• November 23, 2024

Surat terbuka pakar dunia Islam kepada ISIS

Tak banyak yang tahu, pada September 2014, 126 ulama dan cendekiawan, pimpinan organisasi Islam dari berbagai dunia mengirimkan surat kepada pimpinan ISIS. Surat terbuka tersebut ditujukan kepada Dr Ibrahim Awwad Al-Badri alias Abu Bakr Al Baghdadi yang dianggap para pengikutnya sebagai pemimpin Negara Islam Irak dan Syam/Suriah (ISIS), atau Negara Islam Irak dan Suriah.

Surat tersebut ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris, didahului dengan kalimat puji syukur kepada Allah SWT dan kutipan Surat Al Asr ayat 1-3. Ayat ini berisi penjelasan tentang kerugian yang akan menimpa orang yang tidak memanfaatkan waktunya dengan baik.

Ketua dewan ulama Islam di beberapa negara pun ikut menandatangani surat terbuka tersebut. Inti surat tersebut menjelaskan secara rinci ayat demi ayat dalam Alquran, tindakan kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan ISIS dan pengikutnya, atas nama Islam.

Di antara mereka yang menandatangani adalah Ketua Mahkamah Agung Urusan Islam Nigeria, Sultan Muhammad Sa’ad Abubakar, Imam Besar Mesir Syekh Shawqi Allam, Kepala Pusat Studi Islam Internasional Malaysia Osman Bakr dan Ketua Umum Malaysia. Pimpinan Pusat Muhamadiyah yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) M Dien Syamsuddin.

Surat terbuka kepada pemimpin ISIS dan pengikutnya membahas 24 poin. Mulai dari cara ISIS menafsirkan ayat-ayat Alquran dalam tindakannya, pentingnya memahami bahasa dengan benar agar tidak salah tafsir, dan bagaimana menyikapi perbedaan pendapat dalam memahami dan menghayati Islam.

Surat itu juga membahas pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah; pengertian, maksud dan alasan melaksanakan jihad; keterlibatan anak-anak dalam perang yang dilancarkan ISIS; perbudakan; mutilasi dan perusakan situs sejarah Islam, termasuk niat ISIS untuk menghancurkan makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.

Surat itu dikirim setelah penculikan jurnalis tersebut

Surat terbuka kepada ISIS dikirim pada 19 September 2014, tak lama setelah ISIS secara brutal memenggal kepala jurnalis James Wright “Jim” Foley. Foley adalah seorang jurnalis Amerika yang juga seorang reporter video yang meliput perang saudara di Suriah. Ia diketahui menghilang dan diculik pada Oktober 2012.

Pada 19 Agustus 2014, Al-Furqan, media yang berafiliasi dengan ISIS, merilis video proses eksekusi Foley. Pada bulan November 2014, Peter Kassig, seorang pekerja kemanusiaan Amerika, juga diculik dan dibunuh oleh ISIS saat membagikan makanan dan bantuan kepada pengungsi perang saudara di Suriah.

Sederet aksi brutal ISIS yang melakukan pembunuhan dengan cara dipenggal, kemudian dibuatkan video eksekusinya untuk disebar melalui media sosial, dapat dibaca di Link ini. Baik Foley dan Kassig dieksekusi oleh “Jihadi John”, yang kemudian diketahui adalah warga negara Inggris yang bergabung dengan ISIS.

Apa isi surat itu?

Poin 7 surat terbuka tersebut membahas kritik pengirim surat terhadap Al Baghdadi dan pengikutnya terkait pembunuhan tersebut. utusan. Utusan adalah utusan yang dikirimkan suatu kelompok kepada kelompok atau masyarakat lain dengan tujuan mulia, termasuk membantu proses rekonsiliasi atau menyampaikan pesan.

Surat terbuka ini mengutip Ibnu Masoud, sahabat Rasulullah, yang mengatakan: “Sunnah melanjutkan bahwa rasul tidak pernah dibunuh“. Utusan, mereka yang membantu tujuan mulia, tidak bisa dibunuh. Jurnalis, jika menjalankan tugasnya dengan jujur ​​dan tidak merangkap sebagai mata-mata perang, berarti menyampaikan pesan kebenaran kepada masyarakat umum. Karena tidak bisa dibunuh.

Kesimpulan surat terbuka tersebut mengingatkan bahwa Baghdadi dan para pengikutnya telah mengubah Islam menjadi agama yang penuh dengan kekejaman, tindakan brutal, penyiksaan dan pembunuhan.

“Ini adalah kesalahan besar, dan merupakan bentuk serangan terhadap Islam, umat Islam, dan seluruh dunia,” tulis surat tersebut. Para ulama, intelektual yang menulis surat tersebut, mengingatkan ISIS melalui sejumlah ayat dan hadis bahwa Islam adalah agama yang membawa perdamaian.

ISIS tidak berkembang di negara yang stabil dan aman

Saya membaca surat terbuka ulama dan pemimpin organisasi Islam dunia pada bagian lampiran buku yang berjudul “Dinamika baru jaringan teroris di Indonesia dan kaitannya dengan gerakan radikalisme transnasional”.

Kaya akan data sejarah dan peta gerakan radikal, buku ini ditulis oleh Ansyaad Mbai, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Buku ini dibagikan pada saat Seminar Terorisme Internasional dan ISIS, Respon Indonesiadiselenggarakan oleh Hendropriyono Strategic Consulting, 23 Maret 2015.

Hendropriyono merupakan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada era Presiden Megawati Sukarnoputri. Sejumlah pimpinan lembaga negara dan menteri, serta Megawati, hadir dalam seminar tersebut.

Penulis sekaligus ulama terkemuka asal Yordania, Syeikh Ali Al-Halabi, turut menjadi pembicara dalam seminar yang digelar di Jakarta International Expo Hall, Kemayoran. Seminar ini dibuka oleh Wakil Presiden M. Jusuf Kalla. Syekh Al-Halabi menyayangkan tindakan ISIS yang melibatkan anak-anak dalam aksinya.

“Penting untuk mencegah penyebaran ideologi yang dianut ISIS,” ujarnya.

Menurut salah satu penandatangan surat terbuka kepada ISIS ini, ideologi ISIS sulit berkembang di Yordania karena negara tersebut relatif stabil dan aman. Kalla mengingatkan, ISIS memperoleh pengikut dan tumbuh subur di negara-negara yang rentan dan tidak stabil, misalnya di Suriah dan Irak pasca Saddam Hussein. Al-Qaeda merajalela di Afghanistan.

Surat terbukanya bisa kita baca di Link ini.

Lihat perkembangan ISIS di Tanah Air

Dalam sebulan terakhir, media nasional banyak memberitakan mengenai bahaya ISIS. Pemerintah merilis data 514 WNI yang bergabung dengan ISIS, 3 orang di antaranya dikabarkan meninggal dunia. Pekan lalu, Polda Kalimantan Barat mengungkap ada seorang pelajar asal Pontianak yang diduga bergabung dengan ISIS. Muhammad Alfian Nurzi, nama pemuda berusia 23 tahun itu, baru-baru ini mengaku saat dihubungi orangtuanya bahwa dirinya sedang berada di Mosul, Irak.

Melalui akun Path miliknya, Alfian menyatakan informasi tentang dirinya masih sepihak. “Sekarang yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik. mengakui Islam melakukannya tunggu mujahid teroris. “Kami yang berjuang mati-matian demi tegaknya syariat, malah difitnah dengan berbagai cara,” tulis Alfian pada Jumat, 20 Maret seperti dikutip tempo.co.

Berdasarkan informasi dari temannya, Alfian diduga bergabung dengan ISIS pada Desember 2014. Awalnya, fotografer pernikahan dan prewedding berkomunikasi dengan perekrut melalui media sosial.

ISIS diketahui memiliki puluhan ribu akun media sosial. Twitter telah menutup 18.000 akun yang diduga menyebarkan ajaran ISIS. ISIS menyediakan sekitar 90.000 konten ke media sosial setiap hari. Memerangi gerakan radikal di media sosial merupakan isu global saat ini.

Motivasi mereka yang bergabung dengan ISIS, baik dengan pergi ke Suriah maupun Irak, adalah gaji dan fasilitas peningkatan ekonomi, serta ideologi.

Pada tanggal 27 Maret, Mabes Polri melalui Kepala Badan Penerangan Masyarakat Rikwanto mengumumkan bahwa pihaknya telah membentuk 5 perekrut ISIS asal Indonesia menjadi tersangka.

Polisi kini tengah menyelidiki tiga orang lainnya yang ditangkap di Malang. Di Indonesia, setidaknya ada 10 kota yang menjadi tempat WNI bergabung dengan ISIS. — Rappler.com

Uni Lubis adalah mantan pemimpin redaksi ANTV. Ikuti Twitter-nya @unilubis dan membaca blog pribadinya unilubis.com.


Pengeluaran SGP