• November 22, 2024
Saat ini siswa tidak boleh merokok

Saat ini siswa tidak boleh merokok

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Bupati mengerahkan 20 dokter untuk memeriksa siswa di 4 SMA

JAKARTA, Indonesia — Mulai hari ini, Kamis, 1 Oktober, pelajar di Purwakarta, Jawa Barat, tidak boleh merokok. Tidak hanya di mana pun, tapi juga di rumah. Jika nekat, Bupati Dedi Mulyadi siap memberikan sanksi yakni tidak naik kelas.

Sanksi ini resmi diterapkan setelah Peraturan Bupati (Perbup) Dedi No. 71 Tahun 2015 tentang Larangan Merokok bagi Pelajar.

Perda tersebut memuat larangan bagi pelajar untuk merokok, serta larangan terhadap warung, toko, minimarket, dan supermarket yang menjual rokok kepada pelajar dan anak di bawah umur. Larangan tersebut juga mencakup orang tua yang menyuruh anaknya membeli rokok.

Rupanya, Dedi tak main-main dengan rencananya “membersihkan” perokok di bawah umur. Ia bahkan mendatangkan puluhan dokter dari salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung.

Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani untuk melayani puluhan ribu mahasiswa di Purwakarta.

Saksikan wawancara singkat Rappler dengan Dedi pagi ini:

Siapa Sasaran Pemkab?

Terutama pelajar yang berusia di bawah 17 tahun. Mulai dari anak SMA, SMP, hingga SD. Mereka akan dihukum dengan tidak dipromosikan ke kelas.

Di Purwakarta terdapat 27 SMA, 100 SMP, dan 450 SD. Jumlah siswa SMA dan SMP mencapai 50 ribu siswa. Sedangkan SD mempunyai jumlah murid sebanyak 150 ribu orang.

Apa latar belakangnya? Ada datanya?

Saya tidak memulai dari data. Saya belum membaca datanya. Tapi mulailah dari pencegahan. Saya sering melihat anak-anak berseragam sekolah merokok di jalan. Saya kira harus ada peraturan yang mengatur hal ini agar ada efek jera bagi mereka.

Optimisnya itu akan berhasil? Bagaimana jika mereka merokok secara diam-diam? Anda tidak tahu, kan?

Mereka tidak bisa merokok secara sembunyi-sembunyi. Karena kesehatan gigi dan mulutnya akan kita periksa, apakah masih merokok atau tidak.

Kami menguji pemeriksaan kesehatan gigi di empat sekolah menengah. Dan kami menemukan 150 anak aktif merokok.

Untuk memudahkan pemeriksaan, kami memisahkan 150 siswa yang merokok dan yang tidak merokok. Nantinya, para siswa akan ditempatkan di kelas khusus, terpisah dari teman-temannya. Tujuannya untuk mempermudah identifikasi kesehatan.

Sekarang kami memiliki 20 dokter gigi yang memeriksanya. Kami juga bekerjasama dengan Universitas Kristen Maranatha Bandung. Kami menandatangani MoU.

Kita akan melihat bagaimana perkembangan kesehatan gigi mereka pada bulan Desember.

Optimis, bukan?

Optimis, sangat optimis.

Ngomong-ngomong, ketika kamu masih muda, bukankah kamu merokok?

TIDAK. Saya belum merokok sejak saya masih kecil! —Rappler.com

BACA JUGA:

rtp live slot