• October 6, 2024
Polda Aceh menangkap tersangka pembunuh dua anggota intelijen TNI

Polda Aceh menangkap tersangka pembunuh dua anggota intelijen TNI

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kapolda Aceh mengatakan, orang yang ditangkap sudah lama masuk DPO kepolisian karena terlibat sejumlah aksi kriminal bersenjata di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara.

BANDA ACEH, Indonesia – Polda Aceh telah menangkap seorang pria yang diduga pelaku penembakan dua personel intelijen Komando Kabupaten (Kodim) Aceh Utara di pedalaman Distrik Nisam Antara pada 24 Maret 2015.

Kapolda Aceh Irjen Husein Hamid mengatakan Zulfaini alias Teungku Blang ditangkap saat terjadi kejar-kejaran di Desa Limpok, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, pada Selasa, 5 Mei sekitar pukul 01.30 dini hari..

Satu orang berhasil melarikan diri

Zulfaini dan rekannya, Komeng, dibuntuti personel polisi sejak Senin malam, 4 Mei, di kawasan Lamlhom, Aceh Besar, hingga memasuki Kota Banda Aceh lewat Mata Ie. Polisi terus membuntuti kedua pria yang mengendarai sepeda motor tersebut.

“Mereka memang menembak polisi di jalan Sungai Lamnyong kawasan Cot Iri saat terjadi pengejaran, namun tidak melakukan pukulan. “Kemudian terjadi pengejaran dan dia ditembak,” kata Husein kepada wartawan.

Meski tertembak, kedua pria bersenjata itu tetap berusaha melarikan diri. Beberapa saat kemudian, polisi menangkap Zulfaini yang bersembunyi di samping rumah warga. Sementara itu, Komeng berhasil melarikan diri ke dalam hutan.

Hingga saat ini petugas kepolisian di lapangan masih melakukan pengejaran terhadap Komeng yang diduga memiliki senjata laras panjang jenis AK, kata Husein seraya menambahkan, Komeng diduga mengalami luka tembak.

Di Zulfaini, polisi menyita satu buah pistol jenis FN, 7 butir peluru FN, 3 butir peluru AK, dan satu unit sepeda motor. Namun Husein tak menjelaskan secara detail di mana Zulfaini ditembak. Foto yang beredar di media sosial memperlihatkan Zulfaini diborgol tanpa busana dan terdapat luka lebam di sekujur tubuhnya.

Diduga terlibat dalam pembunuhan 2 perwira intelijen TNI

Husein membenarkan, kedua pelaku bersenjata tersebut masuk dalam daftar orang yang ditarik (DPO) polisi karena terlibat sejumlah aksi kriminal bersenjata di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara. Puluhan anggota kelompok itu ditangkap polisi pada April lalu.

(BACA: Dua Intelijen TNI Tewas Saat Selidiki GAM)

Husein juga menduga Zulfaini ada di lokasi kejadian penembakan dua personel intelijen Kodim Aceh Utara pada 24 Maret di kawasan Nisam Antara. Sehari sebelumnya, dua petugas intelijen, Sersan Dua Hendrianto dan Sersan Satu Indra Irawan, diculik puluhan pria bersenjata.

Jenazah keduanya kemudian ditemukan tertelungkup di taman milik warga. Tangan mereka diikat ke belakang dan hanya mengenakan pakaian dalam. Di lokasi kejadian penembakan, polisi menemukan selongsong peluru AK-47 dan M-16.

“Saat ini sedang kami selidiki, namun diduga kuat dialah yang melakukan penembakan,” ujarnya sembari menyebutkan pistol FN yang disita dari Zulfaini adalah milik perwira intelijen TNI yang dieksekusi. Tapi yang pasti, itu akan terjadipemeriksaan silang oleh Komandan Kodam Iskandar Muda.

Tapi di Rappler, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, kasus ini tidak ada kaitannya dengan gerakan Aceh Merdeka. “Ini adalah kelompok kriminal bersenjata,” katanya. – dengan laporan dari Febriana Firdaus/Rappler.com

sbobet terpercaya