• November 25, 2024
Pertumbuhan PH kemungkinan melambat menjadi 5,3% di Q3

Pertumbuhan PH kemungkinan melambat menjadi 5,3% di Q3

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dampak hujan lebat dan banjir pada bulan Agustus kemungkinan besar akan membebani pertumbuhan perekonomian Filipina pada kuartal ketiga tahun ini.

MANILA, Filipina – Dampak hujan lebat dan banjir pada bulan Agustus kemungkinan besar akan membebani pertumbuhan perekonomian Filipina pada kuartal ketiga tahun ini, kata seorang ekonom.

Di Universitas Asia dan Pacific-First Metro Investment Corp. Dalam laporan Market Call, profesor UA&P Victor Abola mengatakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga kemungkinan melambat menjadi 5,3% dari 5,9% pada kuartal kedua.

Abola menjelaskan pertumbuhannya “tidak terlalu lemah” karena basisnya yang rendah. Pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga tahun 2011 adalah 3,2%, pertumbuhan kuartalan paling lambat yang tercatat pada tahun itu.

Namun, Abola yakin pertumbuhan akan pulih pada kuartal keempat. Dia mengatakan pertumbuhan pada periode ini bisa lebih tinggi dari 6% karena belanja pemerintah yang lebih tinggi pada infrastruktur, dan dimulainya belanja pemilu.

“Dampak negatif yang berkepanjangan dari hujan lebat dan banjir di bulan Agustus tentu saja akan mengakibatkan pertumbuhan PDB yang sedikit lebih lambat di Triwulan ke-3, namun pemulihan yang kuat diharapkan terjadi di Triwulan ke-4 karena pemerintah pusat berencana untuk mempercepat infrastruktur dan belanja modal lainnya, dan perusahaan-perusahaan swasta melaporkan sedikit pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan di Q3,” kata Abola dalam laporannya.

Tingkat ekonomi

Pusat Penelitian Pasar Modal UA&P-FMIC masih yakin bahwa Filipina berada pada jalur yang tepat untuk menjadi perekonomian macan dalam waktu 10 tahun.

Lembaga pemikir lokal tersebut mengatakan peningkatan perkiraan pertumbuhan baru-baru ini dari pemberi pinjaman multilateral Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (WB) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) adalah buktinya.

ADB, yang biasanya memberikan perkiraan pertumbuhan konservatif untuk negara tersebut, dikatakan sebagai organisasi internasional yang paling positif. ADB baru-baru ini merevisi perkiraan pertumbuhan tahun 2012 untuk Filipina menjadi 5,5%.

Lembaga think tank tersebut juga mengatakan bahwa langkah Dewan Moneter Bangko Sentral ng Pilipinas untuk memangkas suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin juga mendukung prospek pertumbuhan.

“Serangkaian penilaian eksternal dan internal yang positif pada akhir Oktober mendukung keyakinan yang berkembang dan tersebar luas bahwa perekonomian berada pada pijakan yang kokoh dan kemungkinan akan menjadi perekonomian macan dalam dekade ini,” katanya. – Rappler.com

Result Sydney