• November 22, 2024
PNP ‘waspada tinggi’ menjelang malam tahun baru

PNP ‘waspada tinggi’ menjelang malam tahun baru

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

DILG ingin mengubah perayaan yang berpotensi berbahaya ini menjadi ‘musim liburan teraman’

MANILA, Filipina – Kepolisian Nasional Filipina (PNP) telah menempatkan seluruh pasukannya yang berjumlah 150.000 personel dalam keadaan siaga tinggi menjelang perayaan Tahun Baru, demikian diumumkan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (DILG) pada Senin, 29 Desember.

DILG mengatakan hal ini sejalan dengan visinya untuk mengubah perayaan yang berpotensi berbahaya menjadi “musim liburan paling aman.”

Pada awal 16 Desember, PNP meningkatkan kehadiran polisi di tempat-tempat umum utama seperti pusat perbelanjaan dan terminal transportasi untuk musim liburan, kata DILG.

“Keamanan adalah hadiah Natal kami untuk rakyat kami,” kata Menteri Dalam Negeri Manuel Roxas II sebelumnya. Ia juga mengimbau masyarakat untuk merayakan Tahun Baru “dengan aman dan damai”.

DILG menambahkan, undang-undang pelarangan senjata api atau RA 10591 akan ditegakkan secara ketat untuk mencegah cedera, bahkan kecelakaan fatal, yang melibatkan peluru nyasar.

Pada tahun 2014, sekitar 22 orang terluka akibat peluru nyasar. Ini termasuk satu kematian, seorang bayi berusia 3 bulan di Ilocos Sur.

PNP mengatakan pihaknya sudah mulai menempelkan senjata api milik petugas polisi untuk mencegah personelnya menggunakan senjata api selama perayaan tersebut.

Leonardo Espina, wakil direktur jenderal kepolisian, mengatakan kepolisian nasional berkomitmen untuk menjamin keselamatan masyarakat selama perayaan tersebut.

“PNP tetap fokus menjalankan tugasnya menjaga situasi perdamaian dan ketertiban di negara ini,” kata Espina.

Pencegahan Kembang Api 2014

Sementara itu, PNP menyatakan mendukung kampanye “Iwas Paputok 2014” dari Departemen Kesehatan (DOH) untuk membatasi penggunaan petasan selama musim liburan.

Terduga pengecer dan pemilik petasan ilegal akan dikenakan sanksi berdasarkan RA 7138, yang mengontrol dan mengatur kembang api dan perangkat kembang api lainnya, kata PNP.

Kembang api yang mengandung lebih dari 0,2 gram atau 1/3 sendok teh bahan peledak yang diketahui menyebabkan cedera serius atau kematian dilarang secara khusus.

Pada tahun 2014, korban luka akibat kembang api dan petasan mencapai sedikitnya 600 orang. Angka ini 43% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

Dari 16 Desember hingga 5:25 pagi. Hingga 29 Desember, PNP mencatat 68 insiden, dengan 13 orang ditangkap dan sedikitnya 16.021 barang terlarang disita.

Di bawah ini adalah rincian insiden terkait kembang api/kembang api terkini:

  • Jumlah total insiden – 68
  • Jumlah total orang yang ditangkap – 13
  • Jumlah barang yang disita – 16.021
    • Super Lolo, Lolo Guntur/ Atom/ Segitiga Besar, Selamat Tinggal Filipina – 338
    • Lainnya (Watusi, Picollo, Induk Roket, Kotak Obat, Boga, Sabuk Yehuda Besar, Bawang Besar, Kwiton, Kabasi) – 15.683
  • Jumlah total peluru nyasar – 10
  • Jumlah total korban peluru nyasar – 7
  • Jumlah total pelepasan senjata api ilegal – 9
  • Jumlah total korban akibat penembakan senjata api ilegal – 4

Masyarakat diimbau untuk melaporkan kejadian larangan penggunaan kembang api dan penggunaan senjata api sembarangan ke hotline PNP (9178475757 untuk SMS) atau akun twitter PNP @PNPhotline (untuk pemberitaan media sosial). – David Lozada/ Rappler.com