Tips nyaman beraktivitas di jalur protokol bagi pengendara sepeda motor
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Larangan sepeda motor rencananya berlaku setiap hari tanpa kecuali, termasuk akhir pekan dan hari libur.
Pembatasan sepeda motor di jalur protokol sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, akan dimulai pada Rabu (17/12). Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama tak gentar dengan pro kontra yang ada di masyarakat.
Salah satu alasan penerapan peraturan ini adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di pusat kota. Selain itu, larangan ini juga dinilai dapat menurunkan angka kecelakaan.
Rambu larangan sepeda motor melintas, salah satunya di sekitar patung Arjuna Wiwaha, di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Pemprov DKI Jakarta tentu tidak sembarang mengeluarkan kebijakan, namun sudah menyiapkan alternatif yang bisa digunakan oleh pengendara sepeda motor.
Larangan sepeda motor rencananya berlaku setiap hari tanpa kecuali, termasuk akhir pekan dan hari libur.
Di sepanjang zona larangan sepeda motor, bus gratis akan beroperasi mulai pukul 06:00 hingga 22:00. Di luar jam tersebut, warga bisa menggunakan bus TransJakarta Koridor I untuk angkutan malam atau taksi.
Berikut ini saya rangkum tips tetap nyaman beraktivitas meski ada pembatasan jalan bagi pengendara sepeda motor di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat.
1. Dimana tempat parkirnya?
Ada dua lahan luas yang bisa Anda manfaatkan untuk parkir di Jakarta Pusat, yakni kawasan Monumen Nasional (Monas) dan juga kawasan Kebon Kacang di belakang pusat perbelanjaan Grand Indonesia.
Ahok sendiri mengaku pengelolaan parkir di kawasan Kebon Kacang masih terpecah-pecah, namun masih bisa dijadikan alternatif. Pemda DKI sendiri berencana memperluas lahan parkir di Monas mulai tahun depan.
Jika kedua area di atas sudah penuh, Anda bisa mencoba parkir di area perbelanjaan sepanjang Jalan MH Thamrin dan gedung perkantoran lainnya.
2. Cari jalur alternatif
Banyak jalan menuju Roma, kata mereka. Jika Anda terlalu doyan dan enggan menitipkan sepeda motor pada tukang parkir, atau keberatan dengan harga parkir yang mahal, cobalah mencari jalur alternatif.
Dari Senayan ke Harmoni misalnya bisa lewat Jalan Jenderal Sudirman-Dukuh Atas-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Cideng Barat belok (putar balik)-Jalan Cideng Timur-Jalan Kebon Sirih-Jalan Abdul Muis-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada.
Untuk arah sebaliknya, Anda bisa mencoba Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Pos-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Lapangan Banteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan M. Ridwan Rais-Tugu Tani-Jalan Menteng Raya – Jalan Cut Mutia – Jalan Sam Ratulangi – Jalan HOS Cokroaminoto – Jalan Galunggung – Dukuh Bawah – Jalan Jenderal Sudirman.
Jangan ngaku anak motor kalau belum bisa jalan!
3. Bus tingkat gratis
Pemda DKI berjanji akan menyediakan bus tingkat gratis di sepanjang Jalan Thamrin hingga Jalan Medan Barat. Parkirkan sepeda motor Anda di tempat yang telah disediakan, tunggu bus tingkat di halte (juga ber-AC), dan nikmati perjalanan hingga mencapai tujuan.
4. Bus TransJakarta
Jika tak sabar menunggu bus tingkat yang memakan waktu lama menunggu jodoh, ada alternatif angkutan umum lainnya seperti bus TransJakarta, Kopaja 602 atau APTB tujuan Kota atau Tanah Abang. .
Ingat, untuk menggunakan layanan bus TransJakarta harus memiliki kartu prabayar seperti Flazz. Tarifnya Rp 3.500 dan tambahan Rp 5.000 untuk APTB, atau Rp 6.000 untuk Kopaja 602.
5. Berjalan
Ya, mari kita biasakan berjalan. Setidaknya dari halte bus ke tempat kerja. Jalan kaki ternyata banyak manfaatnya lho! Kenakan masker jika takut udara kotor, atau gunakan payung untuk melindungi dari sinar matahari.
Jalur protokol ini memiliki jalan pejalan kaki yang baik dibandingkan jalan lain di Jakarta. Jadi manfaatkan kesempatan ini untuk berjalan. —Rappler.com