• November 28, 2024
Terinspirasi dari Go-Jek, Bandung merancang sebuah aplikasi untuk para pengemudi ojek

Terinspirasi dari Go-Jek, Bandung merancang sebuah aplikasi untuk para pengemudi ojek

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ojek di Bandung diharapkan mampu mengangkut penumpang kapanpun dan dimanapun serta mengantarkan barang atau makanan

BANDUNG, Indonesia – Menjamurnya layanan transportasi umum berbasis aplikasi seperti Go-Jek secara tidak langsung menimbulkan persaingan di kalangan pengemudi ojek tradisional.

Wali Kota Bandung Ridwan “Emil” Kamil juga berencana membuat aplikasi serupa Go-Jek untuk memfasilitasi ojek yang biasa mangkal di Kota Kembang agar lebih mudah mendapatkan penumpang.

Melayani on line Dengan adanya aplikasi yang dikembangkan Pemerintah Kota Bandung ini, kata Emil, dapat memudahkan pemesanan ojek dari penumpang kapanpun dan dimanapun, bahkan dapat memberikan layanan pesan antar barang atau makanan. Sedangkan oik tradisional biasanya hanya menunggu penumpang di pangkalan.

“Saya meminta tim IT di Command Center untuk mulai membuat konsep aplikasi “Ojek base (aplikasi) jadi siapa saja bisa pakai tanpa harus dijalankan oleh perusahaan seperti Go-Jek,” kata Emil di Balai Kota Bandung, Selasa, 8 September.

Emil berharap konsep yang hampir sama dengan Go-Jek ini bisa meningkatkan kesejahteraan para tukang ojek karena bisa mendapatkan penumpang kapanpun dan dimanapun.

Sebelum ada aplikasi, Emil meminta para tukang ojek meningkatkan daya tariknya. Caranya dengan melayani pesanan lewat telepon berjalanmisalnya dengan layanan pesan singkat untuk pemesanan ojek.

Emil menilai kebutuhan masyarakat terhadap ojek di Indonesia tidak bisa diabaikan, nyatanya keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat karena transportasi massal di Bandung umumnya di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Berbeda dengan negara maju yang sudah memiliki transportasi massal yang cukup baik.

“Saya dukung sampai angkutan umum mencukupi. “Di negara maju tidak ada ojek karena transportasi sudah memadai,” ujarnya.

Awal pekan ini, Emil juga melarang layanan taksi berbasis aplikasi – Uber dan Grab Taxi – beroperasi di Bandung. Menurut dia, kedua layanan tersebut belum menyelesaikan legalitas formal sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang sistem angkutan umum di Indonesia.

Sementara itu, layanan Go-Jek di Jakarta mendapat kecaman dari para tukang ojek tradisional yang berkeliaran di jalan raya.

Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta menyambut baik Go-Jek dan akan menjalin kerja sama dalam bentuk aplikasi terintegrasi dengan penyedia layanan bus TransJakarta. —Rappler.com

BACA JUGA:

sbobetsbobet88judi bola