• November 27, 2024
Roberta Vinci yang tidak diunggulkan menumbangkan Serena di semifinal AS Terbuka

Roberta Vinci yang tidak diunggulkan menumbangkan Serena di semifinal AS Terbuka

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

AS Terbuka dibatalkan oleh Serena Williams. Usahanya gagal di babak semifinal.

JAKARTA, Indonesia – Jelang perhelatan grand slam Amerika Serikat Terbuka (US Open), Serena Williams dinilai sudah siap setengah memegang cangkir.

Dia mempunyai banyak kelebihan. Selain dinilai kuat, pertandingan juga akan digelar di kampung halamannya.

“Skenario” ini menjadi lebih kuat, karena bahkan sebelum dia berpartisipasi, 10 pemain terpilih sudah tumbang. Entah karena cedera atau kalah dari petenis lain. Bahkan, beberapa di antaranya berpotensi menghalanginya dari ajang paling bergengsi di dunia tenis tersebut.

Unggulan ketiga Maria Sharapova, misalnya. Petenis cantik asal Rusia itu mengundurkan diri karena cedera kaki kanan. Unggulan ketiga Caroline Wozniacki bahkan berhasil melakukannya keluar di babak kedua. Unggulan kedua Simona Halep lebih baik karena hanya kalah di semifinal.

Publik tenis dunia semakin yakin dengan banyaknya nama besar yang tumbang, Serena akan terus bermain tanpa lawan. Ternyata yang mampu menghentikannya adalah Roberta Vinci, petenis yang bahkan tidak diunggulkan sama sekali. Ia menumbangkan Serena dengan skor 6-2, 4-6, dan 4-6, Sabtu 12 September dini hari WIB.

Serena memang menguasai set pertama, namun ia kalah di dua set berikutnya. Kekalahan ini membuat ambisi Serena meraih 22 grand slam yang menyamai rekor Steffi Graf pupus. Termasuk upayanya memenangkan 4 grand slam dalam setahun juga gagal. Dia sebelumnya memenangkan Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon.

Padahal, di atas kertas, Vinci bukanlah lawan yang layak bagi Serena. Karir terbaiknya di grand slam, sebelum AS Terbuka 2015, adalah mencapai perempat final terlebih dahulu. Dia juga berada di peringkat ke-11 terbaik dunia. Oleh karena itu, kemenangan ini membuatnya tidak bisa berkata-kata.

“Hari ini saya bangun dan saya tahu saya harus menghadapi Serena. Saya berkata pada diri sendiri, yang terpenting adalah saya bermain tenis. “Saya tidak ingin memikirkan Serena,” kata Vinci dalam wawancara di ESPN usai pertandingan.

Vinci tidak berharap banyak dari pertandingan itu. Ia pun tak percaya bisa melewati petenis berusia 33 tahun itu. “Saya tidak pernah ingin memikirkan Serena. Yang saya pikirkan hanyalah bagaimana menjaga bola tetap melewati net, katanya.

“Saya berusia 32 tahun dan saya berada di ambang akhir karir saya. Namun saya malah mencapai final grand slam pertama dalam karier saya. Saya tidak pernah mengharapkan ini,” kata pria Italia itu.

Hasil tersebut membuat laga final didominasi petenis Italia. Vinci akan bertemu rekan senegaranya, Flavia Pennetta. Pennetta yang juga merupakan petenis non-unggulan mengalahkan unggulan kedua Simona Halep 6-1, 6-3 pada Jumat, 11 September.

Laga final akan digelar pada Minggu 13 September dini hari waktu Indonesia. —Rappler.com

BACA JUGA:


akun slot demo