• September 30, 2024
Tips mudik bersama anak kecil dan balita

Tips mudik bersama anak kecil dan balita

Berikut tips sederhana mudik atau berlibur bersama anak, mulai dari balita hingga anak besar.

Salah satu tantangan bagi keluarga muda adalah mudik atau melakukan perjalanan jauh bersama anak.

Sulitnya menghadapi anak yang pilih-pilih atau memenuhi keinginan anak yang terkadang tidak masuk akal selama perjalanan seringkali dianggap wajar. Install Gawai Ini bisa menjadi alternatif untuk anak yang tenang, namun sebenarnya masih banyak cara lain yang bisa membuat perjalanan keluarga lebih bermakna.

Berikut tips sederhana mudik atau berlibur bersama anak, mulai dari balita hingga anak besar.

Memberikan informasi dan menjaga harapan anak

Sebelum memulai perjalanan, persiapkan anak Anda dengan memberikan informasi mengenai perjalanan yang akan ia tempuh, seperti tujuan yang akan dituju, alat transportasi apa yang akan digunakan, berapa lama perjalanan, dan hal-hal apa saja yang akan ditemui selama perjalanan. . bepergian. Obrolan ini juga akan menambah kosa kata Anda dan merangsang daya berpikir anak Anda.

“Ceritakan tentang tujuan perjalanan dan detail perjalanan lengkapnya menciptakan banyak momen percakapan yang bermakna dengan anak saya. Selain itu, anak saya yang berumur dua setengah tahun juga tidak bosan selama perjalanan,” kata Nurul (31), seorang pegawai swasta yang berdomisili di Jakarta.

Tidak hanya itu, pastikan Anda pergi ke sana Bandara atau terminal bus jauh lebih awal dari jadwal. Jika Anda mengemudi, berikan waktu “istirahat” selama satu jam. Anda ingin berada dalam kondisi sesantai mungkin saat berlibur bersama anak, jadi hindari hal-hal yang dapat membuat Anda stres.

Siapkan ‘amunisi’ lengkap

Anak yang pemilih dan anak yang tenang dan bahagia dapat membuat perbedaan besar dalam perjalanan Anda. Persiapkan segala sesuatunya selengkap mungkin; mulai dari mainan kesukaan si kecil, buku kesukaannya, hingga camilan kesukaannya. Jika Anda bepergian melalui udara, pastikan barang-barang penting ini ada di tas kabin Anda.

Jangan lewatkan sesuatu yang penting, misalnya popok sekali pakai – jika anak Anda belum lulus pelatihan toilet – dan mengenakan pakaian. Untuk bayi, jangan lupa untuk menyiapkan bekal susu jika sudah tidak lagi menyusui si kecil.

Berbeda jika Anda melakukan perjalanan darat dengan kendaraan pribadi. Pastikan Anda memaksimalkan kenyamanan di dalam mobil. Bantal dan selimut kesayangan si kecil bisa membantu saat ia tidur.

(BACA: Ramadhan 2015: Tips Berkendara Pulang dengan Aman)

“Buku favorit putriku dan mobil mainan adik laki-lakinya tidak boleh ditinggalkan. Selain itu, perbekalan makanan harus siap agar anak-anak tetap aman manis,” kata Jaja (34), seorang pengusaha.

Bawalah krim pengusir nyamuk, tisu basah, dll pensanitasi tangan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan selama liburan.

Kotak P3K Anda juga harus mencakup obat untuk cedera ringan, demam, dan termometer. Selama hari libur, dokter dan klinik mungkin juga tutup.

Berbagi pengetahuan

Anak-anak senang menemukan cerita tentang segala hal yang mereka lihat. Sebisa mungkin, jadikan perjalanan mereka sebuah petualangan. Jika keluarga Anda berada di pesawat terbang, bagikan ilmu kepada si kecil, seperti awan yang terlihat di luar jendela pesawat, mengapa tidak ada burung di ketinggian tersebut, dan apa yang membuat pesawat bisa terbang.

(BACA: Ramadhan 2015: Tips mudik aman naik sepeda motor)

Saat Anda melakukan perjalanan darat, jawablah pertanyaan anak Anda tentang kendaraan yang lewat, bunga yang mereka lihat di jalan, atau mengapa Anda harus menjaga kecepatan mobil dan berhati-hati saat mengemudi. Selain mencegah rasa bosan, percakapan dengan anak akan meningkatkan rasa ingin tahu dan kecintaan belajarnya.

“Dengan menyisipkan ilmu di sana-sini, anak menjadi lebih tertarik dengan apa yang dilihatnya selama ini. “Semakin banyak bertanya, perjalanan semakin menyenangkan,” kata Ricky (36), salah satu orang bankir perusahaan.

Anda juga bisa merencanakan berbagai aktivitas, misalnya membuat seni dan kerajinan seperti origami, atau peta 3D bertema binatang.

Untuk tugas dan kolaborasi

Jika Anda dan pasangan bepergian dengan lebih dari satu anak, berbagi tugas. Tentukan siapa yang akan mengawasi anak dan siapa yang akan membantu.

“Saya dan suami pasti berbagi tugas mengasuh dua anak laki-laki yang sudah cukup tua, tapi tetap saja suami saya fleksibel dalam tugasnya. Ia juga pandai mengantar anak ke toilet. “Kami tidak tahu prinsip bahwa ketika Anda bepergian, anak-anak harus menjaga ibunya,” kata Mari (33), seorang analis risiko kredit.

Anda juga bisa memberikan “label” atau stiker jika Anda berada di tempat yang sangat sibuk atau perlu berganti moda transportasi. Tempelkan stiker di bagian bawah pakaian anak Anda, di mana Anda dapat mencantumkan nomor ponsel Anda – untuk berjaga-jaga jika anak Anda tersesat atau tersesat.

Selalu fleksibel

Jika waktu perjalanan Anda tidak seketat saat Anda bepergian dengan pesawat atau kereta api dengan jadwal yang tetap, cobalah untuk lebih fleksibel, terutama jika Anda membawa kendaraan sendiri. Berhenti sesekali dan merasakan suasana setempat bisa menjadi pengalaman berharga bersama si kecil. Selain itu juga dapat menurunkan tingkat stres orang tua. —Rappler.com

Tips di atas berasal dari Zaitun Langsungsebuah website yang membekali perempuan Indonesia dengan pengelolaan keuangan pribadi.

link alternatif sbobet