Setelah menguasai Silverstone, Rio Haryanto kini mengincar Hungaroring
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pebalap Indonesia Rio Haryanto meraih tiga kemenangan di GP2. Mengapa tahun ini melonjak dibandingkan capaian ekonomi tahun lalu?
JAKARTA, Indonesia – Pebalap muda Indonesia Rio Haryanto kembali meraih kemenangan di ajang balap GP2. Lintasan yang ditaklukkannya kali ini tak ayal adalah sirkuit Silverstone, Northamptonshire, Inggris. Dia menjadi yang terbaik lomba lari cepat seri kelima GP2, Minggu 5 Juli.
Rio kembali mampu “meledakkan” pebalap akademi tim sekaliber Ferrari dan Red Bull Racing.
Hasil tersebut membuat Rio kokoh di peringkat ketiga klasemen. Dia tertinggal 91 poin dari pemimpin klasemen Stoffel Vandoorne (170 poin) dan penerus Alexander Rossi (105). Jarak Rio dengan pebalap peringkat keempat, Sergey Sirotkin, juga cukup jauh yakni 78 poin.
Perlombaan masih setengah jalan. GP2 masih menyisakan lima seri lagi (10 balapan). Namun, hasil bagus pebalap berusia 22 tahun itu di Silverstone menunjukkan bahwa ini adalah tahun terbaiknya di seluruh ajang balap yang diikutinya.
Ia empat kali naik podium hingga seri kelima GP2. Juara tiga kali dan satu kali penerus. Rinciannya, peringkat kedua masuk ras yang khas dan juara lomba lari cepat seri GP Bahrain pertama, menang ras yang khas di GP Austria, dan mendominasi lomba lari cepat di seri kelima GP Inggris.
GP2 merupakan ajang balap di bawah Formula 1. Ajang ini mengiringi “sirkus” seri Formula 1. Di setiap seri, GP2 mengadakan dua balapan. Balapan pertama adalah ras yang khas yang digelar sehari sebelum Formula 1. Balapan kedua adalah lomba lari cepat yang dimulai beberapa jam sebelum Formula 1. Setiap balapan mempunyai sistem penilaian sendiri.
Rio menganggap kemenangan ketiganya sebagai hasil perolehan posisi awal memimpin alias posisi tiang.
“Dari balapan saya yang kedua awal dari posisi tiang. Saya mencoba yang terbaik untuk mendapatkannya awal itu bagus,” kata Rio surel yang diterima Rappler.
Lebih asyik dengan Campos Racing
Empat podium bukanlah prestasi biasa bagi Rio. Sebenarnya masih tersisa lima seri lagi. Rio kembali bisa meraih hasil gemilang dan mengancam para pebalap di posisi pertama dan kedua klasemen GP2.
Kinerja ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Memulai debutnya di GP2 bersama tim Marussia Carlin, Rio tak pernah menginjakkan kaki di podium. Prestasinya juga tidak banyak berubah setelah itu. Ia masing-masing meraih satu podium bersama tim Barwa Addax pada tahun 2013 dan EQ8 Caterham Racing pada tahun 2014.
Di masa minim prestasi itu, sebagian orang mengira kegagalan Rio disebabkan oleh karakter balapannya. Ia dinilai kurang agresif dan cenderung bermain aman.
Dalam dunia Formula 1, terdapat tiga tipe karakter pembalap. Pertama, pembalap bagus dengan mesin jelek. Kedua, pembalap tangguh dengan mesin bagus. Dan ketiga, pembalap bagus dengan mesin bagus.
Dalam kasus Rio, dia mulai menunjukkan bahwa dia adalah pembalap yang baik.
Hal itu setelah ia bergabung dengan Campos Racing pada tahun ini. Di tim Spanyol, Rio langsung menggebrak dua balapan pada seri GP2 pertama di Bahrain. Setelahnya, Rio terus menunjukkan ancamannya hingga menempati posisi ketiga klasemen pembalap.
Rio pernah mengaku punya lebih kimia dengan Campos Balap. Di tim ini dia bisa berkomunikasi dengan tim mekanik. Dukungan tim terhadapnya sangat total. Berbeda dengan tiga tim sebelumnya.
Keputusan pindah ke Campos Racing tahun ini tak lepas dari peran sang ayah, Sinyo Haryanto. Seperti dikutip dari Kompas, Sinyo memilih Campos Racing setelah mempelajari keadaan manajemen tim dan penampilan mereka musim lalu. Pada tahun 2014, tim tersebut mampu mencapai papan tengah meski menggunakan jasa pebalap atau pembalap baru. anak baru.
Rio harus kembali mengincar kemenangan pada seri berikutnya di lintasan Hungaroring, Budapest, pada 25 dan 26 Juli mendatang. Sirkuit Hungaroring punya karakteristik yang sangat berbeda dengan Silverstone.
“Hungarian Ring memiliki banyak tikungan lambat. Tahun lalu tim Campos dengan Arthur tampil kuat di trek ini, begitu pula kami lembaga-mobil yang bagus Saya berharap bisa tampil maksimal lagi di babak berikutnya, kata Rio. —Rappler.com