• October 6, 2024
Relawan program 100 juta pohon Yayasan Pertamina diduga fiktif

Relawan program 100 juta pohon Yayasan Pertamina diduga fiktif

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Yayasan Pertamina tidak membayar pohon sesuai harga yang disepakati

JAKARTA, Indonesia—Direktur Tindak Pidana Khusus Komisioner Victor Simanjuntak mengatakan relawan yang terdaftar dalam program 100 juta pohon yang diselenggarakan Pertamina Foundation diyakini fiktif.

Saat itu, proyek ini dilakukan saat mantan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nina Nurlina Pramono menjabat sebagai direktur eksekutif.

“Relawannya banyak, hampir 2.000. Tapi diduga ada yang fiktif,” kata Victor saat ditemui di kantornya, Rabu, 2 September 2015.

Menurut Victor, penyidik ​​Bareskrim perlu waktu untuk memeriksa satu per satu dokumen yang ditandatangani orang berbeda. Victor juga menyebutkan banyak lembaga swadaya masyarakat yang terlibat. Namun penyidik ​​masih memverifikasi LSM yang terlibat.

Menurut Victor, pohon yang dibeli tidak dibayar sesuai harga yang disepakati. Misalnya harganya Rp 10 per pohon, tidak dibayar sebesar itu, ujarnya.

Dugaan korupsi ini sebelumnya disebut merugikan negara sebesar Rp226 miliar dari total biaya proyek sebesar Rp251 miliar.

Nina sebelumnya menjelaskan soal program 100 juta pohon saat diwawancarai Pansel KPK.

“Kenapa proyeknya hanya 30 persen (terealisasi)?” tanya salah satu panelis, Supra Wimbarti.

Menurut Nina, hal itu merupakan kesalahpahaman auditor publik yang mengambil sampel hanya 0,05 persen. Dari hasil sampel, baru terealisasi 30 persen.

Bareskrim mengangkut satu truk berisi barang bukti

Temuan dugaan relawan fiktif ini disimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah dokumen yang diangkut dari kantor Yayasan Pertamina di Simprug, Jakarta Selatan, Selasa, 1 September lalu.

Sebanyak 12 kontainer berisi dokumen, 12 komputer, dan 2 laptop disita dari kantor direktur, bendahara, pendataan, dan perencanaan. Barang bukti tersebut diangkut dengan truk besar dan dikawal sedikitnya 20 anggota Brimob Polri.

Namun hingga saat ini Nina belum berstatus tersangka dan belum ada rencana untuk memanggilnya. — Laporan dari Lauren/Rappler.com

BACA JUGA:

Togel Singapore Hari Ini