• October 6, 2024

Terduga pelaku bom JI tewas di Davao

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Mohd Noor Fikrie Bin Abd Kahar asal Malaysia ditembak di sebuah restoran setelah mengancam akan meledakkan bom melalui telepon seluler.

DAVAO CITY, Filipina (DIPERBARUI) – Seorang warga Malaysia yang diyakini anggota Jemaah Islamiyah ditembak mati oleh pasukan polisi setempat setelah ia diduga berusaha menanam dan meledakkan alat peledak rakitan di kota itu pada Jumat malam, 14 Desember .

Kepala Polisi Kota Davao, Kepala Polisi Senior Ronald dela Rosa mengatakan warga Malaysia itu diidentifikasi sebagai Mohd Noor Fikrie Bin Abd Kahar. Dela Rosa mengatakan laporan intelijen dari “sumber yang sangat dapat diandalkan” mengatakan Kahar, bersama istrinya yang warga Filipina, Anabelle Nieva Lee, masuk ke kamar 204 Hotel Sampaguita di sepanjang Jalan Quirino.

Sekitar pukul 10.30 malam, para tersangka keluar kamar untuk keluar, kata dela Rosa. Lee yang membawa ransel hitam berisi IED langsung dihajar dela Rosa, sedangkan Kahar dihadang personel Badan Koordinasi Intelijen Negara.

“Jika Anda menangkap atau menembak saya, saya punya bom. Saya akan meledakkannya,” de la Rosa mengutip ucapan tersangka kepada polisi di lobi hotel selama 3 setengah jam.

Pihak berwenang menggerebek hotel tersebut setelah mendapat informasi bahwa salah satu tamunya merencanakan serangan “teroris” di kota berpenduduk 1,4 juta orang itu, kata de la Rosa kepada wartawan, tanpa menyebutkan sumber informasinya.

Namun Kahar berhasil mengambil telepon selulernya yang menjadi alat pemicu dan mengancam akan meledakkan bom, kata dela Rosa. Katanya, itulah pemicu bahan peledak di ransel yang dibawa istrinya yang orang Filipina, kata de la Rosa.

Peringatan tersebut menyebabkan para tamu dan staf hotel bergegas menuju pintu keluar dan tersangka serta istrinya memanfaatkan kekacauan tersebut untuk melarikan diri dari gedung dan berlari ke taman terdekat, kata pejabat polisi. Para tersangka saling berpelukan dan tangan kanan Kahar masih mengangkat telepon genggam.

“Instruksi telah diberikan kepada penembak jitu SWAT, namun tidak dapat dilaksanakan karena kawasan tersebut dipenuhi pejalan kaki dan pengendara,” kata dela Rosa. Dia menambahkan bahwa Kahar mengambil ransel dari istrinya dan berlari menuju Taman Rakyat terdekat sampai dia terpojok dan ditembak mati.

IED yang terbuat dari mortar 60 mm langsung dibubarkan.

Lee, yang merupakan seorang “balik Islam” dan penduduk asli Sorsogon, saat ini ditahan di kota tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut. Dela Rosa mengatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada sel teroris di kota tersebut.

Mereka juga mencoba untuk mengetahui apakah Lee terlibat dengan JI, sebuah kelompok militan Islam yang disalahkan atas serangan di Asia Tenggara, termasuk bom Bali tahun 2002 di Indonesia yang menewaskan 202 orang.

“Tetapi kemungkinan besar tersangka berasal dari luar Kota Davao dan dikirim ke sini untuk memasang bom,” dela Rosa berspekulasi. – Rappler.com/Dengan laporan dari Agence France-Presse

Keluaran Hongkong