• September 19, 2024
Sindikat online menipu pengusaha asing

Sindikat online menipu pengusaha asing

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

CIDG mengungkap sindikat kriminal keuangan yang memangsa pengusaha asing yang ingin membeli logam

MANILA, Filipina – Pengusaha asing, waspadai modus operandi di Internet ini. Sindikat kriminal internasional menjual logam dalam jumlah besar secara online, tetapi jangan percaya mereka mengirimkan apa yang Anda beli.

Begini cara anggota sindikat melakukannya:

Mereka memposting penjualan logam dalam jumlah besar, sebagian besar tembaga dan besi tua, secara online dengan harga murah. Begitu pengusaha asing berminat, dia akan diajak memeriksa material di dalam negeri, terutama di gudang di Taguig dan Cavite. Setelah akad jual beli ditandatangani, kabel tembaga tersebut disimpan dalam suatu wadah di hadapan pembeli. Hal ini memberikan keyakinan kepada pembeli bahwa logam akan dikirim tepat waktu.

Untuk menjamin pengiriman, sindikat meminta pembeli membayar minimal 50% dari total biaya pengiriman. Setengahnya lagi akan dibayar saat kargo sedang dalam perjalanan. Pembeli kemudian kembali ke negara asalnya.

Begitu pembeli meninggalkan negara tersebut, sindikat akan membuang semua limbah kabel tembaga dan menggantinya dengan tumpukan besar batu dan sampah. Ini akan dikembalikan ke pelabuhan untuk diangkut. Pembeli akan terkejut saat mengetahui bahwa yang dia dapatkan selain kabel tembaga hanyalah puing-puing.

Salah satu korban kelompok tersebut adalah pengusaha Tiongkok Lin Shang Yin, pemilik High Apex Group. Korban tiba di Filipina pada 13 Februari 2011 untuk membeli kabel tembaga dari front company sindikat tersebut, Zephyr Metal Trading.

Lin memesan 346.129 metrik ton kabel tembaga dengan harga US$7.000 per metrik ton dengan nilai total $2.422.903 (sekitar P106 juta). Ketika kontainer tiba di pelabuhan Guangdong, Tiongkok, Lin kecewa karena kiriman tersebut tidak berisi besi tua, melainkan puing-puing beton.

Lin kembali ke Filipina untuk mengajukan pengaduan ke Kelompok Investigasi dan Deteksi Kriminal (CIDG) Kepolisian Nasional Filipina.

Anggota sindikat tersebut termasuk warga negara Singapura, Taiwan, warga negara Tiongkok, dan warga Filipina, termasuk seorang pensiunan polisi.

CIDG mengatakan pada Selasa, 23 Oktober, sindikat kejahatan keuangan internasional tersebut menggunakan Filipina sebagai titik utama operasinya dan menipu jutaan dolar pengusaha asing.

Akun yang dibekukan

Samuel Pagdilao Jr., direktur CIDG, mengatakan sindikat tersebut telah beroperasi selama lebih dari 10 tahun.

CIDG mengajukan tindak pidana asal pelanggaran Pasal 315 Revisi KUHP terkait PD 1689 (sindikasi estafa) terhadap tersangka pimpinan kelompok, Ah Chai Teo alias Aceteo, warga negara Singapura; Huang Chen alias Patrick Hwang, Taiwan; Lim Hoi Chung alias Ronald Lim; warga negara Inggris Hong Kong; Chen Qwee Khai alias Justin Chang, Singapura; Chen Zhi Quiang alias Jason Tan, Tionghoa; dan warga Filipina Romy Diaz Flores, pensiunan polisi Guerrero Villacorta, Maryann Vasquez Basan, Pacido Ramos dan Janet Villareal.

CIDG juga meminta Dewan Anti Pencucian Uang (AMLC) untuk membekukan rekening bank sindikat tersebut.

Tanggal 2 Oktober lalu, Pengadilan Banding memerintahkan pembekuan 150 rekening bank pribadi dan perusahaan milik pimpinan dan anggota sindikat tersebut. CIDG mengatakan rekening bank tersebut berisi jutaan peso.

Melalui AMLC, penyidik ​​CIDG juga mengidentifikasi 5 perusahaan cangkang yang digunakan sindikat tersebut: Jajim Metal Trading, Swan Care Metal Trading, Jaired Metal Trading, Milescrap Metal Trading, dan Nirvana Metal Trading. Perusahaan sah seperti Octagen, Maabilidad dan Billet digunakan oleh kelompok tersebut untuk mencuci uang mereka, menurut CIDG.

Pagdilao mengatakan pensiunan polisi Villacorta diduga melindungi kelompok tersebut. Investigasi internal juga sedang dilakukan untuk mengetahui apakah ada staf CIDG yang terlibat dalam sindikat tersebut. – Rappler.com

Togel Sydney