• October 10, 2024
Perancang Busway Awal Bicara Tentang ‘Jakarta Tanpa Kemacetan’

Perancang Busway Awal Bicara Tentang ‘Jakarta Tanpa Kemacetan’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Penyebab kemacetan di Jakarta bukan karena volume kendaraan, melainkan karena pengemudi mobil terlalu sering menginjak rem.

Kemacetan merupakan kenyataan sehari-hari yang kita jumpai di jalanan Jakarta. Berbagai upaya dan cara telah dicoba untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta. Salah satu caranya adalah dengan membangun moda transportasi jalan bus.

Busway ini dibangun pada era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Dimulai pada tahun 2001 dan resmi beroperasi pada tahun 2004. Konsep busway ini disebut-sebut mengacu pada konsep moda transportasi di Bogota, Kolombia.

Namun mendengar cerita teman saya, Aji Prasetyo, seorang komikus, sepertinya konsep Busway sudah ada dan diusulkan jauh sebelum tahun 2001.

Sebuah studi tentang transportasi Jakarta pada tahun 1991 oleh konsultan yang terdiri dari profesor dan insinyur transportasi dari Jerman mengajukan konsep tersebut Bus berpemandu atau Bis terpisah di Pemprov DKI saat itu yang sekarang kita kenal dengan konsep busway.

Salah satu anggota konsultan transportasi asal Jerman adalah pria bernama Peter Yan. Dialah yang mengantarkan teman saya, Aji Prasetyo, sang komikus, ke acara di Bentara Budaya dengan armada Taksi Elang miliknya.

Eagle Taksi merupakan salah satu unit bisnis Express Group, salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi darat yang kompetitif di Indonesia dengan lebih dari 11.000 unit taksi di seluruh Indonesia dengan wilayah pelayanan meliputi Padang, Medan, Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Semarang, Surabaya, Bali, dan Lombok.

Peter Yan, seorang insinyur teknik sipil lulusan Jerman yang berspesialisasi dalam transportasi dan air, sekarang bekerja sebagai sopir Taksi Eagle. Ia mempunyai alasan tersendiri mengapa memilih profesi tersebut. Namun hingga saat ini ia juga tercatat sebagai dosen tidak tetap Magister Perencanaan di Universitas Tarumanegara.

Ketika saya bertemu dengan Tuan. Peter Yan bercerita tentang kemacetan di Jakarta, saya dan beberapa teman yang berkesempatan bertemu dengannya menyadari bahwa beliau masih memiliki pemikiran yang komprehensif tentang masalah kemacetan dan tata kota di Jakarta.

Salah satunya adalah Bpk. Kesimpulan Peter Yan, penyebab utama kemacetan di Jakarta bukanlah volume kendaraan, melainkan karena pengemudi mobil di Jakarta terlalu sering menggunakan rem.

Buat yang penasaran kenapa sering ngerem jadi penyebab utama kemacetan di Jakarta, simak terus videonya saluran Ini. Akan ada 3 video lagi di seri ini yang membahas tentang kemacetan Jakarta.—Rappler.com

Jakarta Tanpa Jam merupakan serial video tentang permasalahan tata kota dan kemacetan Jakarta yang dibuat oleh Iwan Hikmawan (@Sketgram) dan Peter Yan, salah satu anggota Tim Kajian Transportasi Jakarta tahun 1991 yang mengusulkan busway.

Kunjungi halamannya Facebook Jakarta tanpa macet untuk informasi lebih lanjut.


slot gacor hari ini