• October 6, 2024
Temui Trump, Ketua DPR melakukan diplomasi parlemen

Temui Trump, Ketua DPR melakukan diplomasi parlemen

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menurut Tantowi, tidak ada motif politik, bisnis, atau motif lain di balik kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dalam konferensi pers yang digelar Donald Trump sebagai bagian kampanyenya.

JAKARTA, Indonesia – Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) yang turut hadir dalam kunjungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke Amerika Serikat, Tantowi Yahya angkat bicara soal kontroversi usai kemunculannya. Ketua DPR Setya Novanto dan wakilnya Fadli Zon saat konferensi pers pengusaha dan calon presiden AS Donald Trump.

“Tanggal Pada tanggal 3 September, Ketua DPR, para deputi dan berbagai anggota diundang oleh Donald Trump ke kantornya di Trump Plaza. Rapat ini dimanfaatkan Ketua DPR untuk mengapresiasi investasi besar yang dilakukannya di Indonesia baik berupa real estate, hotel, dan lainnya. Taman Hiburan,” ujar Tantowi.

“Ketua DPR berharap Trump Corp lebih banyak berinvestasi di negara kita. Apa yang dilakukan Ketua DPR tersebut merupakan wujud implementasi diplomasi parlemen diplomasi multi jalur apa yang sedang kita jalankan sekarang.”

Soal bagaimana Setya dan Fadli akhirnya tampil di konferensi pers, Tantowi mengungkapkan Trump sendiri yang berinisiatif mengundang keduanya. Setelah diterima dengan sangat baik, Setya dan Fadli tak bisa menolak.

Ketua dan delegasi diterima dengan hangat selama 30 menit. Banyak hal yang dibicarakan di sana dan semuanya dalam rangka peningkatan hubungan ekonomi kedua negara. Donald Trump adalah ikon Bisnis dan Politik Amerika. Banyak manfaat berteman dengannya, baik dia menjadi presiden atau tidak.”

Menurut Tantowi, Trump menawarkan agar Fadli dan Setya menghadiri konferensi pers yang digelar usai pertemuan mereka.

“Sebagai negara oriental, agaknya TIDAK Senang rasanya menolak tawaran dari sosok yang sudah diterima dengan baik, kata Tantowi. “Jadi tidak ada motif politik, bisnis atau lainnya di balik kehadiran ini. “Semuanya bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara.”

Hadir pula, Eddy Pratomo tidak mewakili Jokowi

Bukan hanya Setya dan Fadli yang kehadirannya di konferensi pers Trump menimbulkan pertanyaan. Pada kesempatan yang sama juga hadir utusan khusus Presiden RI bidang kelautan, Eddy Pratomo.

Menanggapi kehadiran Eddy, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki menjelaskan, Eddy tidak hadir dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Dapat dipastikan ini adalah urusan pribadi, dan seperti yang disampaikan Sekretaris Kabinet, memang tidak ada dana pemerintah untuk perjalanan yang dimaksud. ga “Jangan khawatir, ini bukan urusan pemerintah, ini urusan pribadi,” kata Teten, Minggu. — Rappler.com

Baca juga:


slot online gratis