• November 25, 2024
Rio Haryanto naik podium, ‘Indonesia Raya’ tertunda di Rusia

Rio Haryanto naik podium, ‘Indonesia Raya’ tertunda di Rusia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Setelah 7 balapan tanpa ada kabar naik podium, Rio Haryanto kembali meraihnya di sirkuit Sochi, Rusia. Mengamankan posisinya di peringkat 3 klasemen seri GP2

JAKARTA, Indonesia – Pembalap GP2 Series asal Indonesia, Rio Haryanto sukses mencatatkan prestasi membanggakan di lomba lari cepat Sochi, Rusia.

Berlomba dari posisi keempat, pebalap yang didukung penuh Pertamina ini sukses menempati posisi pertama pada Minggu 11 Oktober.

Namun hasil tersebut masih diselidiki oleh pengawas balapan dan untuk sementara Rio diumumkan menyelesaikan di urutan kedua.

Rekan setim Rio di Campos Racing dari Perancis, Arthur Pic, memulai balapan dari posisi tiang. Namun, ia harus kehilangan posisinya di tikungan kedua.

Rene Binder dan Marlon Stockinger kemudian bertabrakan setelah Sergey Sirotkin memutar Dean Stoneman. Sementara itu, Rio menghindari masalah dan naik dua peringkat sebelum safety car pertama dikerahkan.

Rio kemudian selalu menjaga jarak aman dari Richie Stanaway yang memimpin sejak lap pertama. Ketenangan Rio dalam mengatur strategi balapan bahkan membuat komentator siaran TV GP2 Alex Jacques dan Karun Chandhok menilai pembalap asal Surakarta itu sedang dalam masalah.

Semua orang terkejut saat melihat Rio mampu kembali menyalip pemimpin balapan dengan cepat.

Dengan balapan tersisa dua lap, Johnny Cecotto mengalami kecelakaan parah di tikungan ketiga. Di sisi lain, Rio akhirnya berhasil menyalip Stanaway dengan selisih yang sangat tipis mobil keamanan yang kedua diturunkan.

Stanaway kemudian kembali melewati Rio meski keduanya sudah tertinggal mobil keamanan. Pembalap asal Selandia Baru itu kemudian finis pertama, disusul Rio dan Raffaele Marciello.

di podium, Indonesia Raya hampir kembali. Namun, hasil kompetisi belum final. Pengurus lomba masih menelaah manuver spektakuler Rio di Stanaway untuk menentukan siapa sebenarnya yang berada di posisi pertama sebelum periode tersebut mobil keamanan.

Stoffel Vandoorne yang menempati posisi keempat berhasil merebut gelar juara seri GP2 2015, namun perebutan posisi kedua masih terbuka. Perlu diketahui, menjadi pemuncak klasemen poin seri GP2 bukan jaminan pebalap bisa naik ke Formula 1.

Jika tidak termasuk dalam program pengembangan pembalap tim F1, diperlukan dukungan finansial untuk mendapatkan kontrak dengan tim lain. F1 bukan sekedar olahraga. Tapi, dia juga seorang pemasaran platform yang menjangkau sekitar 200 negara di dunia sehingga kepentingan bisnis tidak bisa dipisahkan.

“Saya masih menunggu hasil penyelidikan pelayan. Sisi baiknya, hasil dari Rusia sangat positif dan saya kembali naik podium dengan mengibarkan bendera Merah Putih. Terima kasih atas segala dukungan yang terus mengalir, kata Rio. —Rappler.com

BACA JUGA:


slot online pragmatic