• November 25, 2024
Setelah Kampung Pulo, Pemprov DKI akan menertibkan Bukit Duri

Setelah Kampung Pulo, Pemprov DKI akan menertibkan Bukit Duri

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ahok mengaku sudah menyiapkan rusun yang memadai untuk warga

JAKARTA, Indonesia – Usai penertiban permukiman di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Pemprov DKI kini mengarahkan Bukit Duri sebagai tempat penertiban selanjutnya.

Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, menjadi salah satu kawasan yang terdampak Program Normalisasi Sungai Ciliwung. Sekitar 8.000 orang tinggal di pemukiman ini.

Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua unit rumah susun sederhana untuk warga Bukit Duri yang harus pindah.

Ada di Cibesel (Cipinang Besar Selatan) dan Pulogebang, Jakarta Timur, kata Ahok, Selasa, 25 Agustus, di Balaikota. media.

Di Rusunawa Cibesel, Pemprov menyediakan 160 unit dan ada 150 unit lagi di Rusunawa Pulogebang.

Namun, langkah tersebut akan dilakukan setelah proses pemasangan turap di sisi bekas pembongkaran di Kampung Pulo rampung dan persiapan rusun warga yang digusur rampung seluruhnya.

“Apartemen akan kita bangun di mana-mana, 50.000 unit, dan masih di Jakarta. Kalau tahun ini tidak bisa (warga Bukit Duri sedang ditertibkan), biarkan saja. Target saya, Kampung Pulo tidak banjir lagi tahun ini, kata Ahok.

Ia pun berharap keberhasilan relokasi Kampung Pulo dapat menarik minat warga Bukit Duri.

“Kalau Kampung Pulo selesai, saya berharap masyarakat Bukit Duri bisa melihat perubahannya,” kata Ahok media.

Sementara itu, sebagian besar warga Bukit Duri mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi mengenai rencana pemprov tersebut.

“Tidak ada sosialisasi resmi ke lurah dan camat. Tapi kita Lihat di TV Ahok bilang kami juga ingin digusur. Ya, mendengar beritanya seperti itu “Kami juga khawatir,” kata Jasandi, Ketua RT 05, RW 12 Bukit Duri, Senin, 24 Agustus. Viva.co.id.

“Saya juga heran, tidak ada sosialisasi, lurah dan camat tidak ada di sini. Tapi Ahok mengatakan di media ini (Bukit Duri) mau digusur,” ujarnya.

Seperti warga Kampung Pulo, Jasandi menegaskan, mereka bukan penghuni liar karena selalu membayar Pajak Bumi dan Bangunan (LBT).

Reaksi warga beragam. Misalnya, Jasandi mengatakan akan menuntut haknya jika penggusuran terus berlanjut.

Warga lainnya, Munir Azhari, berpendapat berbeda. Ia mengaku akan mengikuti keputusan pemerintah meski sudah puluhan tahun tinggal di Bukit Duri.

“Kalau mereka digusur, saya bisa apa? Saya ikut pemerintah, kalau mau menghindari banjir di Jakarta,” ujarnya. CNN Indonesia.

Sebelumnya, pada Kamis, 20 Agustus, Pemprov DKI Jakarta melakukan penggusuran warga Kampung Pulo yang mendapat perlawanan dari masyarakat. Terjadi bentrokan antara warga dengan petugas Satuan Polisi Pelayanan Umum (Satpol PP) yang sedang melakukan penertiban dan mengakibatkan puluhan orang terluka. —Rappler.com

BACA JUGA:

Result SGP