• November 24, 2024

‘Sapu’ melancarkan kesuksesan Anggun

Penyanyi kawakan Anggun berbagi kisah suksesnya meniti karir sebelum era internet. Apa saja kiat Anggun agar sukses di industri musik nasional dan internasional?

Puluhan tahun berkarier di dunia hiburan, penyanyi Anggun Cipta Sasmi tahu betul sakitnya ‘corengan’ yang akhirnya menempanya menjadi seperti sekarang.

“Pelajaran buat saya, semuanya berubah,” kata Anggun kepada Rappler baru-baru ini.

“Di Indonesia saya membuat 6 album, punya label sendiri, rutin tur dan memproduseri Menunjukkan dan banyak orang datang untuk melihat. “Di sana (saat saya pindah ke Prancis) saya tidak punya apa-apa,” jelasnya.

Keputusannya untuk pindah ke Prancis pada awal tahun 90an merupakan pukulan telak bagi penyanyi tersebut Sesepuh Keladi Ini.

“Cambuknya, harus dimulai dari bawah. Beritahu orang-orang, ‘Hai, nama saya Anggun dari Indonesia, dan saya bisa melakukan ini dan itu,’ tambahnya.

Karier yang dibangunnya selama bertahun-tahun di Indonesia tidak berarti apa-apa di Eropa. Anggun merangkak dari bawah mencari kesempatan agar suaranya terdengar. Dia juga memilih jalan musik dunia untuk menembus industri musik Eropa dan melahirkan lagu-lagu Salju di Sahara.

Ibu satu anak ini pun menempa dirinya menjadi musisi serba bisa. “Saya baru menyadari bahwa bernyanyi saja tidak cukup, Anda harus bernyanyi dan memiliki dunia, dan agar orang tahu seperti apa musik Anda dan di mana tempatnya, karena penyanyinya banyak. Makanya buatlah lagu, karena di sana ada kekuatan,” ujarnya blak-blakan.

Menulis lagu bukan sekadar menulis balada cinta apa pun. Tantangannya adalah menciptakan sebuah lagu yang memiliki pesan dan identitas yang membuat dirinya dikenal.

Dengan bakat dan karya yang dimilikinya, Anggun bisa dikatakan sebagai salah satu penyanyi Indonesia yang sukses di kancah internasional.

Wanita berusia 40 tahun ini memulai karirnya dari penyanyi cilik hingga kini menjadi penyanyi kelas internasional. Dia tidak hidup di era internet dengan segala kenyamanan menjadi seorang bintang.

“Saya melihat dunia hiburan jauh lebih luas, apa pun bisa masuk, apalagi dengan ini pertunjukan realitasseperti sebuah acara Pertunjukan bakat seperti ini (Asia’s Got Talent) yang mempunyai substansi, atau pertunjukan realitas yang tidak mempunyai substansi sama sekali. Dengan semakin maraknya keberadaan YouTube dan media sosial, kini kita bisa berkata ‘go internasional’ sudah ketinggalan zaman, karena setiap orang bisa menjadi fenomena sosial. “Buat satu video, jadi fenomena dalam 2 hari atau 15 hari,” kata juri ajang pencarian bakat Asia’s Got Talent musim ini.

(BACA: Anggun mewakili Indonesia sebagai juri Asia’s Got Talent)

Ia mencontohkan Justin Bieber atau Carly Rae Jepsen yang tumbuh karena media sosial. Namun tidak semua orang mempunyai kesempatan seperti itu. Begitu pula One Direction atau Kelly Clarkson yang merupakan jebolan ajang pencarian bakat.

“Benar apa yang dikatakan Andy Warhol, banyak orang akan memilikinya 15 menit kemuliaan. Sayangnya, kebanyakan dari mereka mencari sensasi, dan jika dilihat dari konten hiburannya pertunjukan realitas “Yang tidak ada substansinya, lihat ada orang-orang terkenal yang kaya raya tanpa ada bakat apa pun, itu yang saya suka,” kata mantan juri X-Factor Indonesia ini.

Ia mengingatkan, setiap artis pasti punya bakat. Jangan hanya mengandalkan tampilan dan nuansa. “Baru-baru ini pertunjukan realitas Selesai budaya pop, mau tidak mau, kita harus berpartisipasi. Selama saya jadi juri saya tekankan bakat, semua pasti ada bakatnya. Apakah kamu ingin menjadi seorang Kardashian dalam hidup?” katanya, menyindir sosialita Kim Kardashian dan keluarganya yang dipopulerkan oleh serial TV Mengikuti perkembangan keluarga Kardashian.

Anggun adalah seorang ibu, penyanyi, Duta Besar PBB dan orang Indonesia. Meski sering tinggal di luar negeri dan berkewarganegaraan Prancis, ia tetap bangga menjadi orang Indonesia.

“Jadi masyarakat Indonesia tidak hanya memakai batik saja, tapi bagaimana kita bertindak,” ujarnya bangga.

Sebagai model iklan sampo, Anggun tak hanya menjaga rambutnya tetap hitam, namun sikapnya selalu anggun sesuai namanya. Ia hadir bukan karena sensasi, melainkan karena pekerjaan. —Rappler.com

akun demo slot