Tentara terjatuh dari atas gedung saat tampil di hadapan Jokowi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dua kecelakaan itu terkait acara penobatan Jokowi sebagai warga kehormatan TNI. Apakah ini normal?
JAKARTA, Indonesia — Kecelakaan lain akan segera terjadi pelantikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo sebagai warga kehormatan pasukan khusus Tentara Nasional Indonesia, di Cilangkap, Kamis 16 April 2015.
Setelah pesawat F-16 gagal lepas landas Landasan Udara Halim Perdanakusuma karena terbakar, seorang prajurit terjatuh saat demonstrasi kemampuan TNI menyelamatkan sandera dari aksi terorisme.
“Kondisinya cukup serius. “Segera dilarikan ke RS Minto Hardjo,” kata Kepala Intelijen TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir seperti dikutip berita tribunn. (BACA: Jet F-16 Terbakar Saat ‘Fly Pass’ di Acara Jokowi)
Jatuh, juga terserempet
Usai pelantikan Jokowi sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI, acara dilanjutkan dengan drama penyelamatan sandera dari kelompok teroris. Adegan diawali dengan kedatangan dua buah helikopter menuju Gedung Sudirman.
Sedikitnya dua belas personel Satuan Penanggulangan Terorisme (Satgultor) turun dengan membawa tali ke atap gedung. Mereka kemudian menggunakan tali untuk turun dari atas gedung. Ada di antara mereka yang berhasil masuk ke lantai 3, ada pula yang turun dan menerobos dari pintu masuk lantai dasar.
Namun, salah satu anggota terlihat kesulitan melepaskan tali yang melilit dirinya di atas gedung. Saat akhirnya berhasil melepaskan ikatannya, talinya terlepas dan ia terjatuh dari ketinggian lebih dari 10 meter. Saat turun, ia ditabrak mobil Satgultor yang melaju kencang.
Siapa prajurit yang gugur ini?
Prajurit tersebut adalah Sersan Satu Ilyas Hasan. Ia merupakan anggota Detasemen Jala Mengkara (Denjaka). Denjaka terdiri dari prajurit-prajurit terbaik gabungan anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi yang dilatih untuk mengatasi teror dan sabotase.
Mereka dikenal sebagai prajurit yang mempunyai kemampuan tinggi untuk menjalankan berbagai misi rahasia dan tangguh dalam berbagai jenis bidang operasional baik darat, laut, bawah air, dan udara. Biasanya mereka terlibat sebagai bagian dari pengamanan presiden.
Media melaporkan bahwa kepalanya terkoyak dan bahunya terluka.
“Dia baik-baik saja. “Biasanya anggota TNI terjatuh seperti ini,” kata salah satu anggota Kopassus JPNN.com.
Periksa mesin dan evaluasi Paspampress
Terkait dua kecelakaan berturut-turut tersebut, pengamat militer Rizal Darmaputra mengatakan, kelaikan udara pesawat F-16 harus dicek terlebih dahulu.
“Apakah masih layak (terbang) atau tidak?” katanya sambil mengingat bahwa pesawat itu adalah hadiah dari Amerika.
F-16 TT-1643 yang terbakar merupakan hasil akuisisi proyek Perdamaian Bima Sena II. Pesawat tempur ini awalnya merupakan F-16 Block 25 yang ditingkatkan badan pesawat, mesin, avionik, dan komputernya, di Pangkalan Angkatan Udara US Hill, Utah. Mereka kemudian diberi kode F-16 Melawan Elang Blokir 52ID.
Kritik lainnya menyangkut keamanan presiden. Menurut Rizal, Pasukan Keamanan Presiden (Paspampres) harus dievaluasi. Sebab, ada dua kecelakaan berturut-turut yang terjadi hari ini di depan presiden.
Rizal khawatir Paspampres tidak punya cukup kemampuan untuk melindungi presiden. Apalagi, usia Komandan Paspampres Andhika Perkasa dinilai masih terlalu muda.
Terkait kecelakaan beruntun ini, timbul pertanyaan, mungkinkah ada pihak yang ingin membahayakan nyawa presiden melalui kecelakaan beruntun tersebut?
Rizal mengaku tak heran jika ada yang berpendapat demikian. Namun dia tidak mau berspekulasi. Ancaman itu lumrah, di mana pun, di mana pun, kepala negara menghadapi ancaman, ujarnya.—Rappler.com