• October 9, 2024
Revolusi spiritual dimulai dengan reformasi birokrasi: Menteri Yuddy

Revolusi spiritual dimulai dengan reformasi birokrasi: Menteri Yuddy

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi akan mengakhiri era birokrat priyayi, digantikan oleh birokrat yang mengabdi pada rakyat

JAKARTA, Indonesia – Birokrasi di Indonesia terkenal dengan kompleksitas dan inefisiensinya. Oleh karena itu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo merencanakan reformasi birokrasi melalui konsep revolusi spiritual yang diprediksi akan membawa perubahan menyeluruh di Indonesia.

“Implementasi revolusi spiritual adalah reformasi birokrasi,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Yuddy Chrisnandi saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, revolusi spiritual pada instansi pemerintah akan diawali dengan audit organisasi.

“Audit tersebut bertujuan untuk memotong kartu birokrasi yang mempersulit masyarakat dalam memperoleh pelayanan,” kata pria kelahiran Bandung, 29 Mei 1968 ini.

“(Selain itu) mengurangi jumlah pegawai yang tidak memberikan nilai tambah, mengurangi bank perizinan, mempercepat pengambilan keputusan dan mengubah sikap “Aparat negara selama ini kurang aktif dalam menyelesaikan permasalahan,” kata Yuddy. (BACA: Jokowi Tenangkan Investor, Jamin Perizinan Dipercepat)

Seminggu setelah dilantik menjadi menteri di Kabinet Kerja Jokowi, Yuddy menerapkan aturan baru berupa moratorium pegawai negeri sipil (PNS).

Moratorium PNS akan mulai berlaku pada tahun 2015 dan berlangsung selama 5 tahun ke depan. Menurut dia, hal itu merupakan instruksi dari Jokowi untuk tidak melakukan kegiatan rekrutmen PNS secara luas.

Menurut politikus Hanura yang mengawali karir politiknya di Golkar pada 2004 itu, PNS kini harus aktif turun ke lapangan agar bisa melihat langsung akar permasalahannya.

Oleh karena itu, kepemimpinan Jokowi menandai berakhirnya era birokrat priyayi yang berubah menjadi birokrat yang mengabdi pada rakyat, kata Yuddy.

Selain itu, upaya menghidupkan kembali budaya kerja juga akan dilakukan dengan membangunnya kerja tim dan meninggalkan ego sektoral.

Selain revolusi spiritual, pemerintahan baru ini juga melakukan upaya manajemen elektronik dalam bentuk kebijakan lembaga satu atap.

“Targetnya dalam 6 bulan seluruh provinsi di Indonesia sudah memiliki semua itu. IT harusnya dibackup untuk mempersingkat waktu (pelayanan birokrasi),” tambah Yuddy yang tercatat sebagai dosen tetap Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Jakarta. —Rappler.com

SGP hari Ini