TIMELINE: Kerusuhan Aceh Singkil
- keren989
- 0
Jakarta, Indonesia – Kerusuhan massa terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Nangroe Aceh Darussalam dan berujung pada insiden pembakaran gereja pada Selasa, 13 Oktober. Berikut berbagai perkembangan terkait kejadian tersebut.
Jumat, 13 November 2015
Aliansi Sumatera Utara Bersatu: Janji pemerintah Aceh Singkil untuk menjamin rasa aman hanyalah janji kosong belaka
Sebulan setelah kerusuhan Aceh Singkil pecah, Aliansi Sumatera Utara Bersatu (ASB) mengeluarkan pernyataan sikap yang diperoleh Rappler pada Jumat, 13 November.
Mereka mengkritik kebijakan yang diambil pemerintah setempat pasca kerusuhan.
“Janji Pemerintah Aceh Singkil untuk menjamin rasa aman dan menyelesaikan masalah ternyata hanya janji kosong dan penuh kebohongan.
“Dua hari setelah masyarakat pulang, mereka terpaksa menyaksikan rumah ibadah mereka dihancurkan satu per satu dengan alat berat dan palu besar yang digunakan Satpol PP dengan pengawalan polisi dan TNI,” tulis ASB.
Oleh karena itu, ASB mengeluarkan tiga pernyataan posisi sebagai berikut:
- Panggilan kepada Presiden Republik Indonesia, Bpk. Joko Widodo, untuk menjamin keamanan ibadah dan pelaksanaan kegiatan lainnya bagi setiap umat beragama, khususnya pemeluk agama minoritas (Protestan, Katolik dan Pambi) di Aceh Singkil dan di daerah konflik lainnya. , disertai dengan revisi dan/atau pembatalan kebijakan yang melanggar hak kebebasan beragama dan berkeyakinan warga negara.
- Permintaan Kementerian Dalam Negeri, Pak. Tjahyo Kumolo dan kementerian terkait agar menegur pemerintah Aceh Singkil dan memberikan sanksi tegas atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan, disertai instruksi untuk membangun kembali gereja-gereja yang hancur dan menjamin 12 gereja dan satu rumah ibadah Pambi dapat dipulihkan dan digunakan serta terjamin keberadaannya.
- Menuntut Kapolri untuk menginstruksikan bawahannya untuk bertanggung jawab memastikan perayaan Natal dan hari besar keagamaan lainnya dapat berlangsung damai dengan mengutamakan perlindungan korban dan menindak pelaku serta pihak-pihak yang terlibat dalam upaya menutup-nutupi tersebut. menghukum, menyerang, merusak, dan membakar tempat ibadah agar tidak ada hambatan apapun bagi warga negara untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Rabu, 14 Oktober 2015
15.30 – Menurut Aliansi Sumut Bersatu, ada dua gereja yang dibakar yakni Gereja HKI dan Gereja Katolik di Gunung Meriah
Menurut Aliansi Sumut Bersatu, gereja-gereja yang menjadi sasaran para pengunjuk rasa akan dibakar saat kerusuhan yang terjadi kemarin. Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) dan a Gereja Umat Katolik di Kecamatan Gunung Meriah.
Dari Gunung Meria, massa bergerak menuju Danguren dengan tujuan menyalakan api Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD). Di sinilah terjadi bentrokan yang berakhir dengan tewasnya satu orang.
Aliansi Sumut Bersatu juga melaporkan, jalur keluar masuk Aceh Singkil saat ini diblokir. Artinya, warga yang ingin mengungsi pasca pecahnya kerusuhan tidak bisa meninggalkan Aceh Singkil.
11.30 — FOTO: Aceh Singkil pasca kerusuhan
Anda dapat melihat foto lainnya di sini.
09.45 — Kerusuhan Aceh Singkil, ratusan keluarga mengungsi ke Sumut
Setelah kerusuhan terjadi di Aceh Singkil, ratusan keluarga mengungsi ke provinsi Sumatera Utara.
“Sekitar 300 kepala keluarga mengungsi,” ujarnya Pendeta Domeniktus Padang dari Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) di resor Keras di Rappler, Rabu, 14 Oktober.
Titik pengungsian yang tersebar, sejauh ini di Sumut:
- Kecamatan Pagindar, Kabupaten Pakpak Bharat
- Desa Saragih Kabupaten Tapanuli Tengah
- Kota Sibolga
Selasa, 13 Oktober 2015
23.30 — Menyikapi kerusuhan Aceh Singkil, PBNU: Islam bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan terkait merebaknya kerusuhan di Aceh Singkil yang ditandai dengan insiden pembakaran gereja. Berikut sikap PBNU:
PBNU menyayangkan aksi pembakaran gereja di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, yang dilakukan sejumlah warga sekitar pada Selasa sore, 13 Oktober. Apa pun alasannya, tindakan main hakim sendiri, apalagi jika dilakukan dengan kekerasan, tidak dapat dibenarkan oleh hukum.
Islam bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan. Islam adalah agama moral. Islam adalah agama yang diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Alhasil, Nabi Muhammad SAW meneladani dakwah bil hikmah wal maudizatil hasanah. “Ajak (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik…” (QS. An-Nahl 125).
Menyusul peristiwa pembakaran tersebut, PBNU mengimbau para pihak yang berselisih untuk menahan diri. Sikap tenang untuk menjaga suasana tenang dan kondusif sangat diperlukan di Aceh Singkil, khususnya di lokasi kejadian saat ini.
PBNU meminta pihak berwenang bertindak meyakinkan dengan mengambil langkah mediasi secepatnya. Pemerintah daerah bersama seluruh unsur Muspida, ulama, tokoh masyarakat harus mengedepankan prinsip dalam hal ini maslahah ‘amma dan penegakan hukum yang tegas, adil dan selalu mengedepankan karakter moral.
21.40 — Presiden Jokowi: Hentikan kekerasan di Aceh Singkil
Oleh Anggota Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi “Jokowi” Widodo mengatakan demikian memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti segera mengambil tindakan cepat untuk menghentikan kekerasan.
Perintah tersebut disampaikan Presiden kepada keduanya melalui telepon hari ini pukul 18.00 WIB. Presiden meminta agar kejadian ini tidak meluas ke daerah lain dan diselesaikan dengan baik dan adil.
20.50 – Konferensi pers Kapolri tentang kerusuhan Aceh Singkil
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan pers terkait kerusuhan di Aceh Singkil, Nangroe Aceh Darussalam. Berikut poin-poinnya:
1. Waktu kejadian adalah pukul 12.
2. Korban jiwa: Satu orang meninggal dunia, empat orang luka-luka. Almarhum diduga terkena tembakan senapan angin.
3. Kronologi:
- Kemarin sudah ada kesepakatan antara pemerintah daerah (Pemda) setempat dan masyarakat terkait keberadaan 21 gereja yang dinilai bermasalah karena tak mengantongi izin. Atas desakan masyarakat, direncanakan pembongkaran gereja-gereja tersebut.
- Tadi malam disepakati pembongkaran akan dilakukan pada 19 Oktober.
- Perwakilan masyarakat yang menyetujui hal tersebut rupanya tidak diakui oleh kelompok masyarakat yang melakukan pembakaran.
- jam 8 pagi, massa berkumpul di masjid.
- Sekitar pukul 10.00, mereka bergerak dan kemudian dihadang polisi dan TNI saat hendak menuju gereja di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah. Di setiap gereja ada pengamanan oleh Polri.
- Kerumunan berjumlah 500 dan menyebar. Salah satu kelompok massa kemudian berhasil mencapai gereja tersebut yang akhirnya dibakar. Setelah gereja dibakar, massa berpindah ke Desa Danguren. Di sanalah terjadi bentrokan antara pelaku pembakaran dengan masyarakat penjaga gereja.
4. 20 orang telah ditangkap dan diinterogasi. Selanjutnya disita 20 unit sepeda motor, 6 unit mobil dan sejumlah senjata tajam.
5. Kapolri mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan upaya provokasi. Polri berkomitmen menyelesaikan masalah ini sesuai prosedur hukum.
19.15 — Paroki Gampong Mandumpang memulai evakuasi; tidak ada TNI atau polisi di Danguren
Redima Gultom dari Aliansi Sumut Bersatu mengatakan kepada Rappler, kerusuhan ini menyebabkan sejumlah jemaah GKPPD Mandumpang mengungsi dari rumahnya.
“Jemaat Gereja GKPPD Mandumpang kini bersiap mengungsi karena ketakutan. “Sebelum mereka sudah ada kelompok yang melarikan diri,” kata Redima kepada Rappler.
Redima juga mendapat informasi, sementara ini tidak ada anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau polisi yang berjaga di Danguren karena situasi tidak kondusif.
18.00 – Seorang anggota TNI terluka
Seorang anggota TNI, Pratu Narto, terluka dalam insiden kebakaran gereja di Aceh Singkil.
“Dia manajer Pangdam Aceh Sangkil. “Dia juga terluka,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Fadhillah.
Narto awalnya datang ke lokasi bersama Dandim Aceh Sangkil untuk membantu pengamanan. Namun situasi tak terkendali karena massa mulai melemparkan batu dan benda berat lainnya.
“Dandimnya sendiri aman. “Sopirnya saat ini dirawat di rumah sakit,” ujarnya Fadhillah.
17.45 — Polisi meminta keterangan 20 orang saksi
Saat ini polisi masih menjaga lokasi gereja. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi atas kejadian tersebut.
Polisi juga meminta keterangan dari 20 orang yang ada di sana, kata KKepala Divisi Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kompol Suharsono.
17.40 — Polisi berupaya memberikan pengamanan di lokasi
Mabes Polri membenarkan adanya kebakaran gereja di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil.
Benar, saat ini sedang dilakukan upaya pengamanan lokasi, kata Kepala Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Suharsono.
Pengamanan dilakukan oleh aparat kepolisian setempat dan kepolisian setempat, serta personel tambahan Brimob.
17.30 — Garis waktu protes warga
Berdasarkan informasi Redima Gultom dari Aliansi Sumatera Utara Bersatu mengatakan kepada Rappler, berikut kronologi aksi protes warga:
– 6 Oktober: Pemuda Aceh Singkil Peduli Islam bergabung dengan masyarakat dan mendatangi kantor bupati. Mereka menuntut pembongkaran gereja.
– 13 Oktober: Batas waktu kelompok protes kepada Bupati Aceh Singkil untuk membongkar gereja.
Pada tanggal 13 Oktober juga, insiden kebakaran gereja akhirnya terjadi.
17.15 — Kapolri belum tahu
Saat dihubungi Rappler, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Badrodin Haiti, mengungkapkan belum mendapat informasi apapun terkait kerusuhan ini.
17.00 — Pendeta Domeniktus Padang: Warga memprotes keberadaan gereja tersebut sejak 6 Oktober
Pendeta Domeniktus Padang dari Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) di Resort Keras mengungkapkan kepada Rappler, peristiwa pembakaran tersebut merupakan lanjutan protes warga terhadap keberadaan gereja jaringan GKPPD yang dimulai setidaknya pada 6 Oktober lalu.
Berdasarkan informasi yang diterimanya dari jemaah, sejauh ini sudah ada tiga gereja yang terbakar. Dua gereja berada di kawasan Gunung Meriah, sedangkan satu lagi berada di kawasan Danguren.
16.59 — Kerusuhan di Aceh Singkil, satu warga tewas dan empat lainnya luka-luka
Seorang warga menjadi korban amukan massa di Aceh Singkil, Nangroe Aceh Darussalam, menyusul insiden kebakaran gereja, Selasa 13 Oktober. Selain itu, 4 warga lainnya mengalami luka-luka.
Saat ini, polisi sedang berupaya mendamaikan kedua pihak. — Rappler.com
BACA JUGA: