Tim Transisi menantang untuk membuktikan pengaturan skor di Piala Kemerdekaan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Mantan pelatih Persipur Purwodadi Gunawan menuding adanya pengaturan skor atau rekayasa hasil pertandingan di Piala Kemerdekaan. Tim transisi mengancam akan melaporkan Gunawan ke Mabes Polri.
JAKARTA, Indonesia – Pada Senin, 24 Agustus, Gunawan dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI ke kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Dia dengan tegas menyatakan, sudah ada kaki tangan mafia, bandar taruhan, yang mendaftar di Piala Kemerdekaan.
Ini bukan kali pertama Gunawan buka mulut soal hal tersebut pengaturan pertandingan, atau untuk menetapkan skor ini. Sebelumnya dia juga mengatakan hal itu di sana menentukan kecocokan pada pertandingan divisi dua sepak bola Indonesia, Eerste Divisie, pada tahun 2013.
Gunawan berani menuding setiap tim Piala Kemerdekaan disusupi pengatur pertandingan. Ia meminta Komdis PSSI yang menentukan skornya.
“Pelatih Gunawan menjelaskan, bandar yang mengatur pertandingan sudah ada di Piala Kemerdekaan. Diakuinya, para bandar sudah mendaftar di beberapa grup turnamen dan siap membeberkan semuanya, kata A Yulianto, Ketua Komdis PSSI.
Mendengar pernyataan Gunawan, Tim Transisi langsung merespons. Zuhairi Misrawi, kelompok kerja komunikasi Tim Transisi, menantang Gunawan untuk membuktikan pendapatnya. Jika tuduhannya tidak bisa dibuktikan, Tim Transisi akan membawanya ke pengadilan.
“Kami Tim Transisi meminta Gunawan segera melaporkan ke Bareskrim terkait dugaan pengaturan skor tersebut,” kata Zuhairi.
Tak hanya itu, jika hingga Kamis, 27 Agustus tidak dilaporkan ke Bareskrim, maka Tim Transisi siap melaporkan Gunawan kembali ke Bareskrim pada Jumat, 28 Agustus.
“Jika Gunawan tidak melapor ke Bareskrim 2×24 jam, maka Gunawan akan kami laporkan sebagai (pelaku) fitnah dan pencemaran nama baik terhadap Tim Transisi,” kata Zuhairi.
Tim transisi segera melancarkan penyelidikan
Tim Transisi tidak tinggal diam atas kekhawatiran akan permasalahan tersebut menentukan kecocokan di Piala Kemerdekaan. Sehingga mereka segera bergerak dan menyelidiki.
“Kami melakukan penyelidikan. “Tidak ada kejadian yang masuk dalam kategori itu,” ujarnya.
Menurut Zuhairi, komitmen pemain, wasit, pelatih, dan pengurus klub cukup tinggi untuk memajukan sepakbola nasional. Selain itu, dulu juga ada pakta integritas yang ditandatangani oleh wasit, pemain, pelatih, dan manajemen klub.
“Kami yakin semua orang berkomitmen terhadap perjanjian integritas,” kata Zuhairi.
Tak hanya perjanjian integritas, Tim Transisi berupaya mencegah keberadaannya manipulasi pertandingan Dan pengaturan pertandingan dengan menggandeng Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). — Rappler.com
BACA JUGA: