• September 24, 2024
Skenario kemenangan timnas U-23 melawan Singapura

Skenario kemenangan timnas U-23 melawan Singapura

Jakarta, Indonesia – Timnas sepak bola U-23 akan melakoni laga final sekaligus penentuan SEA Games 2015 melawan Singapura U-23 pada Kamis, 11 Juni 2015, pukul 19:30 WIB di Stadion Jalan Besar, Kallang, Singapura. Laga ini akan menentukan nasib Manahati Lestusen dkk. ke babak berikutnya.

Penghitungan poin Indonesia dan Singapura sama-sama 6 dari dua kemenangan. Namun Indonesia lebih berhak membuang abunya penerus Sebab, mereka surplus lima gol dibandingkan Singapura yang hanya dua gol. Pada laga penentuan malam ini, hasil imbang sudah cukup untuk membawa pasukan Aji Santoso lolos ke babak selanjutnya.

Namun, Aji belum mau menyiapkan skenario seri. Risikonya terlalu besar. “Terlalu berisiko untuk hanya berlomba dengan seri. Karena di menit-menit terakhir apapun bisa terjadi. “Kami mengejar untuk mencetak gol pertama,” kata Aji.

Apalagi kekuatan Singapura ada di pertahanan. Dalam tiga pertandingan mereka hanya kebobolan tiga gol. Bandingkan dengan Indonesia yang berhasil lolos sebanyak lima kali, 4 gol saat kalah 2-4 melawan Myanmar dan 1 gol saat membantai Kamboja 6-1.

Belum lagi performa reguler lini pertahanan kesalahan. Saat pertandingan melawan Myanmar, akan kembali sebenarnya berakhir kesalahan Hansamu Yama. Saat bermain melawan Kamboja, Saiful Indra sebenarnya menjadi penyebab Garuda Muda dihukum wasit karena mengangkat kakinya terlalu tinggi.

Soliditas pertahanan Singapura juga tercermin dari skor pertandingan. Melawan tim terkuat grup A, Myanmar U-23, mereka hanya kalah 1-2. Bandingkan dengan Indonesia yang kalah 2-4 dari Myanmar.

Selain itu, faktor kebugaran juga menjadi persoalan. Setelah bertanding melawan Filipina pada Selasa 9 Juni 2015, Indonesia harus bertanding melawan Singapura dalam waktu kurang dari 2 x 24 jam. Bandingkan dengan tim tuan rumah yang terakhir bermain pada Senin 8 Juni 2015 atau mendapat istirahat sehari lebih lama.

Namun kekhawatiran itu sedikit terobati karena kapten Manahati Lestussen sudah fit untuk bermain setelah cedera engkel kanannya kambuh lagi. “Lawan kami yang asal Filipina kurang bermain karena kami banyak melakukan rotasi. Sekarang semuanya sudah siap. Kami akan tim penuh melawan Singapura,” kata Aji, Kamis, 11 Juni 2015.

Meski kalah dalam pertahanan, produktivitas gol Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura. Garuda Muda mengoleksi 10 gol sedangkan Singapura hanya mencetak 5 gol. Namun hal tersebut bukan menjadi jaminan karena Singapura menerapkan permainan pragmatis. Mereka tidak tertarik untuk mencetak banyak gol. Tujuannya hanya untuk menang.

Hal itu diakui pelatih Singapura Sahak Aide Iskandar saat ditemui di sela-sela latihan. “Kami benar-benar fokus pada lini pertahanan kami. “Kami tidak punya masalah jika tidak mencetak banyak gol, tapi kami punya masalah jika kami tidak bisa bertahan dengan baik,” kata Sahak.

Pada laga malam ini, Singapura mungkin tidak akan banyak mengambil inisiatif menyerang. Mereka akan memilih menunggu sambil mencari pemain Indonesia yang cuek. Karena itu, Aji pun mewaspadai hal-hal non teknis yang bisa mempengaruhi performa tim.

“Pertandingan ini pasti akan memenuhi penonton tuan rumah. Wasit juga bisa memberi bobot lebih pada keputusan tuan rumah. “Itulah yang kami khawatirkan,” kata Aji.

Tetap berpegang pada 4-2-3-1

Aji meyakinkan tidak akan banyak rotasi pemain pada laga selanjutnya. Ia akan mempertahankan formasi 4-2-3-1 yang terbukti sukses dalam dua laga terakhir.

Soal komposisi pemain, Aji pun memastikan bakal menurunkannya tim pemenang ketika mereka sukses mengalahkan Kamboja 6-1. Artinya, Teguh Amiruddin akan berada di bawah mistar gawang, sedangkan kuartet bek akan ditempati Saiful Indra, Agung Prasetyo, Manahati Lestussen, dan Abduh Lestaluhu.

Dua pertahankan gelandang alias gelandang jangkar akan ditempati oleh Zulfiandi dan Adam Alis. Tiga posisi di belakang sang striker ditempati oleh trio gelandang kreatif Evan Dimas, Paulo Sitanggang, dan Ahmad Nuviandani. Sang striker masih dipercayakan kepada Muchlis Hadi Ning Syaifulloh—meski saat menghadapi Filipina ia bermain di bawah par dan gagal mencetak gol.

Dengan dua gelandang jangkar (sebelumnya hanya satu gelandang jangkar dalam formasi 4-1-4-1), Adam akan bergantian dengan Paulo Sitanggang untuk naik turun sedangkan Zulfiandi bermain lebih dalam. Strategi ini berhasil dengan baik pada pertandingan melawan Kamboja dan Filipina di babak pertama.

Dengan begitu, kedalaman dan perlindungan yang dilakukan gelandang bertahan akan lebih baik. Tunggu gelandang akan ditugaskan untuk mengisi celah pertahanan yang ditinggalkan keduanya punggung penuhAbduh Lestaluhu dan Saiful Indra Cahya saat maju membantu penyerangan.

Formasi ini juga memberikan keleluasaan bagi Evan Dimas, Muchlis Hadi, Nuviandani untuk berkreasi di lini depan. Mereka akan disokong pergerakan Paulo dan Adam yang kerap tampil dari belakang untuk membantu kombinasi serangan. Bedanya, kali ini melawan Singapura, tegas Aji menembak jarak jauh dan menggunakan bola reaksi untuk mengganggu pertahanan lawan.

Waspadai ketiga pemain Singapura tersebut

Staf pelatih Indonesia menyaksikan pertandingan Singapura melawan Kamboja yang berakhir 3-1. Dari laga tersebut, ada beberapa pemain yang menurut Aji patut diwaspadai.

Faktanya, ada empat pemain yang dinilai pelatih berusia 44 tahun itu berpotensi menyulitkan Indonesia. Namun pada laga terakhir, salah satu pemainnya, Shakir Hamzah dikabarkan tidak bisa bermain di Singapura karena mendapat kartu kuning. “Hanya ada tiga hal yang harus kita perhatikan secara khusus. Nomor 7, 10, dan 17,” ujarnya.

Pemainnya adalah Sahil Suhaimi (nomor punggung 7), Irfan Fandi Ahmad (17), dan Faris Ramli (10). Sahil dan Irfan berperan sebagai sayap atau pencetak gol sedangkan Faris berposisi sebagai gelandang. “Kami mengamati dan menyusun skenario untuk menghentikan mereka,” kata Aji.—Rappler.com

login sbobet