• September 23, 2024

Saran warganet untuk menghentikan #IntoleransiDanRadikalisme

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kasus intoleransi dan radikalisme belum hilang di Indonesia. Apa saran netizen untuk mengatasi hal tersebut?

JAKARTA, Indonesia – Kasus intoleransi dan radikalisme di Indonesia masih tinggi. Data Wahid Institute menunjukkan 158 kasus pelanggaran kebebasan beragama terjadi di Indonesia pada tahun 2014. Sementara itu, BNPT menyebutkan ada beberapa WNI yang bergabung dengan ISIS.

Rappler mengumpulkan pendapat dari berbagai perwakilan korban intoleransi, tokoh keberagaman dan netizen dalam diskusi melalui Twitter tentang #IntoleranceAndRadicalism.

Berikut beberapa saran dan pendapat dari netizen dan sumber mengenai hal tersebut:

1. Pemerintah akan lebih tegas

2. Radikalisme karena kurangnya rasa cinta

3. Negara tidak boleh mencampuradukkan agama dengan politik

4. Pemerintah harus mengantisipasi radikalisme, bukan panik nantinya

5. Mari belajar melawan diskriminasi dari film

6. Pendidikan agama yang baik dan benar

7. Inilah peran media

8. Para pemimpin agama menyebarkan perdamaian

9. Mencabut peraturan yang diskriminatif

10. Undang-undang baru mengenai komunitas keagamaan masih belum jelas

11. Jangan hanya menyalahkan tempat tinggal Islam dan Islam

12. Hibur diri Anda dan lakukan karya bhakti untuk takfiri takfiri

Ada saran lain? — Rappler.com


link demo slot