• September 23, 2024
Piala Kemerdekaan dimulai 24 Juli, pertandingan terakhir 15 Agustus

Piala Kemerdekaan dimulai 24 Juli, pertandingan terakhir 15 Agustus

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Disebut lamban bergerak, Tim Transisi akhirnya mengumumkan tanggal dimulainya salah satu turnamen pramusim, Piala Kemerdekaan.

JAKARTA, Indonesia – Rencana kompetisi yang digelar Tim Transisi mulai terlihat nyata. Tim Transisi berjanji kompetisi akan dimulai pada 24 Juli dan final pada 15 Agustus 2015.

(BACA: Kompetisi tim transisi dan teka-teki operator turnamen)

Tommy Kurniawan, anggota Tim Transisi, mengatakan hanya 30 klub yang bisa mengikuti ajang ini.

“Piala Kemerdekaan ini khusus untuk klub-klub Liga Utama. “Nanti sistemnya akan dibagi ke wilayah-wilayah,” kata Tommy, Kamis, 18 Juni 2015.

Ada 5 wilayah yang terbentuk. Di setiap daerah akan dipilih satu kota sebagai tempat pelaksanaan turnamen kandang. Wilayah Sumatera akan ditempatkan di antara Kota Lampung atau Medan, Jawa Barat akan dipusatkan di Serang, Banten, sedangkan di Jawa Timur akan ditempatkan di Bangkalan, kemudian Bali di Kabupaten Badung, dan Jawa Tengah di Solo.

Final dan semifinal Piala Kemerdekaan baru saja digelar di Jakarta. Rencananya laga puncak akan digelar pada 12 Agustus dan 15 Agustus 2015.

Untuk memastikan kesiapan klub peserta untuk segera menyusun tim, Tommy akan segera mengirimkan pemberitahuan kepada klub-klub tersebut. “Kami akan membagikannya minggu ini,” kata Tommy.

Siapkan perangkat korek api

Tim Transisi tak hanya menyiapkan jadwal dan format turnamen Piala Kemerdekaan saja. Mereka juga harus menyiapkan perlengkapan kompetisi. Total kebutuhan pertandingan adalah 20 wasit dan 40 asisten wasit.

Tommy mengklaim ada dukungan dari panitia kompetisi yang siap memimpin turnamen.

“Pada hari Rabu (17 Juni) kami kedatangan sekelompok ofisial pertandingan. Mereka siap mendukung pemerintah. “Sehingga tidak ada lagi permasalahan mengenai perlengkapan pertandingan,” ujarnya.

Namun, sumber di Kemenpora menyebut wasit yang akan memimpin berasal dari wasit asosiasi provinsi, bukan wasit dari komite wasit Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Dengan kata lain, kualitas wasitnya tidak sebaik wasit Divisi Utama, apalagi Indonesia.

“Itu ada. “Ya, kami yakin masih bisa memaksimalkannya,” kata sumber itu.

Pihak Jakmania berharap kompetisi segera digelar

Sebagai pendukung setia Persija, The Jakmania pun turut memantau perkembangan sepak bola Tanah Air. Mereka berharap kompetisi segera digelar, siapapun yang mengadakannya.

“Keadaan sepakbola menjadi semakin tidak menentu akhir-akhir ini. Apalagi kami yang melihat ini, khususnya tim kami Persija, kini hidup tanpa mau mati, kata Richard Ahmad, Ketua Umum The Jakmania.

Richard kerap berkomunikasi dengan pemain Persija, maupun pemain lainnya. Ekspektasi sebenarnya sama dengan ekspektasi fans: akan ada pertandingan resmi, akan ada kompetisi.

Pasalnya, saat kompetisi terhenti, tidak ada pertandingan resmi sehingga pemainlah yang paling dirugikan. Klub dipastikan tidak mengalami kerugian karena tidak perlu mengeluarkan dana operasional. “Jadi sebaiknya siapa pun segera mengadakan kompetisi,” kata Richard.

Richard tidak peduli siapa pun yang mengadakan turnamen. Karena inti dari klub adalah bersaing. Soal persoalan politik di sepak bola, Richard enggan angkat bicara.— Rappler.com

slot demo pragmatic