• October 5, 2024

Saham Ayala anjlok pasca ledakan Serendra

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(UPDATE ke-2) Penurunan ini bukanlah suatu kejutan, namun investor menantikan hasil penyelidikan yang sedang berlangsung

MANILA, Filipina (UPDATE ke-2) – Harga saham perusahaan Ayala tetap melemah seiring penutupan pasar saham pada Senin, 3 Juni, menyusul ledakan proyek perumahan Serendra milik konglomerat pada Jumat malam, 31 Mei.

Cabang properti Ayala Land Inc. (ALI) turun 7,26% menjadi P31,30 per saham, menjadikannya pecundang terbesar ke-7 di Indeks utama Bursa Efek Filipina.

Di sisi lain, perusahaan induk Ayala Corp. saham juga turun 1,35% pada P621,50 per saham.

Pada hari Jumat, 31 Mei, saham Ayala Land naik 3%, tertinggi dalam 4 minggu terakhir, menyusul pengumuman pemerintah bahwa negara tersebut tumbuh sebesar 7,8%, dengan aktivitas konstruksi swasta, termasuk yang dilakukan oleh Ayala Land dan pengembang real estat lainnya. , berkontribusi terhadap kinerja perekonomian negara yang sehat.

Harga saham Ayala Land pada hari Jumat juga naik meskipun saingannya SM Prime mengumumkan bahwa merger yang akan datang akan menggeser Ayala Land sebagai perusahaan real estat terdaftar terbesar di negara itu.

Serendra adalah salah satu proyek pionir Grup Ayala di Bonifacio Global City di Taguig. Bekas pangkalan militer ini merupakan salah satu kawasan pusat bisnis dengan pertumbuhan tercepat di ibu kota.

Ledakan 31 Mei yang mengoyak 10 unit di Serendra menewaskan 3 orang.

Tidak ada kejutan

Penurunan harga saham emiten Ayala pada Senin pagi tidaklah mengejutkan, jelas kepala penelitian COL Financial, April Lee-Tan.

“(Penurunan) sudah diperkirakan… Penurunan tersebut merupakan reaksi langsung terhadap insiden tersebut… Namun saya pikir jika Anda adalah investor jangka panjang, maka tidak perlu ada kekhawatiran,” jelasnya kepada Rappler.

“Dalam jangka panjang, saya kira (ledakan) itu tidak akan berdampak sepenuhnya pada saham (Ayalas). Anda tidak bisa menyalahkan hal tersebut begitu saja. Ada banyak faktor seperti harga pasar yang perlu Anda pertimbangkan. Sulit untuk menghubungkannya hanya dengan (insiden) Serendra,” tambahnya.

Namun, investor juga menantikan hasil penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap ledakan tersebut, khususnya mengenai dampaknya terhadap industri real estat.

“Kalau dipastikan itu kebocoran gas, akan turun lebih jauh lagi karena menunjukkan kualitas pengerjaan yang dimiliki pengembang. (Kalau kejadian bom), semua berisiko, (tapi tunjukkan) itu bukan salah pengembang,” ujarnya. – dengan laporan dari Lean Santos/Rappler.com

Data HK