Saya menang, tapi pantau hasil jajak pendapat
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Saya ingin tegaskan, tugas kita belum selesai, padahal pemilu sudah selesai. Tugas kami memantau hasil pemilu hingga dihitung secara resmi oleh KPU.’
JAKARTA, Indonesia – Sehari setelah pemilu bersejarah di Indonesia, calon Gubernur DKI Jakarta, Joko “Jokowi” Widodo mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin akan kemenangannya, namun meminta masyarakat untuk menerima hasilnya.
Kubu Jokowi mendeklarasikan kemenangan pada Rabu, 9 Juli, berdasarkan hasil hitung cepat hanya 90 menit setelah pemungutan suara ditutup. Satu jam kemudian, lawannya, mantan Prabowo Subianto, mengumumkan bahwa penghitungan cepat mereka menunjukkan bahwa ia memimpin dan juga mengklaim kemenangan.
Menanggapi kritik yang mungkin disampaikannya terlalu dini, Jokowi mengatakan tindakan yang dilakukannya bukanlah hal yang aneh.
“Biasanya seperti itu. Saat Pilgub juga ada quick count ya? Lalu sekitar jam 3 sore, hampir selesai, Pak Fauzi (Bowo, saingannya), mengalah, mengucapkan selamat kepada saya, mengatakan ‘kamu menang, kamu gubernur’,” ujarnya.
Metodologi penghitungan cepat itu ilmiah. Metodologi ini bisa kita andalkan, tidak ada masalah.”
Para analis dan pengamat sepakat bahwa penghitungan cepat yang menempatkan Jokowi unggul dengan 52-53% suara dilakukan oleh lembaga-lembaga pemungutan suara yang lebih kredibel di Indonesia, dan memiliki catatan yang baik dalam memprediksi hasil pemilu.
“(Kemenangan) terlihat jelas dari hasil quick count 7 lembaga survei yang kredibel,” ujarnya.
Namun Jokowi menolak berbicara mengenai rencana tersebut setelah menjabat, dan mengatakan bahwa ia akan menunggu sampai hasil resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (GEC) pada tanggal 22 Juli. Dalam jumpa pers Kamis dini hari, ia kembali mengimbau masyarakat memantau rekapitulasi suara.
Saya ingin tegaskan, tugas kita belum selesai padahal pemilu sudah selesai, kata Jokowi. “Tugas kami memantau hasil pemilu hingga dihitung secara resmi oleh KPU.”
Ia menambahkan, mereka telah meminta seluruh relawan dan pendukungnya untuk memantau proses penghitungan suara mulai dari TPS hingga desa, kelurahan, kecamatan, dan KPU.
“Selama diawasi dengan baik maka prosesnya akan berjalan dengan baik. Kami juga meminta KPU dan pemerintah turut serta sehingga pemilu 2014 ini bisa berjalan adil dan jujur,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah menurutnya Prabowo harus menyerah, Jokowi berkata: “Saya yakin Prabowo adalah negarawan yang akan mendahulukan kepentingan bangsanya di atas segalanya. Saya yakin setelah penghitungan resmi KPU, dia akan menerima hasilnya.”
Saat ditanya soal kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Sukarnoputri, Jokowi menegaskan dirinya independen.
“Saya menghormati Megawati. Saya sangat menghormati Megawati. Tapi saya sangat mandiri. Dan itu sudah terbukti,” ujarnya.
“Waktu saya wali kota dan gubernur, tidak ada intervensi. Jadi kalau ada yang bilang saya hanya boneka Megawati, salah besar. Saya menghormati Megawati. Saya sangat menghormati Megawati. Tapi saya bukan boneka Megawati.”
Tentang Palestina
Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi juga mengecam penyerangan terhadap Palestina dan menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
“Serangan di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan orang merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Ini mengkhawatirkan karena jutaan nyawa telah hilang,” katanya.
“Palestina penting bagi Indonesia karena sebagai anggota Liga Arab merekalah yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kami dengan hormat meminta Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono untuk aktif membela Palestina di forum internasional.
“Saya berteman baik dengan duta besar Palestina di Indonesia, dan untuk menunjukkan dukungan saya kepada Palestina, saya mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza.” – Rappler.com