Pengguna ganja kurang termotivasi, kata penelitian
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat menurunkan kadar dopamin, zat kimia otak yang terkait dengan motivasi
MANILA, Filipina – Sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini menunjukkan bahwa penggunaan ganja dalam jangka panjang dapat menurunkan kadar dopamin seseorang, zat kimia otak yang terkait dengan motivasi, sehingga membuat Anda kurang termotivasi untuk melakukan sesuatu.
Para peneliti di London menggunakan pencitraan otak positron Emission Tomography (PET) untuk melihat berapa banyak dopamin yang diproduksi di otak 19 pengguna ganja biasa dan 19 bukan pengguna ganja dengan usia dan jenis kelamin yang sama.
Para pengguna ganja dalam penelitian ini pertama kali mulai menggunakan narkoba tersebut antara usia 12 dan 18 tahun. Semua pengguna mengalami sindrom mirip psikotik.
Semakin awal pengguna memulai, semakin rendah tingkat dopamin mereka, demikian temuan para peneliti. Kadar dopamin terendah ditemukan pada mereka yang memenuhi kriteria penggunaan dan ketergantungan ganja.
Temuan ini, kata para peneliti, menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat mengurangi produksi dopamin di otak.
Ini adalah penelitian pertama yang mempelajari efek ganja pada sistem dopamin pengguna aktif, kata Dr Michael Bloomfield dari Imperial College London, yang memimpin penelitian tersebut.
Namun hasil tersebut bertolak belakang dengan ekspektasi.
Psikosis, hilangnya kontak dengan kenyataan, dikaitkan dengan tingkat dopamin yang lebih tinggi. Karena penelitian sebelumnya telah menghubungkan penggunaan ganja dengan gangguan psikotik, para peneliti memperkirakan bahwa pengguna ganja akan memiliki tingkat dopamin yang lebih tinggi dari biasanya.
Meskipun hasilnya tidak terduga, hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya mengenai kecanduan, yang menunjukkan bahwa penyalahguna narkoba telah mengubah sistem dopamin, kata Bloomfield.
Hasilnya mungkin juga menjelaskan dugaan ‘sindrom amotivasi’ pada pengguna ganja, tambahnya. Namun, masih diperdebatkan apakah sindrom ini ada atau tidak.
Penelitian lain telah meneliti pelepasan dopamin pada mantan pengguna ganja dan melaporkan tidak ada perbedaan dengan orang yang tidak menggunakan ganja.
Hal ini menunjukkan bahwa efek yang terlihat dalam penelitian ini bersifat reversibel, tambah penelitian tersebut.
Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan di Imperial College London, UCL dan King’s College London, didanai oleh Medical Research Council dan diterbitkan dalam jurnal Psikiatri Biologis. – Cristina Acosta/Rappler.com