Presiden Jokowi meluncurkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar
- keren989
- 0
KIP dan KIS merupakan bagian dari visi misi Jokowi-Jusuf Kalla saat mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden.
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kantor Pos Jakarta Pusat pada Senin (3/11). Peluncuran ini juga dilakukan di beberapa kota lainnya, seperti Jembrana, Pandeglang, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Cirebon, Kota Bekasi, Kuningan, Kota Semarang, Tegal, Banyuwangi, Kota Surabaya, Balikpapan Kota, Kota Kupang, Mamuju Utara, Kota Pematang Siantar dan Karo.
“Keseluruhan program ini mewakili era baru dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu, yaitu melalui kegiatan produktif berupa tabungan, kelanjutan pendidikan anak, dan pemberian jaminan kesehatan yang lebih luas,” ujar Bambang Widianto, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Penanggulangan Bencana. Akselerasi. pengentasan kemiskinan (TNP2K), Senin.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Pembangunan dan Kebudayaan, Prospoedige Gesinssberging merupakan bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu yang diberikan dalam bentuk rekening tabungan sebagai bagian dari strategi keuangan inklusif nasional. Pemberian bantuan ditujukan untuk mendorong akses sistem keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan dan terjaganya stabilitas sistem keuangan.
Pemberian tabungan ini merupakan penyempurnaan dari mekanisme pemberian bantuan tunai berupa Bantuan Langsung Masyarakat yang diberikan sebagai bagian dari paket kompensasi akibat adanya penyesuaian harga BBM pada tahun 2013.
Tabungan Keluarga Sejahtera, KIP dan KIS merupakan program utama visi misi Joko Widodo-Jusuf Kalla saat terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, program ini akan difokuskan di 19 provinsi lainnya. Baik anggaran KIP maupun KIS tahun 2014 akan menggunakan anggaran dalam APBN tahun 2014.
Pada tahap awal, sebanyak 432.000 warga akan menerima KIS. Mereka adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang tidak termasuk dalam penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sumber pendanaan KIS berasal dari dana bansos Kementerian Sosial sebesar Rp6 triliun.
Menteri Kesehatan Nila Anfansa Moeloek mengatakan sebanyak 86,4 juta penerima JKN akan tetap ditanggung KIS. Secara umum, tidak ada perbedaan antara KIS dan JKN.
“Hanya kartunya saja yang berubah. Dulu disebut JKN, kemudian menjadi Kartu Indonesia Sehat, kata Nila.
Dengan KIS, masyarakat tidak hanya berhak mendapatkan pelayanan medis atau kuratif, namun juga preventif atau pencegahan penyakit.
Peta Indonesia Cerdas
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan pada tahap awal, sebanyak 152.434 siswa tingkat SD, SMP, SMA/SMK akan menerima KIP. Program KIP ini akan menggantikan Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang diperkenalkan pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berbeda dengan BSM, program KIP tidak hanya menyasar masyarakat miskin, namun juga kelompok rentan kemiskinan.
Anies mengatakan penerima KIP bisa mencapai 24 juta orang karena bertambahnya jumlah masyarakat yang berhak menerimanya. Saat ini jumlah penerima BSM sebanyak 18 juta orang.
Siswa SD akan mendapatkan Rp 225.000 per semester, siswa SMP Rp 375.000, dan siswa SMA Rp 500.000.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemerintah akan melakukan sosialisasi penggunaan KIP dan KIS berdasarkan keping.
Rudiantara mengatakan pemerintah bekerja sama dengan operator telekomunikasi dan perbankan untuk mengedukasi masyarakat.
“Jadi, ubahlah sikapapa yang tadinya bersifat fisik kini menjadi bentuk kartu SIMya ada nilai“Itu yang paling penting,” katanya. —Rappler.com