebut.
Artinya, PDI Perjuangan mengapresiasi profesionalisme kabinet Jokowi. Jadi kabinet Jokowi tetaplah kabinet bisnis.”
Masalah pengangkatan Ny
Sebelum membentuk kabinet, Jokowi menyatakan menteri yang dipilihnya harus siap melepaskan jabatan struktural di partai politik. Saat Kabinet Kerja terbentuk, sejumlah anggotanya yang merupakan pejabat struktural di partainya masing-masing akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.
Di antara mereka yang mengundurkan diri dari jabatan politiknya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto, Menteri Pertanian dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaja yang mengundurkan diri sebagai pengurus Partai Nasional Demokrat ( Nasdem) setelah terpilih menjadi menteri pada Kabinet Kerja.
Langkah serupa juga dilakukan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi yang mengundurkan diri dari jabatannya di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Dari partai pengusungnya sendiri yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), ada nama Tjahjo Kumolo yang mengundurkan diri dari jabatan Sekjen PDI-P setelah menjadi Menteri Dalam Negeri.
Entah kenapa, Megawati hadir di hari terakhir kongres PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Jumat, 10 April.
Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga tetap Puan Maharani, tapi saya nonaktifkan, kata Megawati.
Pengamat menilai hal tersebut bertentangan dengan komitmen awal Jokowi dalam proses pembentukan Kabinet Kerja.
Ini adalah pembelaan Nyonya
Puan mengatakan, faktanya dia dicopot dari jabatannya sehingga dia tidak merangkap jabatan. Dia tidak akan memimpin partainya.
“Iya tidak, karena dia tidak aktif, lalu saya fokus ke eksekutif,” kata Puan.
Namun pos-pos tidak aktif tersebut tidak akan diisi oleh kader lain.
“Demikian pula, partai ini tidak aktif,” katanya, seraya menambahkan bahwa partai tersebut akan menjalankan fungsi tersebut.
Efektif atau tidaknya tergantung bagaimana kelanjutannya, kata Puan. “Pak Jokowi dan Pak JO paham dan setuju.”
Bagaimana menurutmu? — Rapper