• November 23, 2024

Rekonstruksi tes pembunuhan Engeline terhadap keterangan tersangka Agus

DENPASAR, Indonesia (UPDATED) – Dua tersangka pembunuhan Engeline sedang melakukan rekonstruksi kasus, Senin, 6 Juli, di rumah orang tua angkat gadis berusia 8 tahun yang ditemukan terkubur.

Rumah ibu tiri Engeline, Margriet Christina Megawe terletak di Jl. Sedap Malam, Denpasar, dikepung ratusan warga hingga membuat ricuh saat melihat tersangka pembunuhan, pengacara, dan keluarga angkat Angeline.

Sebelumnya, polisi menetapkan Margriet dan mantan asistennya Agustinus Tae sebagai tersangka pembunuhan Engeline. Keduanya memasuki rumah sekitar pukul 10.00. Margriet mengenakan pakaian penjara berwarna oranye dan dijaga ketat.

Hingga pukul 12 baru Jefry Kam dan Aldres Napitupulu yang datang sebagai tim kuasa hukum Margriet. Hotma Sitompul tidak terlihat. Sementara itu, penyidik ​​dan tim kuasa hukum Agus sudah menunggu sejak pagi untuk memulai proses rekonstruksi.

Kedatangan tim pengacara disambut teriakan dan makian warga yang meyakini pelaku pembunuhan adalah ibu angkat Engeline. “Hukuman mati. Mereka membantu pembunuhnya,” teriak warga yang berteriak lebih keras saat didekati kamera televisi.

Setengah jam kemudian, datanglah dua anak kandung Margriet, Yvonne dan Christina Megawe yang juga disambut teriakan warga.

Pengacara: Agus hanya membantu Margriet

Pengacara Agus, Hotman Paris, sebelumnya mengatakan agenda hari ini sangat penting untuk membuktikan kliennya yang menyebut pelaku pembunuhan adalah Margriet. Agus sendiri mengaku hanya membantu.

Kedua tersangka tidak bisa berkomunikasi, polwan itu menghalangi jarak 2 meter, kata Hotman menjelaskan situasi di dalam rumah.

Hotman mengatakan ada dua hal yang perlu dipastikan. Pertama, lubang kuburan di depan kandang ayam yang dijadikan tempat sampah. “Sudut-sudut lain di rumah banyak yang tidak tepat, kata Hotma Sitompul, itu tempat sampah. Sepertinya lubang ini memang direncanakan, kata Hotman.

Kedua, terkait dugaan penipuan publik yang dilakukan tersangka dan keluarganya. Hotman menduga ini penipuan karena pihak keluarga aktif mencari dana saat menyebarkan kabar penculikan tersebut.

“Kalau uang itu digunakan untuk mencari anak hilang, wajar saja. Tapi Anda tidak pernah mempekerjakan siapa pun untuk mencarinya, mengapa Anda mencari dana sebanyak itu? Ini adalah motif pribadi atau pembunuhan yang disengaja untuk mengasihani orang. “Ada kekhasannya,” kata Hotman.

Lanjutnya, tidak ada korban penculikan massal yang langsung mencari dana. Menurut dia, ada dugaan penipuan masyarakat.

“Polisi belum mendalami soal penggeledahan dana tersebut. Kami minta ini diusut dan keluarga itu dilarang, kata Hotman.

Rekonstruksi dilakukan 81 adegan

Tim pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TPA) Kota Denpasar turut mendampingi para saksi dalam kasus pembunuhan Angeline.

Siti Sapurah, Koordinator Bantuan Hukum Orang Tua Kandung Korban dan Saksi Kasus Penelantaran Engeline mengatakan, dari keterangan penyidik, akan diperagakan 81 adegan, dimulai dari kejadian 16 Mei yang diyakini sebagai hari penelantaran. pembunuhan dan asal usul halaman Facebook FindAngeline yang dibuat oleh keluarga Margriet.

“Adegannya, dua orang saksi, Handono dan Susiani yang menginap di rumah Margriet, melihat Agus (tersangka) pagi hari memberi makan ayam dan anjing serta murung sebelum keduanya berangkat kerja,” kata Siti.

Engeline rupanya juga melihat Agus memberi makan ayam di pagi hari.

Usai rekonstruksi, kuasa hukum Agus yakin Margriet-lah pembunuhnya

Kedua kuasa hukum Agus semakin yakin bahwa Margriet sebenarnya adalah pelaku pembunuhan Engeline, usai adegan rekonstruksi pada Senin sore.

Pasalnya, Margriet diduga menolak melakukan adegan yang melibatkan dirinya secara langsung, seperti dalam berkas penyidikan Agus yang direkonstruksi menjadi 81 adegan.

Perannya digantikan oleh salah satu penyidik, sedangkan Margriet hanya menonton adegan tersebut.

“Margriet tidak mau terlibat dalam adegan tersebut sebagai tersangka pelaku. Diganti oleh penyidik, kata Hotman.

Hotman tampak senang dengan hasil rekonstruksi hari ini karena sebagian besar pengakuan Agus sesuai dengan saksi lain. Misalnya saja Handono dan Susiani, dua warga yang menginap di rumah Margriet dan melihat Agus bekerja sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi.

Apalagi, Hotman menilai Agus hanya membantu pemakaman seperti yang direkonstruksi saat ini.

“Ini adalah rekonstruksi resmi. Penyidik ​​bisa membawanya ke pengadilan. Agus selamat dari tersangka pembunuhan,” ujarnya.

Meski demikian, Hotman mengaku Agus memang membantu memakamkan jenazah Engeline atas perintah Margriet.

“Rekonstruksi selesai dengan adegan pemakaman. “Mbak Margriet bantu Agus menguburkan,” kata Hotman.

“Tubuh Nyonya Margreit terbalik. Jelas sekali TKP berada di kamar Margriet. Pelaku pembunuhan adalah Margriet, kata Hotman.

Ia menjelaskan, adegan nomor 50-60 merupakan pembunuhan yang dilakukan di kamar Margriet. Perkiraan waktu pembunuhan sekitar pukul 13.00.

Menurut Hotman, Margriet tampak tenang saat rekonstruksi, tidak menunjukkan amarah, dan beberapa kali tersenyum ke arah petugas.

Sementara itu, dokter forensik yang melakukan otopsi dan hadir saat rekonstruksi, Dudut Rustyadi juga mengatakan, ada kesamaan hasil otopsi dengan adegan kekerasan dalam BAP versi Agus.

“Penyebab kematian Angeline adalah trauma benda tumpul di kepala yang menyebabkan pendarahan di otak. Ada kesesuaian antara hasil rekonstruksi dan autopsi, kata Dudut. —Rappler.com

game slot online