Rencana evakuasi korban kabut asap, kapal perang disiapkan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kapal perang siap berangkat
JAKARTA, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan telah menyiapkan dua mekanisme evakuasi bagi warga terdampak kabut asap di beberapa provinsi di Indonesia.
- Warga masih tinggal di rumah yang dilengkapi alat penjernih udara dan air.
- Jika tidak efektif, warga akan dipindahkan ke kota lain.
Misalnya, warga terdampak di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, akan direlokasi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kata Luhut.
Ia mengatakan, kapal TNI juga disiapkan untuk membantu penanganan dan evakuasi korban kabut asap.
Tiga lagi disiapkan di Kalimantan dan tiga lagi di Sumatera dan ada kapal rumah sakit jika diperlukan nanti, kata Luhut.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Ade Supandi, KRI Banda Aceh dan KRI Teluk Jakarta diberangkatkan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
TNI Angkatan Laut juga menyiapkan kapal tambahan jenis “landing ship tank” (LST) sebagai tempat penanganan dan evakuasi warga penderita ISPA apabila dua kapal perang yang dikirim tidak cukup menangani warga tersebut.
“LPD ada empat dan semuanya bisa kita gunakan, tapi sesuai perkembangan di lapangan, kalau kurang kita masih punya kapal jenis LST yang juga biasa kita gunakan,” kata Ade.
Menurut Ade, proses penanganan warga yang mengidap ISPA hampir sama dengan kasus evakuasi yang biasa terjadi selama ini. “Biasanya yang sakit ditangani dokter. Setelah berobat dan ada tanda-tanda kesembuhan, mereka kita bawa kembali ke Tanah Air dan diisi lagi dengan orang yang terjangkit ISPA,” ujarnya.
Ia mengatakan, warga nantinya akan bergantian mendapat perawatan di kapal tersebut.
Kapasitas warga yang akan dirawat di kapal tersebut sekitar 1.000 warga yang masih bisa masuk, kata KSAL.
Panglima TNI Angkatan Laut Wilayah Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Ahmad Taufiq R siap mengerahkan kapalnya untuk membantu evakuasi korban darurat asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Jumlah kapal sebanyak 51 unit.
Kalau sudah ada perintah dari Panglima TNI, besok perintah sudah siap, kata Taufiq, Jumat di Mako Armabar, Jakarta Pusat.
Taufiq menjelaskan, kapal-kapal yang berada di wilayah pelayanannya mampu menampung antara 150 hingga 200 orang. Namun untuk pengiriman jarak pendek yang dapat ditempuh dalam waktu 1 hari, kapasitasnya mungkin lebih dari 3 kali lipat dari kapasitas normalnya.
“Bisa mengangkut 600-1.000 orang kalau hanya untuk evakuasi ke daerah aman, dan pelayaran ditutup,” ujarnya
Saat ini Taufiq belum menerima perintah sehingga belum diketahui titik aman mana yang menjadi tujuan evakuasi. “Saya punya 51 kapal. Semuanya sudah siap. Namun berapa lama nantinya akan dipindahkan tergantung permintaan dari perintah di atas. “Sekarang belum ada perintah,” kata Taufiq.
Sebelumnya TNI Angkatan Laut menyiapkan dua kapal jenis Landing Platform Dock (LPD), yakni kapal rumah sakit KRI Dr Suharso-990 dan KRI Banda Aceh-593 untuk dijadikan tempat evakuasi korban asap khususnya anak-anak dan balita di wilayah Sumatera dan provinsi kalimantan.. Sejauh ini bencana asap masih terus terjadi.
“Kapal ini akan kami sediakan sebagai tempat tinggal sementara, khususnya bagi anak-anak dan balita, setidaknya sampai kondisi udara membaik,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M. Zainudin. Evakuasi dengan kapal perang itu dilakukan, kata dia, jika indeks baku mutu pencemaran udara (ISPU) di wilayah yang terdampak kabut asap sudah sangat memprihatinkan sehingga tidak bisa dilakukan tindakan lain. – Rappler.com dengan laporan dari Antara
BACA JUGA: