• September 20, 2024
Tito, mantan Kepala Densus 88, diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya

Tito, mantan Kepala Densus 88, diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tito Karnavian akan menggantikan Unggung Cahyono sebagai Kapolda Metro Jaya

JAKARTA, Indonesia – Irjen Tito Karnavian, mantan Kepala Divisi 88 Khusus Penanggulangan Terorisme Polri, dilantik ke posisi baru sebagai Kepala Polda Metro Jaya.

Berdasarkan salinan telegram rahasia polisi, dijelaskan jabatan Kapolda Metro Jaya yang saat ini dijabat Irjen Unggung Cahyono akan diserahkan kepada Tito yang sebelumnya menjabat Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Pembangunan.

“Betul, tadi malam ada TR (Telegram Rahasia). Umumnya terjadi banyak perputaran. Tapi untuk Polda Metro ada posisi Kapolda, begitu pula Karosarpras dan Karoops, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal. kompas.comSabtu 6 Juni 2015.

Posisi Tito digantikan Irjen Arif Wachyunadi.

Karier Tito yang cepat

Tito merupakan seorang jenderal polisi yang memiliki karier pesat. Lulusan terbaik Akpol ini mulai dikenal luas saat menjadi bagian dari tim Densus 88 yang berhasil menangkap teroris besar Dr. Azahari pada tahun 2005. Ia menjadi petugas pertama di kelasnya yang mendapat bintang karena penangkapan ini.

Pemilik gelar doktor dari Nanyang Technological University ini juga berhasil melumpuhkan Noordin M. Top di Solo, 2009. Ia dipromosikan menjadi Kepala Densus 88 setelah penangkapan tersebut.

Pada 3 September 2012, Tito dilantik menggantikan Irjen Bigman Lumban Tobing sebagai Kapolda Papua. Tak lama setelah menjabat Kapolda Papua, Tito kembali dipromosikan menjadi Asisten Kapolri.

Tito juga dikenal karena perannya sebagai pemimpin tim yang menangkap Hutomo “Tommy” Mandala Putra, putra mantan presiden Soeharto.

Bukan hanya Tito

Tito bukan satu-satunya yang dipindahkan sebagaimana disebutkan dalam telegram rahasia polisi. Terdapat rotasi 35 perwira tinggi dan 143 perwira menengah di Polri.

Selain Tito, petinggi polisi yang juga dipindahkan adalah Brigjen Herry Prastowo yang saat ini menjabat Direktur Kriminal Umum Bareskrim Polri. Ia diangkat menjadi Kepala Biro Akuntabilitas Profesi, Divisi Profesi dan Keamanan Polri. Posisi Herry digantikan Brigen Carlo Brix Tewu.

Kepala Departemen Hukum Polri yang saat ini dijabat Irjen Moechgiyarto akan digantikan Irjen Mohamad Iriawan. Moechgiyarto diangkat menjadi Kapolda Jabar menggantikan Mochamad Iriawan. Iriawan menggantikan Moechgiyarto sebagai Kepala Departemen Hukum.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Irjen Agus Rianto, pergeseran jabatan ini merupakan hal yang wajar untuk meningkatkan kinerja.

“Ada kecenderungan kalau terlalu lama, Anda memasuki zona nyaman. Jadi sudah dilakukan mutasi, kata Agus kompas.com.

Telegram rahasia itu ditandatangani Budi Gunawan

Meski awalnya tertulis telegram rahasia polisi, namun berasal dari Kapolri, bukan ditandatangani Jenderal Badrodin Haiti, melainkan Budi Gunawan. Agus mengatakan hal itu wajar karena telegram rahasia itu atas nama Kapolri.

“Itu atas nama Kapolri. Jadi bisa langsung Kapolri atau bisa juga asisten SDM. Jadi tidak ada masalah antara ketiganya (Kapolri, Wakil Kapolri, dan Asisten SDM), kata Agus seperti dikutip. kompas.com. — Rappler.com

agen sbobet